Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah pernyataan Calon Presiden Joko Widodo bahwa Pemerintah Indonesia telah menguasai sumber daya alam strategis seperti Blok Mahakam, Blok Rokan dan Freeport?

Sabtu, 13 April 2019 20:56 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah pernyataan Calon Presiden Joko Widodo bahwa Pemerintah Indonesia telah menguasai sumber daya alam strategis seperti Blok Mahakam, Blok Rokan dan Freeport?

Calon presiden Joko Widodo mengklaim bahwa Pemerintah Indonesia kini telah menguasai sumber daya alam strategis seperti Blok Mahakam, Blok Rokan dan Freeport. Hal itu dinyatakan Jokowi dalam debat capres putaran ke-5 di Hotel Sultan, Sabtu 13 April 2019.

Pemeriksaan FaktaPT Pertamina (Persero) mulai Senin, 1 Januari 2018, secara resmi mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Wilayah kerja Mahakam tersebut akan dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan cucu perusahaan Pertamina.

"Seluruh persiapan alih kelola sudah disiapkan dalam dua tahun terakhir dengan kerja sama berbagai pihak," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 1 Januari 2018.

Blok Mahakam sebelumnya dikelola oleh Total E&P Indonesie (TEPI) dan INPEX Corporation. TEPI dan Inpex telah mengelola Blok Mahakam selama 50 tahun.

Kontrak kerja sama Blok Mahakam ditandatangani TEPI dan Inpex pada 6 Oktober 1966 untuk jangka waktu 30 tahun. TEPI memperoleh partisipasi dari Inpex pada akhir 1970 dan ditentukan sebagai operator.

Pada 1991, TEPI memperoleh perpanjangan kontrak selama 20 tahun sampai 30 Maret 2017. Kontrak Mahakam mengalami tambahan waktu selama 9 bulan hingga 31 Desember 2017, sebab kontrak penjualan LNG diperpanjang hingga 31 Desember 2017.

Sedangkan Blok Rokan memiliki luas wilayah 6.264 km2 dengan dua lapangan minyak terbesar, yakni Minas dan Duri. Kedua lapangan tersebut menjadi lapangan minyak terbesar karena hasil produksi yang berlimpah.

PT Chevron Pacific Indonesia mengelola Blok Rokan sejak tahun 1924 dan melakukan produksi pertama pada tahun 1952. Saat itu, tingkat produksi di lapangan Minas masih berada di posisi 15.000 barel per hari (bph) dan terus meningkat lebih dari 100.000 bph.

Dalam perjalanan panjang tersebut, pada tahun 2017 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sempat mempersilakan Chevron memperpanjang kontraknya sebab pada tahun 2021 kontrak pengelolaan tersebut akan habis.

Pertamina juga mengajukan proposal untuk mengelola Blok Rokan mulai tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mensejajarkan dengan perusahaan minyak papan atas dunia.Akhirnya pada 31 Juli 2018 perebutan tersebut diselesaikan. Kementerian ESDM memutuskan pengelolaan Blok Rokan pada tahun 2021 jatuh kepada Pertamina.

Terakhir untuk Freeport, CEO Freeport McMoRan Inc, Richard Adkerson mengatakan peralihan sebanyak 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia kepada PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) merupakan win-win solution yang bisa dicapai oleh perusahaannya dengan pemerintah Indonesia. Menurut dia, peralihan ini menandakan berakhirnya negosiasi yang telah dilakukan keduanya dalam beberapa tahun terakhir.

Peralihan saham dinyatakan sah setelah adanya penandatanganan Sales and Purchase Agreement(SPA) antara Inalum, Freeport McMoRan Inc, dan PT Rio Tinto Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi dan CEO Freeport McMoRan Inc, Richard Adkerson. Tiga menteri hadir menyaksikan yaitu Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Penandatangan SPA adalah tahap lanjutan dari perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HoA) yang diteken Inalum dan Freeport McMoRan Inc pada 7 Juli 2018 lalu.

Pada saat penandatanganan HoA, semua pihak sepakat nilai saham divestasi PT Freeport Indonesia mencapai US$ 3,85 miliar. Nilai US$ 3,85 miliar yang telah disepakati terbagi atas US$ 3,5 miliar untuk hak partisipasi (participating interest/PI) Rio Tinto sebesar 40 persen saham di Freeport Indonesia dan US$ 350 juta untuk 5,6 persen saham (setelah terdilusi) PT Indocopper Investama, yang seluruh sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Inc.

Sumber:https://bisnis.tempo.co/read/1046473/1-januari-2018-pertamina-resmi-kelola-blok-mahakam/full&view=ok

https://bisnis.tempo.co/read/1112948/soal-blok-rokan-di-tangan-pertamina-dan-50-tahun-dikelola-chevron

https://bisnis.tempo.co/read/1130734/inalum-kuasai-51-persen-saham-bos-freeport-mcmoran-sebut-happy

Ika Ningtyas