Keliru, Video yang Diklaim TKA Cina Sedang Menyiksa Warga Pribumi
Senin, 22 Januari 2024 16:20 WIB
Sebuah video beredar di WhatsApp yang diklaim memperlihatkan beberapa tenaga kerja asing (TKA) Cina, sedang menyiksa seorang pribumi atau warga negara Indonesia (WNI). Video tersebut menampilkan sekitar lima orang pria memukuli seorang pria berkaus biru.
Berikut narasi yang disertakan selengkapnya: “Ketika TKA Cina telah berani menyiksa pribumi ... melihat kenyataan ini ... apa yang bisa diperbuat oleh kaum pribumi ?? . apa akan terus dibiarkan, hingga negara ini benar-benar dijajah oleh Cina komunis yang bengis ??! .
Benarkah pria berkaus biru itu adalah WNI yang disiksa TKA Cina?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi Indonesia, juga tidak dalam konteks TKA Cina menyiksa Warga Negara Indonesia.
Tempo menverifikasi konten itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google, hingga menemukan gambar yang identik pernah dipublikasikan situs Dayakdaily.com pada 6 Oktober 2023. Dayak Daily adalah salah satu portal yang beroperasi di Sarawak, Malaysia.
Dalam berita tersebut, Dayak Daily menjelaskan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 25 Agustus 2023. Pria yang dipukuli tersebut diduga kepergok mencuri besi dari kompleks pertokoan di Jalan Stephen Yong, Kecamatan Padawan, Kabupaten Kuching, Sarawak, Malaysia.
Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Kepala Kepolisian Distrik Padawan, Inspektur Zainal Abidin Ahmad, menyatakan pria berkaus biru adalah tersangka kasus pencurian logam. Para pemukul dan tersangka pencurian yang dipukuli, kemudian saling melapor ke kepolisian.
Dilansir Kompas.com, hoaks yang menyatakan video tersebut memperlihatkan TKA Cina sedang menyiksa WNI pernah disebar akun Twitter atau X @knpiharis pada akhir November 2023. Narasi yang beredar saat itu menyatakan peristiwanya terjadi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Saat itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienarto telah membantah narasi tersebut. Dia mengatakan bahwa video yang beredar memperlihatkan stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) berlogo perusahaan Shell.
Sementara di Kabupaten Morowali tidak ada stasiun pengisian BBM berlogo Shell. Hal itu membuktikan bahwa peristiwa dalam video itu tidak terjadi di Kabupaten Morowali sebagaimana narasi yang beredar di media sosial.
Akun Twitter Polda Sulteng juga sesungguhnya telah menjawab narasi yang beredar di X tersebut. Namun, kini hoaks itu kembali beredar di WhatsApp.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan TKA Cina sedang menyiksa WNI adalah klaim yang keliru.
Video itu sesungguhnya terjadi di Sarawak, Malaysia, pada tanggal 25 Agustus 2023. Keterangan kepolisian setempat menyatakan bahwa pria yang dipukuli merupakan tersangka pencurian logam.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]