Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Foto Seorang Bocah Meninggal karena Ponsel Disembunyikan Orang Tuanya

Rabu, 10 Agustus 2022 11:11 WIB

Keliru, Foto Seorang Bocah Meninggal karena Ponsel Disembunyikan Orang Tuanya

Sebuah situs menurunkan artikel berita lengkap dengan foto bahwa telah terjadi peristiwa seorang bocah meninggal gantung diri lantaran ponselnya disembunyikan orang tua, Senin, 8 Agustus 2022. 

Peristiwa tersebut diklaim terjadi di Desa Banjarkejen, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sekitar pukul 09.00. Bocah meninggal lantaran frustasi setelah handphone miliknya disembunyikan oleh orang tuanya.

Korban diketahui pertama kali oleh ayahnya sendiri saat pulang dari berjualan sayur. 

Tangkapan layar foto yang beredar di Facebook soal penemuan mayat anak gantung diri akibat handphone disembunyikan oleh orang tuanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa foto yang dimuat dalam artikel tersebut, merupakan akibat pembunuhan, bukan meninggal gantung diri karena ponselnya disembunyikan oleh orang tua.  

Dengan reverse image tool dari Bing dan Google, Tempo menemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat di situs Bimakini.com pada 14 Mei 2020. Bocah berusia 10 tahun tersebut asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemukan dalam posisi tergantung dan sudah tidak bernyawa. 

Berbekal informasi itu, Tempo menelusuri pemberitaan di kanal YouTube. Kanal Tribun memuat dari video yang beredar di media sosial yang menampakkan seorang pria menggotong bocah yang ditutup dengan kain. Suasana olah TKP itu juga dimuat di kanal Indosiar  pada 18 Mei 2020. Bentuk dan warna rumah sama dengan yang ada dalam foto. 

Dikutip dari Inside Lombok, Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo SIK pada 16 Mei 2020 menyampaikan, korban diperkosa lalu kemudian dibunuh dan digantung oleh pelaku di depan kamar kos yang dihuni korban bersama keluarganya.  

Dengan demikian foto itu tidak terkait dengan kematian seorang anak karena ponselnya disembunyikan oleh orang tua. 

Dikutip dari Radar Bromo, anak media dari Harian Jawa Pos, korban meninggal berinisial AA dan merupakan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah di Desa Banjarkejen. Korban ditemukan tewas pada Minggu, 17 November 2019 pagi. 

Dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dapur rumahnya. Insiden itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.00. Tewasnya korban diketahui pertama kalinya orang bapaknya sendiri, saat pulang dari keliling jualan sayur. 

Kanit Reskrim Polsek Pandaan Ipda Budi Luhur mengatakan saat jenazah diperiksa terdapat ada bekas jeratan tali tambang di lehernya. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. 

Motif korban nekat gantung diri diduga kuat karena frustasi handphone disembunyikan orang tuanya. Selama ini ditengarai ia kecanduan bermain game dengan ponsel. 

KESIMPULAN 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan foto yang dikaitan dengan bocah meninggal gantung diri karena ponselnya disembunyikan adalah keliru

Foto yang dimuat tanpa keterangan itu adalah peristiwa bocah yang meninggal karena diperkosa lalu dibunuh. Peristiwa tersebut menimpa seorang bocah berusia 10 tahun di Bima pada Mei 2020. 

Sementara isi artikel yang menyebut kematian seorang bocah dengan gantung diri karena ponselnya disembunyikan orang tuanya, adalah peristiwa pada 17 November 2019.  

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.