Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Menghirup Air Ke Hidung Bisa Cegah Penularan Corona?

Senin, 23 Maret 2020 12:35 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Menghirup Air Ke Hidung Bisa Cegah Penularan Corona?

Narasi bahwa menghirup air ke hidung atau istinsyaq bisa mencegah penularan virus Corona COVID-19 beredar di media sosial. Narasi itu terdapat dalam sebuah gambar yang memuat tulisan satu paragraf dengan judul "Bebas Corona".

Berikut ini narasi lengkap yang tertulis dalam gambar tersebut:

"Masa corona berada di hidung 3-4 jam, kemudian pindah ke saluran pernafasan, jika anda wudlu dengan menghirup air ke hidung (istinsyaq) setiap sholat maka anda terbebas dari corona, mengingat jarak antara sholat lima waktu hanya berkisar 3-4 jam juga. Beruntunglah orang yang istiqamah sholat."

Di Facebook, narasi itu diunggah salah satunya oleh akun Ardiansyah, yakni pada Minggu, 15 Maret 2020. Akun ini pun menambahkan narasi, "Niih, intinya mah jaga kebersihan sebab an-nazhofatu minal iman (kebersihan sebagian dari iman ) , & selalu Istiqomah menjaga sholat 5 waktu , Komo deui di tambah sholat sunahnya . In sha Alloh , atas ijin Alloh kita akan terhindar dari virus tersebut ."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ardiansyah yang memuat narasi keliru mengenai pencegahan virus Corona.

Apa benar menghirup air ke hidung bisa mencegah penularan virus Corona COVID-19?

PEMERIKSAAN FAKTA

Laporan dari Detik.com menyebutkan bahwa, dalam dunia kesehatan, menghirup air ke hidung atau istinsyaq memang sama halnya dengan nasal irrigation, yakni mencuci rongga hidung dari segala macam kotoran yang bersarang di dalamnya, mulai dari debu hingga bakteri.

"Itu bisa membantu mencuci semua kuman-kuman, bakteri, ataupun virus dari hidung," ujar dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, dan bedah kepala dan leher RSIA Kemang Medical Care, Bagas Wicaksono, seperti dilansir dari Detik.com pada 15 Mei 2019.

Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Islam Banjarmasin, Meldy Muzada Elfa, juga menuturkan bahwa rutin wudu merupakan salah satu cara yang baik untuk menjaga hidup sehat. Namun, seperti dikutip dari Republika.co.id, dokter spesialis penyakit dalam ini menyatakan bahwa hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang membandingkan efektivitas antara wudu dan cuci tangan dengan sabun sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dokter spesialis penyakit dalam OMNI Hospitals Pulomas, Dirga Sakti Rambe, juga mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan virus Corona COVID-19 bisa mati dengan air biasa. Menurut Dirga, sejauh ini, virus Corona bisa dibunuh dengan disinfektan.

"Disinfektan yang dapat membunuhnya adalah alkohol dengan kadar minimal 70 persen, klorin, hidrogen peroksida, dan kloroform. Virus ini juga mati pada pemanasan dengan suhu 56 derajat Celcius minimal selama 30 menit," ujar Dirga seperti dilansir dari Detik.com pada 2 Februari 2020.

Dikutip dari artikel cek fakta AFP pada 12 Maret 2020, WHO menuturkan, "Untuk membunuh virus, WHO merekomendasikan agar Anda mencuci tangan dengan sabun dan air atau membersihkannya secara teratur dengan pembersih tangan berbahan alkohol." WHO juga merekomendasikan kepada masyarakat untuk membersihkan permukaan perabotan rumah, seperti bangku dapur dan meja kerja, dengan disinfektan. Pedoman dari WHO tentang cara menghindari virus Corona COVID-19 bisa diakses di tautan ini.

Dilansir dari BBC, studi oleh Neeltje van Doremalen, pakar virologi dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories di Montana, yang telah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa virus Corona COVID-19 dapat bertahan di atas permukaan kardus hingga 24 jam, dan hingga 2-3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.

Berdasarkan temuan tersebut, para ilmuwan menduga virus itu juga bertahan lama di gagang pintu, meja dapur yang dilaminasi atau dilapisi plastik, dan permukaan keras lainnya. Namun, para peneliti mendapati bahwa virus cenderung mati dalam waktu sekitar empat jam di permukaan tembaga.

Meskipun begitu, penelitian juga menunjukkan bahwa virus Corona dapat dinonaktifkan hanya dalam satu menit dengan mendesinfeksi permukaan suatu benda dengan alkohol 62-71 persen, cairan pemutih yang mengandung hidrogen peroksida 0,5 persen, atau cairan pemutih rumah tangga yang mengandung 0,1 persen natrium hipoklorit.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa menghirup air ke hidung bisa mencegah penularan virus Corona COVID-19 merupakan narasi yang keliru. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa air saja tidak cukup untuk mematikan virus Corona. WHO merekomendasikan, untuk membunuh virus, masyarakat mesti mencuci tangan dengan sabun dan air atau membersihkannya secara teratur dengan pembersih tangan berbahan alkohol. Masyarakat juga diminta untuk membersihkan permukaan perabotan rumah, seperti bangku dapur dan meja kerja, dengan disinfektan.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id