[Fakta atau Hoax] Benarkah ada bom di sejumlah lokasi setelah serangan teroris di Surabaya, 13-14 Mei 2018 ?
Rabu, 16 Mei 2018 10:37 WIB
Lima serangan bom beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13-14 Mei 2018. Selama 26 jam, polisi dibuat terkejut dengan serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh suami yang mengajak istri dan anak-anaknya.
“Ini pertama kali di Indonesia. Anak-anak dilengkapi dengan bom pinggang dan melakukan bunuh diri,” kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Senin, 14 Mei 2018. Pelaku diduga anggota Jemaah Ansarut Daulah (JAD).
Baca: Dua Hari Teror Bom di Surabaya dan Sidoarjo, 21 Tewas
Selama itu pula ketakutan menyebar di masyarakat dan informasi bohong (hoax) bersliweran di dunia maya, dari satu gadget ke gadget lainnya. Berikut tujuh kabar bohong yang menyebar dan membuat panik aparat keamanan dan warga di sekitar lokasi.
- Ada 6 bom ditemukan di Perumahan Graha Kencana, Karanglo, Singosari, Malang.
Informasi ini banyak beredar lewat pesan WhatsApp pada Senin pagi, 14 Mei 2018. Polres Malang menyatakan informasi tersebut hoax setelah menyisir lokasi dan tidak menemukan bom seperti isi pesan yang bergulir.
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Jatim memang datang ke Malang pada Senin siang. Akan tetapi kedatangan Densus 88 itu untuk menggeledah rumah terduga teroris pasangan suami istri Arifin dan Siti Rohaida, di Jalan Kapi Sraba 11, Kelurahan Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Siti Rohaida telah ditangkap pada Minggu malam, 13 Mei 2018. Ia diduga terkait dengan serangan bom bunuh diri di Surabaya.
Pesan berantai tentang 6 bom di Malang. Dok: Istimewa
- Bom di Polsek Duren Sawit dan Gereja Paroki, Yayasan Santa Ana, Duren Sawit
Pesan berantai lewat WhatsApp itu beredar Senin pagi hari, 14 Mei 2018, sekitar pukul 10.17 WIB. Pesan pertama bertuliskan: “Duren Sawit Polsek dibom barusan 10.01 AM. Pelaku 3 berbusana abaya. TKP di Parkiran Motor. Diduga 1 polisi terluka. Gereja Santa Ana Duren Sawit juga diteror”.
Versi lain dari informasi yang beredar bertuliskan: “Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jaktim, dilempar tas ransel oleh pengemudi Avansa putih nopol tidak terdeteksi. Gegana sudah mengarah ke lokasi.”
Baca: Inilah Irfan, Penelepon Hoax Bom Duren Sawit yang Bikin Geger
Informasi tersebut sudah dibantah oleh Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Simatupang. Ia menuturkan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan di lokasi.
"Saya lagi di TKP. Satuan Tugas (satgas) Gegana sudah mengadakan pemeriksaan dan lokasi aman," ucapnya kepada Tempo, kemarin. Polisi telah menangkap pembuat kabar bohong (hoax) tentang ancaman bom Duren.
- Bom di Bandara A. Yani Semarang
Sekitar pukul 08.00 WIB, Senin 14 Mei 2018, penumpang di Bandara Ahmad Yani Semarang, dikejutkan dengan laporan mengenai benda mencurigakan menyerupai bom di salah satu tenant. PT Angkasa Pura I (Persero) bersama kepolisian setempat langsung memeriksa dan mensterilkan area di dekat penemuan barang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, barang yang diduga bom di Bandara Ahmad Yani, Semarang merupakan suku cadang eskavator milik salah seorang penumpang yang tertinggal, bukan bom seperti kabar yang beredar.
"Setelah kami lakukan pengecekan, paket itu bukan bom. Hanya suku cadang eskavator milik penumpang," kata Israwadi, Senin, 14 Mei 2018, kepada bisnis.com.
Meski bukan bom, PT Angkasa Pura langsung memperketat pengamanan di 13 bandara di wilayah tengah dan timur Indonesia. Pengamanan itu juga merupakan upaya mengantisipasi ancaman pengeboman di ruang publik bandara.
PT Angkasa Pura I, Faik melanjutkan, meningkatkan intensitas patroli berjalan (walking patrol) di beberapa titik dan melakukan profiling melalui CCTV.
Selanjutnya, PT Angkasa Pura I bekerja sama dengan Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) untuk mengawasi kendaraan yang keluar-masuk area bandara. Menurut Faik, akan ada pengecekan secara acak (random check) bagi kendaraan yang menuju dan akan masuk ke kawasan bandara.
PT Angkasa Pura I dan Satgaspam juga melakukan patroli bersama dengan menurunkan unit K9 di area terminal. Selain itu, PT Angkasa Pura I membangun koordinasi dengan badan keamanan eksternal untuk meminimalkan potensi ancaman berdampak ke bandara.
- Bom bunuh diri di Satpas Colombo dan di Bank Prima Surabaya
Informasi adanya bom di Bank Prima dan bom bunuh diri di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Colombo Satlantas Polrestabes Surabaya, di Jalan Ikan Kerapu, beredar Senin siang, 14 Mei 2018 melalui WhatsApp dan Twitter. Informasi tersebut telah dibantah oleh Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. Informasi ini beredar tak lama setelah adanya serangan bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya, Senin pagi.
Beredarnya informasi mengenai bom bunuh diri di Satpas Colombo tersebut juga dilengkapi video rekaman CCTV yang menunjukkan pelaku bom bunuh diri adalah perempuan bersama dua anak.
