Keliru: Video Perang Thailand-Kamboja pada 25 Juli 2025

Selasa, 29 Juli 2025 06:43 WIB

Keliru: Video Perang Thailand-Kamboja pada 25 Juli 2025

SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] pada 25 Juli 2025, memuat klaim sebagai rekaman peperangan antara Thailand dan Kamboja.  

Video berdurasi 14 detik itu, memperlihatkan tembakan artileri yang dilontarkan ke udara. “Ngeri…ngeri…, Thailand vs Kamboja memanas. Update 25 Juli 2025,” tulis pengunggah video itu. Konten tersebut beredar di tengah perang terbuka antara Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara.

Namun, benarkah video itu bagian dari perang Thailand dan Kamboja?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbalik dari Google dan membandingkannya dengan situs-situs kredibel. Hasilnya, meskipun terjadi konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, namun video itu bukan bagian dari perang kedua negara. Video tersebut adalah bagian dari permainan atau gim.

Beberapa akun telah mengunggah video tersebut di sejumlah media sosial pada minggu ke empat Juli 2025. Salah satunya, dibagikan oleh akun Facebook Linda F. Anderson, pembuat video gim asal Amerika. 

Akun tersebut menjelaskan, ia membagikan konten tersebut untuk motivasi atau inspirasi. Sehingga video tersebut bukan rekaman nyata.

Akun TikTok live.uss, juga mengunggah video itu dengan teks beraksara Mandarin, “?????????????”. Saat diterjemahkan, teks tersebut memiliki arti: “Layar permainan ini hanya untuk hiburan dan tidak ada di dunia nyata.”

Konten yang beredar di pengguna media sosial Indonesia, telah diubah dengan menambahkan teks baru “Ngeri-ngeri. Update 25 Juli 2025”.  

Rekaman dari medan peperangan antara militer Thailand dan Kamboja sesungguhnya, dapat disimak di sejumlah media asing, seperti Newsweek dan The Guardian.  

Konflik Terbuka Thailand-Kamboja

Konflik bersenjata dua negara di Asia Tenggara tersebut, dipicu sengketa wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear. Perseteruan kedua negara ini bersumber dari warisan kolonial Perancis pada awal abad ke-20. Peta yang disusun otoritas kolonial menempatkan Kuil Preah Vihear di wilayah Kamboja, persisnya di Dangrek, area pegunungan perbatasan Thailand dan Kamboja. Akan tetapi, Thailand menganggap kawasan tersebut masih termasuk bagian wilayahnya. Sengketa ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1959.

Pada 1962, ICJ memutuskan kuil itu memang milik Kamboja. Putusan itu semestinya mengakhiri konflik, tetapi persoalan garis batas di sekitarnya tetap menjadi wilayah sengketa, seperti dikutip Antara.

Ketegangan memuncak pada 2008, setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Kuil Preah Vihear sebagai situs warisan dunia. Thailand menilai keputusan itu memicu klaim sepihak Kamboja sekaligus mengancam kedaulatannya.

Sejak saat itu, bentrokan bersenjata berulang, termasuk pada Februari 2011 ketika baku tembak di sekitar kuil menewaskan sedikitnya lima tentara. Situasi ini memaksa ribuan warga dari kedua negara mengungsi.

Konflik kembali memanas baru-baru ini, setelah Thailand menuduh Kamboja mengerahkan pesawat tak berawak untuk memata-matai wilayah mereka. Sementara Kamboja menuding militer Thailand melangkah maju di Khmer-Hindu yang berarti melanggar perjanjian mereka.

Sejak Kamis, 24 Juli 2025, pertempuran terjadi di sekitar Candi Prasat Ta Moan Thom di Surin, Thailand, yang jaraknya beberapa ratus meter dari perbatasan Kamboja. Hingga 28 Juli 2025, konflik bersenjata itu menyebabkan 33 orang meninggal dari kalangan militer maupun sipil di kedua negara. Sementara ribuan orang di wilayah perbatasan itu memutuskan pergi mengungsi.

Dilansir BBC, pemerintah Thailand dan Kamboja bersepakat untuk menggelar pertemuan untuk membahas perselisihan mereka, setelah menerima panggilan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan tersebut direncanakan digelar di Malaysia, Senin, 28 Juli 2025, yang dihadiri perwakilan kedua belah pihak.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tembakan ribuan rudal dalam perang antara Thailand dan Kamboja pada minggu keempat Mei adalah klaim keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]