Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Cina Meminta Dua Pulau kepada Presiden Jokowi untuk Membayar Utang Indonesia?

Selasa, 17 September 2019 18:19 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Cina Meminta Dua Pulau kepada Presiden Jokowi untuk Membayar Utang Indonesia?

Narasi yang menyebut bahwa Cina meminta dua pulau kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membayar utang Indonesia beredar di media sosial. Narasi itu dilengkapi dengan gambar tangkapan layar artikel berjudul "Tiongkok Minta Dua Pulau untuk Bayar Utang RI? Ngawur tuh" yang memuat foto Jokowi sedang berjabat tangan dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Gambar tangkapan layar unggahan sebuah akun Facebook yang menyebut Cina meminta dua pulau kepada Presiden Jokowi untuk membayar utang Indonesia.

Unggahan itu dibagikan oleh akun Facebook Leena Septia di grup Facebook Suara Social Media pada Minggu, 8 September 2019. Dalam unggahan itu, akun Leena Septia juga menulis:

“Awalnya minta pulau lama lama minta semua negeri ini. Jokoun penjahat demokrasi. Dia hanya mementingkan perutnya dan golongannya. Boneka bangke.. Mana kebijakan dia yg pro rakyat. Tidak ada!!! memanjakan pejabat.mulai dari gaji mega yg luar biasa, mahfud yg menggiurkan, malah menaikkan gaji pegawai bpjs yg nyata telah mengkorupsi dana bpjs, mengganti mobil mewah mentri. Bagian rakyat hanya... Nanggung utang negara, kenaikan listrik, naiknya bpjs, bbm, pajak. Dimana hatimu saat 700 mayat anggota kpps menjadi tumbal, saat papua bergejolak. Saat rkyt hidup dlm kesusahan krna kebijakanmu... Engkau malah sibuk memindahkan ibukota yg tdk penting. Pemindahan ibukota bukan kepentingan rkyt tp kepentingan siasatmu. UU revisi KPK ulahmu untk melemahkan sistem KPK. Pemimpin yang tidak diridhoi.. Semoga Allah yg akan membalas smua perbuatan mu baik yg nampak atau yg tidak nampak."

Hingga kini, unggahan itu telah mendapatkan 166 komentar dan dibagikan lebih dari 2.200 kali.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, judul berita dalam gambar tangkapan layar yang diunggah akun Leena Septia sama dengan judul sebuah berita di JPNN.com yang diunggah pada 14 Agustus 2018.

Berita itu mengulas sebuah kabar hoaks yang beredar di Facebook terkait permintaan Cina terhadap Pulau Sumatra dan Pulau Jawa sebagai ganti pembayaran utang Indonesia.

Dalam berita itu tertulis bahwa informasi palsu tersebut disebarkan oleh blog pendulang iklan daring, NKRI News Trending. Dalam blog itu, berita palsu tersebut dilengkapi foto Jokowi yang sedang berjabat tangan dengan Xi Jinping.

Saat ini, blog NKRI News Trending tidak bisa diakses lagi. Mesin pencari menampilkan keterangan bahwa blog tersebut telah dihapus. Alamatnya pun tidak tersedia untuk blog baru.

Tempo juga menelusuri foto Jokowi yang sedang berjabat tangan dengan Xi Jinping yang ada dalam unggahan akun Leena Septia. Foto itu pernah digunakan sejumlah media arus utama di Indonesia, salah satunya situs Beritasatu.com.

Foto itu dimuat oleh laman Beritasatu.com pada 15 Mei 2017 dalam berita yang berjudul “Jokowi Bahas Kerja Sama Investasi di Tiongkok”. Dalam keterangan foto tertulis, "Presiden RI, Joko Widodo (kiri) disambut Presiden Tiongkok, XI Jinping saat tiba di Great Hall, Beijing, Tiongkok, 14 Mei 2017. (Foto: AFP/Kenzaburo Fukuhara)".

Adapun beritanya berisi informasi tentang Presiden Jokowi yang baru saja membahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan pelaku bisnis asal Cina, yakni pimpinan perusahaan Shanghai Electric Co Ltd, dan Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde di sela-sela kunjungan kerjanya ke Cina untuk menghadiri KTT Belt and Road Forum.

"Satu hal yang menarik dari apa yang disampaikan oleh Shanghai Electric adalah keinginan mereka untuk membangun industri komponen listrik di Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Beritasatu.com di Hotel Conrad, Beijing, pada 14 Mei 2017.

Retno menjelaskan perusahaan di bidang produk perlengkapan listrik itu ingin memperkuat bisnisnya yang sudah ada di Indonesia. Shanghai Electric ingin membangun pabrik komponen kelistrikan di Indonesia yang memproduksi antara lain kabel transmisi atau sakelar dan perlengkapan listrik lainnya.

Sementara dengan Direktur Eksekutif IMF, Jokowi membahas rencana pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018 serta pertemuan khusus dengan negara ASEAN pada Februari 2018.

KESIMPULAN

Berdasarkan semua bukti yang ada, narasi yang menyebut bahwa Cina meminta dua pulau kepada Presiden Jokowi untuk membayar utang Indonesia merupakan pernyataan yang tidak akurat. Sumber yang digunakan akun Facebook Leena Septia adalah berita verifikasi atas sebuah kabar hoaks yang beredar. Sementara foto yang melengkapi unggahan itu merupakan foto pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, Cina, pada 14 Mei 2017.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id