Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Turkmenistan Memberi Gas, Air, dan Listrik Kepada Rakyat Secara Gratis Sampai Saat Ini

Rabu, 26 Oktober 2022 13:45 WIB

Keliru, Turkmenistan Memberi Gas, Air, dan Listrik Kepada Rakyat Secara Gratis Sampai Saat Ini

Sebuah akun Instagram membagikan informasi tentang Pemerintahan Turkmenistan memberikan kebutuhan gas, air, dan listrik secara gratis kepada rakyatnya sejak 1993.

Unggahan pada 21 Oktober 2022 itu memuat narasi berikut: 

Inilah Turkmenistan negara yang telah memberi rakyatnya air, gas dan listrik secara gratis dari tahun 1993 sampai detik Ini. Hasil bumi negara ini dikelola dan dipakai untuk rakyatnya sendiri.

Postingan tersebut mendapat 12 ribuan tanggapan dan 300 komentar.

Tangkapan layar foto dan narasi soal Turkmenistan di Instagram

Namun, benarkah Pemerintah Turkmenistan memberikan gas, air dan listrik secara gratis kepada rakyatnya sejak 1993 hingga saat ini?

PEMERIKSAAN FAKTA

Pemerintah Turkmenistan memang pernah memberikan pemakaian gas, air dan listrik secara gratis kepada rakyatnya sejak tahun 1993. Namun subsidi itu dihentikan oleh Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov setelah menandatangani undang-undang yang mewajibkan warga negara untuk membayar gas, listrik, dan air pada Oktober 2017 dan mulai berlaku pada 2019.

Untuk memverifikasi kebenaran informasi di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pernyataan tersebut menggunakan Google Search dan akhirnya menemukan sejumlah media memberitakan kebijakan itu.

Dikutip dari situs berita Filipina, Rappler, sejak 1993, orang-orang di Turkmenistan memang telah menikmati akses gratis ke gas alam (sumber daya paling melimpah di negara ini) air, dan listrik. Pasokan gratis sumber daya ini sebagian besar terkait dengan presiden modern pertama Turkmenistan, Saparmurat Niyazov (alias Turkmenbashi).

Subsidi populer telah memungkinkan setiap warga negara untuk membebaskan tunjangan bulanan 35 kilowatt jam listrik dan 50 meter kubik gas, serta 250 liter air setiap hari. 

Saparmurat Niyazov, membebaskan air, listrik, dan gas pada 1993 tak lama setelah negara kaya energi itu memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet. Turkmenistan Asia Tengah memiliki cadangan gas alam terbesar keempat di dunia, dan menjual sebagian besar gasnya ke Cina. Tetapi telah lama berjuang untuk mengatasi penurunan harga energi sejak 2014 dan keputusan Rusia untuk mengakhiri pembelian gas dari negara itu.

Namun penerus Niyazov, Presiden Gurbanguly Berdimuhamedov pada 10 Oktober 2017, kemudian menandatangani undang-undang yang mewajibkan warga negara untuk membayar gas, listrik, dan air, yang sebelumnya mereka nikmati secara gratis.

Associated Press juga menuliskan tentang penghentian layanan gratis gas, air, dan listrik di Turkmenistan. Menurut Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov, langkah itu untuk membantu Turkmenistan menggunakan sumber daya alam negaranya secara lebih rasional dan mengembangkan ekonomi pasar bebas.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turkmenistan telah mengurangi jumlah gas, listrik, dan air gratis untuk konsumen dan mewajibkan pembayaran untuk tambahan. Negara bekas Soviet yang kaya gas itu menghadapi masalah ekonomi karena harga energi turun.

Berdymukhamedov telah memerintah Turkmenistan sejak 2006, ketika ia mengambil alih kekuasaan setelah kematian pendahulunya yang eksentrik otokratis. 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Pemerintah Turkmenistan memberikan gas, air, dan listrik secara gratis sejak 1993 hingga saat ini adalah keliru.

Pemerintah Turkmenistan memang pernah memberikan pemakaian gas, air dan listrik secara gratis kepada rakyatnya sejak tahun 1993. Namun subsidi itu dihentikan oleh Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov setelah menandatangani undang-undang yang mewajibkan warga negara untuk membayar gas, listrik, dan air pada Oktober 2017. Undang-undang itu mulai berlaku sejak 2019.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id