Keliru, Video Pendakwah Adi Hidayat Mengaku Hampir Dibunuh dan Menemukan Metode Obati Hipertensi

Jumat, 13 Desember 2024 15:26 WIB

Keliru, Video Pendakwah Adi Hidayat Mengaku Hampir Dibunuh dan Menemukan Metode Obati Hipertensi

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim bahwa pendakwah Adi Hidayat sedang mempromosikan metode penyembuhan untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi. 

Video tersebut memperlihatkan pria yang kerap disapa Ustad Adi Hidayat (UAH) itu,  menceritakan pengalaman hidupnya saat hampir dibunuh atas perintah bos perusahaan produsen obat hipertensi.

Sehingga dia kemudian menemukan metode buatan sendiri, yang dapat membersihkan kolesterol dari pembuluh darah, menormalkan tekanan darah secara permanen menghilangkan risiko serangan jantung dan stroke, yang dapat digunakan oleh semua orang Indonesia.

Namun, apakah video Adi Hidayat yang mengumumkan pembunuhan atas dirinya dan penemuan metode menyembuhkan hipertensi itu asli?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo menggunakan layanan reverse images search dari mesin pencari Google untuk menemukan video asli dari konten yang beredar tersebut. Ditemukan video serupa, yang memperlihatkan Adi Hidayat membahas hal lain, bukan metode mengatasi hipertensi. Berikut hasil penelusurannya:

Verifikasi Video

Video aslinya ditemukan di saluran YouTube Adi Hidayat Official, yakni diunggah tanggal 11 Mei 2019. Sesungguhnya dalam video itu, dia menjelaskan tentang hukum fiqih Islam terkait perempuan yang menikah tanpa restu orang tua.

Dalam video aslinya, Adi Hidayat tidak mengatakan sebagai korban percobaan pembunuhan maupun menemukan metode ampuh mengobati darah tinggi dan penyakit lainnya.

Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten berbasis AI Truemedia.org, juga menemukan bukti kuat bahwa video yang beredar telah diubah menggunakan AI (kecerdasan buatan)sehingga seakan-akan memperlihatkan Adi Hidayat membicarakan pembunuhan dan penemuan metode penyembuhan hipertensi.

Bukti paling kuat ditemukan dari unsur voice atau suara dalam video tersebut. Kemungkinan suara tersebut dibuat menggunakan generator AI sebesar 99 sampai 100 persen.

Waspadai Penipuan Deepfake untuk Penjualan Obat

Dilansir website perusahaan keamanan siber, Bitdefender.com pada 10 Juli 2024, banyak didapati iklan di media sosial yang tergolong penipuan dengan modus penjualan obat atau suplemen, menggunakan konten deepfake atau video palsu yang dihasilkan dengan aplikasi AI.

“Penipuan ini melibatkan penjahat yang membuat iklan dan situs web palsu yang menawarkan produk, pengobatan, atau perawatan ajaib berbiaya rendah yang menjanjikan dapat menyembuhkan kondisi yang sulit disembuhkan, bahkan kanker, bunyi potongan artikel tersebut.

Peneliti mereka telah memantau iklan-iklan jenis itu dan menyimpulkan sejumlah poin temuan, sebagai berikut:

  1. Peningkatan tajam iklan penipuan terkait kesehatan yang memanfaatkan gambar, video, dan audio buatan AI yang mempromosikan berbagai suplemen di platform sosial Meta, baik itu Facebook, Messenger, dan Instagram.
  2. Jumlah pengikut tertinggi dari halaman yang disusupi/palsu yang mempromosikan iklan palsu adalah lebih dari 350.000.
  3. Penipu menggunakan lebih dari 1.000 video deepfake yang berbeda di berbagai komunitas.
  4. Lebih dari 40 iklan suplemen medis dipromosikan.
  5. Sebagian besar iklan menargetkan wilayah geografis tertentu dengan konten yang disesuaikan menggunakan nama-nama selebriti, politisi, presenter TV, dokter, dan profesional kesehatan lainnya untuk menarik minat konsumen.
  6. Tokoh yang ditiru termasuk Brad Pitt, Cristiano Ronaldo, George Clooney, Dr. Ben Carson, Bill Maher, Denzel Washington, Dr. Heinz Lüscher, Dr. Fekete Andrea, dan lainnya.
  7. Tokoh-tokoh yang ditiru di Rumania termasuk Andreea Esca, Dr. Mihail Pautov, Dr. Monica Pop, dan banyak lainnya. Sebuah iklan sponsor yang digembar-gemborkan yang meniru seorang pendeta Rumania yang terkenal mengumpulkan lebih dari 6000 reaksi dan 900 share.
  8. Kampanye menargetkan jutaan penerima di seluruh dunia termasuk Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia, dan Australia.

Penipu-penipu itu memilih memilih saluran iklan di Meta karena lebih mudah menyasar korban dengan ciri-ciri tertentu dan menyesuaikan pesan dengan karakteristik akun tersebut agar tampak meyakinkan. Sementara penggunaan video palsu para tokoh bertujuan menambah tingkat keberhasilan upaya penipuan mereka.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Adi Hidayat mengaku hampir menjadi korban pembunuhan dan telah menemukan metode menyembuhkan hipertensi adalah klaim keliru.

Video itu sesungguhnya bagian dari konten dakwah Adi Hidayat, bukan promosi metode penyembuhan penyakit. Video telah direkayasa menggunakan aplikasi AI dan digunakan untuk melakukan penipuan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Cek Fakta Tempo telah hadir selama lima tahun membantu publik menghadirkan informasi yang sesuai fakta, serta melawan misinformasi dan disinformasi. Kami membutuhkan masukan Anda agar cek fakta Tempo terus relevan menjawab kebutuhan pembaca serta menghadapi tantangan disinformasi yang semakin kompleks. Semoga Anda bisa meluangkan waktu selama 5 menit untuk mengisi survei pada tautan ini.

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]