Screencapture video di Youtube yang menyatakan bom bunuh diri di Satpas Colombo Surabaya. Dok: Istimewa
Dengan menggunakan sejumlah tools, diketahui bahwa video berdurasi 26 detik itu disebarkan di Youtube oleh akun Aris Prasmiyanto pada Senin 14 Mei 2018 pukul 11.00 WIB. Video itu diberi judul Bom Bunuh Diri di Satpas Colombo, Surabaya. Sejak diunggah sampai Selasa siang (15 Mei 2018), video itu telah ditonton 3.839 kali.
Video tersebut sebenarnya adalah rekaman CCTV saat terjadinya bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro, Minggu pagi, 13 Mei 2018. Pelaku bom bunuh diri ini adalah Puji Kuswati bersama dua anak perempuannya. Bom di tubuh mereka meledak di halaman parkir, setelah dihalangi petugas masuk ke dalam gereja.
- Perempuan bercadar mencurigakan di asrama polisi Denpasar
Informasi meresahkan juga beredar di Denpasar, Bali. Dalam pesan berantai di grup WhatsApp, Senin 14 Mei 2018, tertulis:
“Jalan depan RSU Puri Raharja ada orang mencurigakan menggunakan cadar, saat akan didekati melarikan diri, sedang dikepung oleh pihak kepolisian.” Informasi kedua menyebutkan: “Ada orang yang masuk asrama polisi Kreneng, diperiksa petugas polisi dia kabur. Polisi sedang nyisir ke gang2, mohon waspada”
Pesan berantai tentang perempuan bercadar mencurigakan di Denpasar. Dok: Istimewa
Menurut media lokal, nusabali.com, Polda Bali memang sempat memeriksa wanita bercadar bersama anaknya yang hendak masuk ke Asrama Polisi di Jalan WR Supratman Denpasar Timur. Akan tetapi polisi tidak menemukan keterkaitan perempuan bercadar itu dengan jaringan teroris.
Selain itu, Polda Bali dan Densus 88 juga sempat mendapat laporan masyarakat yang mencurigai pasutri WYI dan SLI saat melintas dengan motor Vario DK 3520 IG di kawasan Kreneng, Denpasar Timur, Senin pagi. Aparat membuntuti pasangan itu hingga ke rumahnya di Jalan Pendidikan Sidakarya. Dari pemeriksaan, pasutri itu tidak terindikasi masuk dalam jaringan teroris.
- Broadcast menghindari mall di Jakarta dan Surabaya
Sebuah pesan berantai mengatasnamakan Badan Intelijen Negara dan Densus 88 Polri beredar di WhatsApp dan Twitter Senin siang. Pesan itu berisi peringatan agar masyarakat sementara waktu menghindari 15 mall di Jakarta dan 5 mall di Surabaya. Pesan juga berisi agar masyarakat menghindari lokasi-lokasi yang menjadi simbol Amerika.
“Saudara2 sekalian hati2 ya tgl 15 Mei ini Amerika resmi buka kedutaan di Jerussalem dan Yahudi ultah kemerdekaan ke 70th. Jauhi lokasi2 symbol Amerika seperti Starbuck, McD dll.” Demikian tulis pesan broadcast itu.
Broadcast hindari mall di Jakarta dan Surabaya. Dok: Istimewa
Pesan tersebut membuat netizen di Twitter menjadi gaduh dan memutuskan tidak akan pergi ke mall sepanjang Senin kumarin. Mereka khawatir mall menjadi sasaran bom para teroris.
Broadcast itu sendiri telah dibantah oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di sejumlah media. Meski begitu, Polda sendiri meningkatkan pengamanan di Mapoldajaya menjadi Siaga 1 pasca-teror bom di Surabaya Minggu, 13 Mei 2018.
"Kapolda Metro menyatakan Jakarta Siaga 1 untuk jajarannya sampai tingkat polpos (dijaga oleh petugas bersenjata)," ucap Kombes Pol Argo Yowono kepada Tempo, Senin, 14 Mei 2018.
- Bom di Pasar Atom Surabaya
Pesan berantai juga menyebar di WhatsApp terkait adanya isu bom di Pasar Atom Surabaya. Isi pesan itu berbunyi: “Atom ditutup barusan gara" ada mobil box masuk ga mau di periksa,alarm lgsg dibunyikan suruh tutup serentak.” Pesan berantai itu tak lama setelah adanya bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin pagi. Namun informasi ini sudah dibantah oleh juru bicara Pasar Atom, Edwin.
Dari penelusuran Tempo, selain pesan berantai di WhatsApp, kabar adanya bom di Pasar Atom itu bermula dari Youtube. Akun Nana Gabrielle, mengunggah sebuah video berdurasi 12 detik yang menggambarkan kepanikan para pembeli dan pedagang di sebuah pusat perbelanjaan.
Screencapture video youtube yang menyebutkan bom menghampiri Pasar Atom Surabaya. Dok: Istimewa
Video ini diunggah pada 14 Mei 2018 pukul 12.44 WIB dengan judul Bom Menghampiri Pasar Atom Surabaya dan telah ditonton 237 kali.
Video yang agak mirip juga diunggah oleh pantaudotcom di Youtube pada hari yang sama pada pukul 13.39 WIB. Video ini lebih banyak memperoleh penonton yakni 3.786 kali dengan judul : Panik! Pasca Bom Meledak Warga Yang Berada di Pasar Atom Surabaya Mengevakuasi Diri.
Namun dalam keterangan di bawahnya, pantau.com menjelaskan bahwa warga yang sedang berada di pasar Atom Surabaya berlarian mengavakuasi diri ke tempat yang lebih aman, pasca-bom meledak di Polrestabes Surabaya.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke [email protected]