Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Isi Perut Kecoak Mengandung Cacing Sehingga Dilarang Diinjak?

Senin, 24 Februari 2020 13:12 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Isi Perut Kecoak Mengandung Cacing Sehingga Dilarang Diinjak?

Narasi yang menyebut isi perut kecoak mengandung cacing yang sangat berbahaya sehingga dilarang diinjak beredar di media sosial. Narasi itu diunggah salah satunya oleh akun Facebook Aulia Muflicha, yakni pada 19 Februari 2020, dan hingga kini telah dibagikan lebih dari 6.100 kali.

Dalam unggahan akun ini, narasi itu terdapat dalam judul sebuah artikel di blog Dunia Santri 26 yang berbunyi, "Jangan Injak Kecoa, Isi Perutnya Mengandung Cacing yang Sangat Berbahaya!" Terdapat pula foto jari kaki yang melepuh dan foto kecoak yang mati.

Adapun narasi utuh dari artikel tersebut adalah sebagai berikut:

Bila anda melihat binatang kecoa di rumah, jangan anda memukulnya sampai mati bahkan sampai isi perut kecoa meletet keluar. Disinyalir didalam perut kecoa terdapat cacing halus atau lembut yang tetap hidup meskipun diluar dari tubuh kecoa. Bila cacing ini sudah berada di luar dari tubuh kecoa dia akan bergerak untuk mencari tempat dan mencari indukan baru.

Cacing ini bentuknya sangat pendek, halus dan lembut akan terlihat kasat mata bila jarak pandang sekitar 10-20 centimeter. Untuk melihat cacing ini, anda dapat menaruh isi perut kecoa diatas kertas hitam atau diatas cermin, disitu akan terlihat pergerakannya. Sangat berbahaya apabila cacing ini sampai menyentuh kulit tubuh kita (terutama kaki) karena dapat masukp melalui pori-pori kulit atau bila ada luka terbuka pada kulitluar.

Tentunya jika melihat pergerakan kecoa ini dari tempat yang kotor bisa jadi sampah makanan yang sudah berulat dan bercacing dari tong sampah depan rumah yang belum diambil petugas kebersihan, atau dari gorong-gorong yang kotor di belakang rumah, atau dari lubang WC pun dia bisa keluar karena kecoa menyukai tempat yang kotor.

Hal yang sama juga berlaku bagi lalat. Bahkan menurut beberapa sumber lalat termasuk vektor berbagai banyak penyakit, sama seperti kecoa. Tentu akan lebih baik membasmi kecoa cukup dengan menggunakan semprotan anti serangga, yang dapat membunuh kecoa tanpa harus memukul hingga mengeluarkan isi perutnya.

Menjaga kebersihan itu sangatlah penting. Sering-seringlah melap lantai rumah dengan cairan anti bakteri. Kemudian biasakan diri setiap akan memakan sesuatu menggunakan tangan kita, maka sebaiknya tangan dicuci dengan bersih. Kemudian makanan apapun dirumah sebaiknya ditutup, walau buah sekalipun. Karena kecoa maupun lalat bisa saja menyentuh makanan dan buah-buahan tersebut.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Aulia Muflicha yang memuat narasi keliru mengenai isi perut kecoak.

Benarkah isi perut kecoak mengandung cacing yang sangat berbahaya sehingga tidak boleh diinjak?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dilansir dari laman Detik.com, narasi bahwa isi perut kecoak mengandung cacing sehingga dilarang diinjak telah beredar sejak 2013 lalu. Dikutip dari situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, narasi tersebut juga pernah menyebar pada 2016. Namun, Detik.com maupun Dinas Kesehatan DIY telah menyatakan bahwa informasi itu hoaks.

Saat narasi itu beredar pada 2013 lalu, Deputi Zoonosis Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Chabib Afwan, menjelaskan bahwa belum pernah ada literatur yang menyebutkan bahwa cacing bisa menginfeksi kecoak, lalu menular pada manusia. "Kabar tersebut perlu dilacak sumbernya. Kalau dari Kementerian Kesehatan, baru bisa dipercaya," kata Chabib kala itu.

Dikutip dari Departemen Entemologi University of Kentucky, memang terdapat cacing parasit yang bisa menginfeksi kecoak. Cacing itu dikenal dengan sebutan horsehair worm alias cacing rambut kuda (Nematomorpha). Namun, cacing jenis ini tidak menyerang manusia.

Sementara itu, foto jari kaki yang melepuh, yang menyertai narasi "isi perut kecoak mengandung cacing sehingga dilarang diinjak", pernah dimuat dalam video presentasi parasitologi pengguna SlidePlayer bernama Horace Ray. Dalam video itu, disebutkan bahwa itu adalah tanda penyakit cutaneous larva migrans (CLM).

Dikutip dari BMJ Best Practice, CLM biasanya disebabkan oleh cacing tambang (Ancylostoma) yang berbeda jenisnya dengan cacing rambut kuda pada kecoak. Seseorang dapat terinfeksi cacing tambang bila berjalan tanpa alas kaki di tanah yang tercemar kotoran hewan.

Hal ini ditegaskan oleh pernyataan dokter umum dari Rumah Sakit Onkologi Surabaya, Jagaddhito Probokusumo. Dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, jari kaki yang melepuh dalam foto tersebut tidak terkait dengan kecoak.

"Tidak ada korelasinya gatal seperti di foto itu dengan kecoak. Itu disebabkan oleh cacing cutaneous larva migrans," ujar Jagat. Dia menambahkan, CLM merupakan cacing parasit pada kulit. Cacing itu bisa menginfeksi jika jarang memakai alas kaki.

Situs kesehatan Dokter Sehat pun menyatakan, hingga saat ini, belum ada penelitian yang mempelajari tentang adanya cacing yang keluar dari perut kecoak dan mampu memasuki kulit kaki manusia. Kulit manusia memiliki lapisan yang sangat kuat dan tidak akan mudah ditembus oleh cacing-cacing yang berukuran kecil sekalipun.

Memang, cacing bisa saja masuk ke dalam tubuh kecoak mengingat kebiasaan kecoak yang makan di tempat-tempat kotor sehingga, andai diinjak, bisa jadi cacing-cacing itu menyebar dan memasuki bagian kulit yang terluka sehingga menyebabkan infeksi pada tubuh. Namun, jika kaki tidak terluka, kecil kemungkinan cacing ini bisa masuk melalui kulit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, meskipun kecoak bisa menyebarkan penyakit, dampaknya tidak sebesar lalat rumah. Meskipun begitu, kecoak bisa membawa bibit penyakit, seperti salmonellosis, kolera, tifus, disentri, kusta, gastroenteritis, listeriosis, giardia, dan campylobacteriosis. Kecoak juga bisa menyebabkan asma dan membawa bakteri e.coli, streptococcus, serta staphylococcus aureus yang berbahaya bagi kesehatan.

Untuk mencegah penyakit dari kecoak, para ahli menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian rumah agar tidak menarik perhatian kecoak. Selain itu, rajin-rajinlah mencuci tangan sebelum makan dan selalu mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi demi mencegah datangnya berbagai macam penyakit.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa isi perut kecoak mengandung cacing yang sangat berbahaya sehingga tidak boleh diinjak adalah narasi yang keliru. Hingga saat ini, belum pernah ada penelitian yang menemukan adanya cacing yang keluar dari perut kecoak dan mampu memasuki kulit kaki manusia.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id