Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti, Video yang Klaim Virus Cacar Monyet Bisa Diatasi dengan Antioksidan

Jumat, 30 Agustus 2024 11:28 WIB

Belum Ada Bukti, Video yang Klaim Virus Cacar Monyet Bisa Diatasi dengan Antioksidan

Sebuah video pendek tentang penyakit cacar monyet tersebar di akun Facebook [arsip]. Laki-laki dalam narasi mengatakan monyet dapat dihancurkan dengan antioksidan. Ia mengklaim bahwa antioksidan dapat memperkuat sel kekebalan untuk mengatasi masalah cacar. Selain itu, efek cacar monyet dapat dihilangkan dengan menggunakan antioksidan.

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 4,5 ribu dan dibagikan hingga 2 ribu kali. Benarkah antioksidan bisa mengatasi virus cacar monyet dari dalam? Dan apakah campuran handbody dan citron bisa menghambat penyebaran virus cacar monyet dari luar?

PEMERIKSAAN KLAIM

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan mewawancarai peneliti virologi dari Universitas Airlangga, Arif Nur Muhammad Ansori. Menurut dia, klaim tersebut kurang tepat dan membuat salah persepsi.

Menurut dia, mekanisme kerja antioksidan pada tubuh manusia dapat meningkatkan respon imun tubuh, menurunkan radikal bebas dan lain sebagainya. Dalam kajian virologi, secara umum, antioksidan memiliki potensi dalam menurunkan laju replikasi atau perbanyakan virus. Namun studi bagaimana antioksidan melawan virus cacar air atau monkeypox (MPXV) belum ada

“Studi spesifik terkait antioksidan lebih jauh untuk melawan MPXV ini masih belum ada dan bukti klinis juga belum ada, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa antioksidan dapat menyembuhkan infeksi virus MPXV,” kata Arif kepada Tempo, Kamis, 29 Agustus 2024.

Arif menjabarkan taksonomi ilmiah dari MPXV sebagai berikut:

  • Kelas: Pokkesviricetes
  • Ordo: Chiton Virales
  • Famili: Poxviridae
  • Genus: Orthopoxvirus
  • Spesies: Orthopoxvirus monkeypox

“Berdasarkan data di atas, memang benar jika MPXV ini memiliki kekerabatan yang dekat dengan virus cacar yang umum muncul dalam kehidupan sehari-hari. Sama-sama masuk dalam Famili Poxviridae,” jelasnya. Saat ini, pemerintah Indonesia masih berusaha mendatangkan vaksin untuk Monkeypox.

Terkait campuran handbody dan citron untuk menghambat penyebaran virus cacar dari luar, Arif mengatakan bahwa tidak ada uji klinis terkait hal tersebut. Sehingga informasi campuran itu tidak dapat dipercaya sepenuhnya.

“Jangan asal dipercaya, karena dapat memunculkan polemik lanjutan. Sebagai peneliti yang menggunakan kaidah ilmiah yang baik dan benar, segala sesuatu yang terkait dengan terapi klinis harus ada bukti ilmiahnya. Jika tidak, maka, tidak dapat dipercaya dan harus diteliti kembali,” tegas Alumni doktoral bidang Sains Veteriner, Universitas Airlangga.

Dikutip dari laman website Siloam Hospital, hingga saat ini belum terdapat obat cacar monyet secara spesifik. Pasalnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Namun, beberapa negara menggunakan tecovirimat sebagai cara menyembuhkan cacar monyet. Obat ini bekerja dengan menghambat virus monkeypox berkembang biak dan menyebar ke orang lain.

Selama mengalami gejala cacar monyet, penderitanya disarankan untuk memaksimalkan waktu istirahat, mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta menjaga pola makan sehat. Pengidap cacar monyet juga disarankan melakukan karantina mandiri dan tidak keluar rumah untuk meminimalisir penyebaran. 

Centers for Disease Control and Prevention melansir, saat ini belum ada pengobatan yang disetujui secara khusus untuk infeksi virus cacar monyet (MPXV). Bagi sebagian besar pasien mpox yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang utuh dan tidak memiliki penyakit kulit, perawatan suportif dan pengendalian rasa sakit akan membantu mereka pulih tanpa perawatan medis.

Namun, beberapa pasien pernah mengalami manifestasi mpox yang parah, antara lain infeksi mata, komplikasi neurologis, mioperikarditis, komplikasi yang berhubungan dengan lesi mukosa (mulut, rektal, genital dan uretra). Komplikasi dari penyebaran virus yang tidak terkendali akibat gangguan kekebalan sedang atau berat, khususnya infeksi HIV stadium lanjut.

Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki kondisi kulit tertentu, seperti eksim, mempunyai risiko tertentu terhadap penyebaran virus yang tidak terkendali, suatu manifestasi mpox parah yang dapat mengancam jiwa.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi Tempo tentang antioksidan bisa mengatasi virus cacar monyet adalah belum ada bukti. Karena belum ada penelitian antioksidan mampu melawan virus cacar air atau monkeypox (MPXV).

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id