Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Pengemudi Gojek yang Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit?

Kamis, 19 Maret 2020 12:30 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Pengemudi Gojek yang Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit?

Narasi bahwa ada seorang pengemudi Gojek yang positif terinfeksi virus Corona Covid-19 kabur dari rumah sakit beredar di media sosial. Narasi itu disertai dengan foto seseorang yang mengenakan jaket yang identik dengan jaket Gojek dan foto surat laporan hasil laboratorium seorang pasien yang terkonfirmasi positif Corona.

Adapun narasi tersebut berbunyi, "Hati" jika kontak fisik dg orang ini, dia sudah dinyatakan positif corona dan kabur waktu dirawat di RS, sekarang dia jadi buron krn takut menyebarkan virus Corona sebab dia masih tetap kerja (gojek) bagi yang mengenali atau bertemu org ini segera laporkan agar tidak menyebar virusnya, terima kasih."

Salah satu akun yang mengunggah narasi beserta foto tersebut adalah akun Daulat Sonang Purba, yakni pada Senin, 16 Maret 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah dibagikan sebanyak 180 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Daulat Sonang Purba yang memuat narasi keliru mengenai pengemudi Gojek yang positif Covid-19 kabur dari rumah sakit.

Apa benar ada pengemudi Gojek yang positif Corona kabur dari rumah sakit?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dilansir dari Suara.com, juru bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan, mengakui bahwa memang ada pasien suspect Corona yang keluar dari ruang isolasi rumah sakitnya tanpa sepengetahuan petugas.

Namun, menurut dokter spesialis paru tersebut, pasien suspect Corona yang berjenis kelamin perempuan itu berprofesi sebagai pramusaji (waitress), bukan pengemudi ojek online sebagaimana yang disebutkan dalam informasi yang sempat viral tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita. Saat dihubungi Tim CekFakta Tempo pada 18 Maret 2020, Nila memastikan bahwa nama dalam surat laporan hasil laboratorium pasien yang terkonfirmasi positif Corona itu bukan nama pengemudi Gojek. "Itu hoaks. Nama di surat itu bukan nama driver kami," katanya.

Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo pada 14 Maret 2020, Nila mengatakan bahwa memang ada salah satu pengemudi Gojek yang tengah diobservasi karena terindikasi berkontak dengan pengidap Covid-19. Namun, pengemudi tersebut masih dalam karantina dan menunggu hasil tes dari rumah sakit rujukan pemerintah.

Dilansir dari Republika.co.id, Gojek sudah membekukan sementara akun pengemudi yang tengah diobservasi terkait virus Corona tersebut. Menurut Nila, hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan. "Kami telah menonaktifkan sementara akun mitra driver tersebut segera setelah kami mendapatkan informasi dari pihak berwenang," ujar Nila.

Pasien yang kabur sudah ditemukan

Dikutip dari Kompas.com, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa pasien yang kabur tersebut saat ini sudah kembali menjalani perawatan. Dia pun menegaskan bahwa pasien itu tidak kabur.

Saat itu, menurut Yuri, hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien tersebut belum keluar. Artinya, belum diketahui apakah ia mengidap Covid-19. "Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ujarnya.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta, Suharti, pun menjelaskan bahwa pasien tersebut kabur karena takut tertular pasien lain yang positif Corona. Ia takut karena merasa tidak mengalami gejala Covid-19.

Saat itu, pasien yang merupakan pramusaji di salah satu tempat penyebaran Corona tersebut memang belum dipastikan positif Corona. "Menurut dia, isolasi di RS Persahabatan lebih bahaya, lebih mungkin tertular karena satu ruangan untuk beberapa orang," ujar Suharti pada 10 Maret 2020.

Karena itu, sebelum diisolasi, pasien tersebut meminta bukti yang menyatakan bahwa dirinya memang positif terjangkit Covid-19. "Dia tidak mau (diisolasi) dan minta bukti bahwa dia positif (Covid-19), baru dia akan mau diisolasi," kata Suharti.

Erlina Burhan menanggapi kekhawatiran pasien itu dengan menyatakan bahwa kecil kemungkinan pasien tertular meski berada dalam satu ruangan isolasi. "Ruangan kami bertekanan negatif. Jadi, untuk transmisi, itu sangat-sangat kecil kemungkinan. Dan juga, untuk pengendalian dan pencegahan infeksi, itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter, dan itu dilakukan," ujarnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa ada pengemudi Gojek yang positif Corona Covid-19 kabur dari rumah sakit keliru. Memang ada pasien suspect Corona yang keluar dari ruang isolasi RSUP Persahabatan tanpa sepengetahuan petugas. Namun, pasien itu berprofesi sebagai pramusaji (waitress). Gojek pun telah memastikan bahwa nama dalam surat laporan hasil laboratorium pasien yang terkonfirmasi positif Corona itu bukan nama pengemudi Gojek.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id