Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Narasi yang Mengatakan Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan Menyebabkan Kista Ovarium

Rabu, 17 April 2024 18:17 WIB

Keliru, Narasi yang Mengatakan Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan Menyebabkan Kista Ovarium

Sebuah gambar beredar di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini [arsip], disertai klaim bahwa suntikan Keluarga Berencana (KB) untuk periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium. Gambar itu memperlihatkan seorang tenaga kesehatan mengangkat benda mirip gumpalan daging. Dikatakan bahwa gumpalan itu adalah kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram yang dikeluarkan dari tubuh seseorang.

Berikut bunyi narasi selengkapnya:

Hanya sekedar mengingatkan buat para ibu2 khususnya yg sdh punya suami,di anjurkan untuk Program KB krna menunda masa kehamilan.dn perlu ibu2 ketahui kista Ovarium ini di sebabkan dari penimbunan DARAH KOTOR(DARAH HAID)dalam jangka panjang. Kista OVARIUM ini di sebab'kn dari KB suntik 3bln, di mana darah HAID tidak normal bisa di bilang berhenti totalkrna efek suntik'kn nya.

Benarkah penggunaan KB suntik periode tiga bulan menyebabkan kista ovarium pada tubuh perempuan?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dilansir website Siloamhospital.com, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang muncul di dalam ovarium atau indung telur. Secara umum, kista ovarium muncul dalam tubuh perempuan usia produktif. Penyebabnya bisa dari masalah hormon, kehamilan, endometriosis, dan infeksi.

Secara umum kista ovarium tidak berbahaya. Namun jenis kista ovarium tertentu bisa berkembang menjadi tumor atau kanker. Gejala yang timbul saat kista ovarium muncul ialah terjadi perubahan siklus menstruasi, masalah pencernaan dan rasa nyeri pada perut bagian bawah. 

Pengobatan yang bisa dilakukan ialah tindakan secara bertahap. Sebagian kista akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 8 sampai 12 minggu. Pengobatan juga bisa dilakukan secara sederhana dengan resep obat dari dokter.

Namun, bila ditemukan kista tak kunjung hilang dan justru membesar, biasanya akan dilakukan laparotomi atau operasi pengangkatan kista. Meski tak bisa dicegah, kista ovarium bisa dideteksi dini dengan memeriksakan kesehatan panggul secara rutin, memperhatikan perubahan menstruasi, dan konsultasi pada dokter.

Keterangan yang sama tercantum dalam artikel Mayoclinic.org. Dikatakan sering kali kemunculan kista ovarium tidak dirasakan tubuh, atau hanya muncul sedikit rasa tidak nyaman.

Ketika seorang perempuan merasakan nyeri perut atau panggul yang parah dan secara tiba-tiba, nyeri disertai demam atau muntah, atau tanda-tanda syok seperti kulit yang dingin dan lembap, pernapasan cepat, dan sakit kepala ringan, disarankan untuk diperiksakan ke dokter.

Tak ada yang mengatakan penggunaan KB suntik periode tiga bulan memiliki efek samping munculnya kista ovarium hingga beratnya lebih dari dua kilogram.

Efek sampingnya di antaranya berubahnya pola menstruasi, namun tidak disebutkan mengarah pada pembentukan kista, sebagaimana dijelaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Efek lain yang bisa muncul dari penggunaan KB suntik ialah berkurangnya kepadatan tulang, sakit kepala, pertambahan berat badan, gugup, pusing, dan ketidaknyamanan perut. Efek samping yang jarang ditemui di antaranya kehamilan ektopik dan pembekuan darah.

Tim Promkes RSST RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah, dalam website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga tidak menyertakan kista ovarium sebagai efek samping dari penggunaan KB suntik periode tiga bulan.

Benda mirip gumpalan daging dalam konten yang beredar tersebut memiliki kesamaan dengan foto berita dari media Turki, GZT.com, tahun 2022, tentang tindakan tim kesehatan terhadap seorang perempuan penderita tumor bernama Türkan Karademir (72).

Dia mengeluh sesak napas dan sakit punggung selama tiga tahun, dan sudah mendapatkan pemeriksaan beberapa kali di rumah sakit. Namun, ketika dia datang ke rumah sakit lain dengan keluhan sesak napas, diketahui terdapat gumpalan di area antara selangkangan dan perutnya.

Kemudian ia menjalani operasi pengangkatan gumpalan berdiameter 55 sentimeter dan seberat sepuluh kilogram yang diidentifikasi sebagai tumor. Karademir mengatakan merasa jauh lebih baik, bahkan lebih muda, setelah operasi tersebut. Kasus tersebut juga tidak dinyatakan berkaitan dengan KB suntik tiga bulan.

Konten yang beredar itu juga sesungguhnya hoaks lama yang beredar tahun 2020 dan telah dibantah Cek Fakta Tempo. Sejumlah pakar mengatakan KB suntik hormonal tidak menyebabkan kista ovarium. Namun narasi keliru itu kini kembali disebarkan.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar yang mengatakan pemakaian KB suntik periode tiga bulan bisa menyebabkan kista ovarium seberat lebih dari dua kilogram adalah keliru.

Berbagai sumber kredibel di internet menyatakan pemakaian KB periode tiga bulan tidak memiliki efek samping atau tidak menyebabkan kista ovarium membesar hingga seberat lebih dari dua kilogram.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id