Keliru, Video Zaidul Akbar Promosi Obat Hipertensi Sembuh dalam Satu Pekan
Kamis, 16 Januari 2025 21:51 WIB
Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang menampilkan dokter sekaligus pendakwah, Zaidul Akbar, mempromosikan obat hipertensi yang bisa menyembuhkan dalam waktu satu pekan. Video berdurasi 10 menit itu memperlihatkan logo Kompas TV pada bagian kanan atas layar, serta tulisan “Jangan beli Losartan sebelum nonton video ini”.
Sepanjang video, sosok dokter Zaidul Akbar membahas seputar hipertensi dan bagaimana cara menyembuhkannya dalam waktu singkat. Beberapa klaim yang disebutkan ialah sebenarnya umur, pola makan, berat badan berlebih, bahkan faktor genetik, tidak ada hubungannya dengan hipertensi. Namun, penyebab utama hipertensi adalah karbon monoksida, gas beracun yang setiap hari kita hirup.
Hingga tulisan ini dibuat, tayangan video tersebut sudah ditonton 450 ribu kali, serta mendapatkan 2.300 suka dan 62 komentar. Namun, benarkah itu video dokter Zaidul Akbar mempromosikan metode pengobatan hipertensi, berikut klaim-klaimnya mengenai hipertensi?
PEMERIKSAAN KLAIM
Untuk memverifikasi kesahihan video Zaidul Akbar, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan alat pendeteksi konten berbasis AI, Hive Moderation. Sedangkan untuk mengklarifikasi 4 klaim mengenai hipertensi dan pengobatannya, Tempo menghubungi dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya, dr. Makhyan Jibril, Sp.JP.
Faktanya, video Zaidul Akbar tersebut telah diubah dari aslinya menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan sebagian besar klaim tersebut keliru.
Verifikasi Video
Video aslinya ditemukan di saluran YouTube dr. Zaidul Akbar Official, yang diunggah tanggal 14 Desember 2024 dengan judul “[KAJIAN MALAM AHAD] Nafkah Tak Halal, Keluarga Bermasalah”.
Setelah dicermati sampai akhir, Zaidul Akbar dalam videonya tidak menyinggung penyakit hipertensi sama sekali. Ia menceritakan makna QS. Ali Imran ayat 133 dan dampak nafkah yang tidak halal bagi keluarga.
Tempo juga memindai video yang beredar menggunakan aplikasi pendeteksi konten berbasis AI (kecerdasan buatan), Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan terdapat sejumlah bukti kuat bahwa video yang beredar direkayasa menggunakan teknologi AI, dengan skor keseluruhan mencapai 99,8 persen.
Verifikasi Klaim
Klaim 1: Umur, pola makan, berat badan berlebih, bahkan faktor genetik, sebenarnya enggak ada hubungannya sama hipertensi.
Fakta: Umur, pola makan, berat badan berlebih, bahkan faktor genetik, sangat berkaitan dengan risiko hipertensi.
Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia, karena elastisitas pembuluh darah berkurang. “Peningkatan risiko ini tertinggi pada usia 35-70 tahun,” ujar dr. Makhyan Jibril. Begitu pula dengan pola makan dan berat badan berlebih.
Asupan garam tinggi, rendahnya konsumsi buah dan sayur, serta makanan tinggi lemak jenuh merupakan faktor risiko hipertensi. Kebutuhan garam harian yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) adalah 2000 mg natrium atau setara dengan 5 gram garam (1 sendok teh)
“Obesitas adalah faktor utama hipertensi karena meningkatkan beban kerja jantung dan resistensi insulin. Jadi BMI lebih dari 30 sangat beresiko hipertensi,” tambahnya.
Ditambah lagi, hipertensi memiliki komponen genetik yang kuat, sehingga seseorang dengan riwayat keluarga hipertensi akan lebih berisiko. Bukti medis mendukung bahwa hipertensi adalah kondisi multifaktorial yang melibatkan interaksi faktor genetik dan gaya hidup. “Orang tua yang memiliki hipertensi kecenderungan akan punya anak yang juga hipertensi bila pola makan tidak terkontrol dengan baik,” kata dia.
Klaim 2: Penyebab utama hipertensi adalah karbon monoksida, gas beracun yang setiap hari kita hirup.
Fakta: Karbon monoksida (CO) bukan penyebab utama hipertensi, meski memang dapat meningkatkan kejadian hipertensi jika terpapar dalam jumlah tinggi seperti pada perokok aktif atau paparan polusi berat.
Penyebab utama hipertensi biasanya berasal dari faktor biologis dan gaya hidup. Faktor biologis meliputi genetik, resistensi insulin, peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, dan renin-angiotensin. Sedangkan faktor gaya hidup ialah dari pola makan, obesitas, stres, dan kurangnya aktivitas fisik.
Klaim 3: Losartan mengurangi gejala hipertensi sementara, tapi tidak menyelesaikan akar masalah.
Fakta: Losartan tidak hanya mengurangi gejala, tetapi juga mengurangi risiko jangka panjang hipertensi, seperti kerusakan ginjal atau penyakit jantung.
Makhyan menjelaskan bahwa Losartan adalah obat dari golongan angiotensin receptor blocker (ARB) yang bekerja menghambat efek angiotensin II. Sehingga, Losartan dapat melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko komplikasi seperti gagal jantung dan stroke.
“Namun, obat ini memang bekerja lebih efektif jika dikombinasikan dengan perbaikan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga, dan manajemen stres,” jelasnya.
Klaim 4: Metode kombinasi madu dan kulit lemon bisa mengembalikan fungsi pembuluh darah, melancarkan aliran darah, dan menstabilkan tekanan darah ke 120/80 cuman dalam satu malam.
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim di atas. Madu dan kulit lemon mengandung senyawa bermanfaat seperti antioksidan dan vitamin C, yang baik untuk kesehatan secara umum. “Tapi tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan kombinasi ini dapat menurunkan tekanan darah ke 120/80 mmHg dalam waktu satu malam,” tegasnya.
Menurut Makhyan, penurunan tekanan darah memerlukan waktu dan pengelolaan berkelanjutan, termasuk penggunaan obat yang sesuai dan perubahan gaya hidup. “Klaim khasiat madu dan kulit lemon itu berbahaya karena dapat mendorong orang meninggalkan pengobatan medis yang jelas terbukti efektif,” imbuhnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim seputar hipertensi yang terdapat dalam video Zaidul Akbar adalah keliru.
Selain itu, sosok Zaidul Akbar merupakan hasil editing video menggunakan kecerdasan buatan. Faktanya, dalam video aslinya, ia berbicara mengenai makna QS. Ali Imran ayat 133 dan dampak nafkah yang tidak halal bagi keluarga. Bukan hipertensi dan khasiat kombinasi madu dengan kulit lemon untuk menyembuhkannya dalam satu pekan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]