Menyesatkan: Papua Nugini akan Gabung Ke Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 06:09 WIB

Menyesatkan: Papua Nugini akan Gabung Ke Indonesia

AKUN-AKUN di YouTube mempublikasikan video dengan klaim serupa: Papua Nugini akan bergabung ke Indonesia. Video-video yang diunggah dalam sebulan terakhir di antaranya ialah video 1 [arsip], video 2, dan video 3

Pada video berjudul Prabowo Akhirnya Bicara! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas, memperlihatkan kolase rekaman pertemuan antara Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape dengan Presiden Prabowo Subianto, kunjungan Presiden Jokowi ke PNG, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong dan masyarakat Papua Nugin.

Lalu, benarkah Papua Nugini akan bergabung ke Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi konten tersebut dengan wawancara, menganalisis isi video, serta membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya, Papua Nugini tidak pernah menyatakan akan bergabung dengan Indonesia. Video-video tersebut tidak terkait dengan pertemuan untuk membahas rencana Papua Nugini bergabung dengan Indonesia. 

Humas Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat alias Roy, mengatakan, Papua Nugini tidak pernah menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia. Melainkan, Papua Nugini sedang menjajaki kemungkinan agar dapat bergabung dengan ASEAN. 

Presiden Prabowo, kata Roy, saat Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan dukungan kepada Papua Nugini bergabung dengan ASEAN. Dukungan tersebut karena Papua Nugini telah menerima status sebagai peninjau (observer) dan hadir pada berbagai pembukaan KTT ASEAN sejak tahun 1981.

“Pembahasan secara lebih intensif perlu dilakukan mengenai intensi PNG (Papua Nugini, red) sebagai anggota ASEAN,” kata Roy kepada Tempo, 11 Juni 2025.

Sedangkan mengenai hubungan Indonesia-Papua Nugini, berdasarkan prinsip yang telah termaktub dalam Perjanjian mengenai Saling Menghormati, Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Mutual Respect, Friendship and Co-operation) tahun 1986. 

"Berdasarkan prinsip itu, kedua pihak telah menjalin hubungan bilateral mencakup kerja sama bidang politik dan keamanan, pengelolaan perbatasan, ekonomi, serta sosial budaya," ujar Roy.   

Indonesia menilai posisi Papua Nugini penting, bukan hanya karena berbatasan langsung, tapi sebagai mitra strategis di wilayah Pasifik. Salah satunya melalui forum regional Melanesian Spearhead Group (MSG). Kedua pemimpin juga sudah saling berkunjung. 

Analisis Video

Tempo memverifikasi video pertama dengan bantuan Google Lens, pencarian berita melalui Google, dan YouTube.  

Video 1

Potongan video ini adalah peristiwa pertemuan bilateral Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape pada 20 Oktober 2024 yang diunggah oleh akun Youtube Sekretariat Presiden.

Dikutip dari situs Setkab.go.id, Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah tamu pemimpin negara di Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2024 sore, usai mengantar Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

PM Papua Nugini James Marape adalah tamu keempat yang diterima Prabowo. Sama dengan tamu sebelumnya, usai mengisi buku tamu, Presiden dan PM PNG melakukan pertemuan bilateral didampingi delegasi masing-masing.

Video 2

Video ini identik dengan video yang diunggah oleh akun YouTube Kemenhan RI berjudul “Momen Menhan Prabowo Tiba di Bandara Internasional Port Moresby dan disambut hangat PM James Marape”, 21 Agustus 2024. Kunjungan Menhan Prabowo ke Papua Nugini merupakan kunjungan balasan untuk menemui PM James Marape.

Dalam pertemuan bilateral ini, keduanya berbincang terkait masalah bilateral dan internasional yang menjadi kepentingan bersama dan memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin antara Indonesia dengan Papua Nugini. 

Foto Keluku

Foto Presiden Prabowo yang ada di keluku (thumbnail), diambil dari beberapa peristiwa berbeda. Foto pertama adalah momen Ketika Prabowo diberi cinderamata oleh PM Papua Nugini, James Marape. Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Kemenhan RI, 16 Juli 2024, pada menit ke-01:03.

Sedangkan foto Prabowo berbaju putih sedang mengangkat tangan, diambil dari video unggahan akun YouTube Sekretariat Presiden, 13 Maret 2025. Saat itu Prabowo menghadiri acara peluncuran mekanisme baru tunjangan guru ASN daerah yang langsung ke rekening guru.

Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyinggung masalah korupsi. Dengan mengangkat tangan, Prabowo mengatakan dirinya tidak akan mundur menghadapi koruptor.

Analisis Isi Video

Tempo mengambil sampel pada video pertama untuk menganalisis isi video yang dijelaskan oleh narator. Pada menit ke-06:10, narator video mengatakan bahwa Papua Nugini tidak bergabung ke Indonesia, melainkan adanya integrasi ekonomi, pertahanan, dan akses ke pasar ASEAN. 

“Perlu diluruskan, ini ini bukan soal bergabung secara formal menjadi bagian provinsi Indonesia. Yang dimaksud adalah integrasi ekonomi, pertahanan dan akses ke pasar ASEAN, blok dagang strategis di Kawasan,” kata narator. 

Narator juga menjelaskan posisi Prabowo yang terbuka untuk memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara Pasifik yang berbatasan langsung.  

Penjelasan narator ini tidak sesuai dengan judul konten yang disertakan.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Papua Nugini akan bergabung dengan Indonesia adalah klaim menyesatkan.  

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]