Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video yang Diklaim Tempat Pembuatan Film Adegan Pendaratan Apollo NASA di Bulan

Selasa, 21 Mei 2024 13:20 WIB

Keliru, Video yang Diklaim Tempat Pembuatan Film Adegan Pendaratan Apollo NASA di Bulan

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim memperlihatkan lokasi perekaman video adegan pendaratan wahana antariksa Apollo milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di bulan.

Video itu memperlihatkan seorang pria berlarian di sebuah padang pasir dengan latar belakang gunung. Tempat itu dianggap mirip dengan foto pendaratan Apollo milik NASA di bulan. Pengunggah konten menilai pendaratan manusia di bulan dianggap hanya bohongan. Sementara foto yang dipublikasikan NASA dituding hanya hasil rekayasa atau produksi film, sehingga seakan-akan sungguh-sungguh terjadi.

Namun, benarkah video itu memperlihatkan tempat yang dijadikan lokasi shooting adegan pendaratan Apollo di bulan?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Ditemukan sumber informasi mengenai gambar wahana antariksa yang digunakan dalam video yang beredar. Berikut hasil penelusurannya:

Verifikasi Video

Video 1

Video yang beredar, di bagian bawah memperlihatkan gambar wahana antariksa, seorang astronot dan bendera Amerika Serikat. Foto itu pernah dipublikasikan NASA dan merupakan wahana antariksa Apollo 15 yang mendarat di bulan pada 31 Juli 1971.

Setelah Apollo 11 dikenal mengantarkan Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan tahun 1969, Apollo 15 tercatat sebagai kendaraan pertama yang mengelilingi bulan. Jim Iwrin dan David Scott adalah astronaut yang mengoperasikannya. Foto di atas menunjukkan Jim sedang bersikap hormat pada bendera Amerika Serikat.

Al Worden juga turut menjalani misi itu, namun tidak ikut mendarat, melainkan tetap terbang di orbit bulan. Salah satu pencapaian misi ini ialah, penemuan lokasi yang dinamakan Kawah Archimedes di bulan, sebagaimana diberitakan BBC.

Video 2

Tempo menyesuaikan kecerahan dan kontras gambar gunung dalam video yang beredar untuk memperjelas lekuk gunung yang ditampilkan. Dengan demikian dapat dilihat lebih jelas, bahwa lekuk gunung dalam video yang beredar berbeda dengan gunung yang ada di foto pendaratan Apollo 15 di bulan.

Video 3

Pada detik ke-11 video yang beredar memperlihatkan pria dalam video berlari di padang pasir. Dalam posisi itu pun, lekuk gunung latar belakangnya berbeda dengan gunung di bulan dekat lokasi pendaratan Apollo 15.

Misi Pendaratan di Bulan yang Diklaim Hoaks  

Dilansir media asal Inggris, The Guardian, misi luar angkasa NASA ke bulan yang diklaim hoaks, pertama kali disebarkan pria Amerika Serikat bernama Bill Kaysing, melalui pamflet yang ia buat dan sebarkan, pada tahun 1976.

Ia meragukan NASA bisa mengantarkan orang ke bulan, salah satu alasannya, karena merasa lembaga itu tidak cukup kompeten untuk melakukannya. Kaysing memang pernah bekerja di perusahaan pembuat roket untuk NASA, selama tiga tahun.

Keraguan Kaysing bisa dimaklumi, karena awalnya dalam suasana perang dingin itu, Uni Soviet yang mendominasi Blok Timur telah memperoleh lebih banyak pencapaian terkait eksplorasi luar angkasa, dibanding Amerika Serikat yang memimpin Blok Barat.

Bahkan NASA mengalami sejumlah kemunduran, termasuk terbakarnya landasan peluncuran Apollo 1 yang menyebabkan tiga orang astronautnya meninggal dunia. Kaysing berpikir lembaga itu tidak akan berhasil.

Namun, keberhasilan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di bulan menggunakan Apollo  11 pada tahun 1969, yang melibatkan 400 ribu karyawan, membuktikan kebenaran prestasi tersebut.

Kepala Pasca Produksi dan Pemimpin Program MA Produksi Film dan Televisi, di Universitas Hertfordshire, Howard Berry, menulis artikel di The Conversation yang menjelaskan bahwa tidak mungkin NASA merekayasa foto dan video luar angkasa.

Demikian juga membuat film alias rekaman palsu pendaratan wahana antariksa di bulan, menurutnya tidak mungkin dilakukan. Salah satu alasannya, pada tahun-tahun tersebut, teknologi perekaman video di studio TV dan di luar angkasa tidak sama.

Jika kita setuju dengan gagasan bahwa pendaratan di bulan direkam di studio TV, maka kita akan mengharapkan video tersebut beresolusi 30 frame per detik, yang merupakan standar televisi pada saat itu. Namun, kita tahu bahwa video pendaratan pertama di bulan direkam dengan kecepatan sepuluh frame per detik di SSTV (Slow Scan TV) dengan kamera khusus,” potongan tulisan artikel tersebut.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tempat lokasi shooting film adegan pendaratan Apollo di bulan, adalah klaim yang keliru.

Gunung yang menjadi latar belakang dalam video yang beredar memiliki lekukan yang berbeda dengan gunung di bulan yang tampak dalam foto pendaratan Apollo 15 yang dipublikasikan NASA.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id