Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Konten Berisi klaim bahwa Rohingya Keturunan Sengkuni

Rabu, 17 April 2024 19:00 WIB

Menyesatkan, Konten Berisi klaim bahwa Rohingya Keturunan Sengkuni

Sebuah video beredar di TikTok menarasikan Rohingya sebagai keturunan Sengkuni, yang menggunakan cara-cara sangkuni untuk menguasai Indonesia.

Benarkah Rohingya keturunan Sengkuni yang akan menguasai Indonesia? Berikut pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim video ini dengan menelusuri sumber asli video dan keterangan resmi lembaga negara dan organisasi internasional yang menangani pengungsi Rohingya.

Tentang Sengkuni

Video ini menyebutkan Rohingya sebagai keturunan Sengkuni. Berdasarkan KBBI, Sengkuni merupakan tokoh wayang yang melambangkan orang yang pandai bicara dan banyak akal, tetapi suka memfitnah, menghasut, dan mencelakakan orang lain. 

Agnes Setyowati, Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, seperti dilansir Kompas mendeskripsikan Sengkuni sebagai tokoh yang dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya. Namun tabiat jahat tersebut disebabkan karena ia pernah mengalami penderitaan yang sangat pelik.

Sesungguhnya tidak ada kaitan antara sengkuni dengan pengungsi etnis Rohingya. Dilansir laman UNHCR, Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Myanmar sebelumnya dikenal sebagai Burma. 

Meskipun mereka  tinggal di Myanmar selama beberapa generasi, Rohingya tidak diakui sebagai kelompok etnis resmi dan telah ditolak kewarganegaraannya sejak tahun 1982. Hal tersebut menjadikan mereka populasi tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

Setelah serangan bersenjata dan kekerasan berskala besar, pada Agustus 2017, ribuan orang Rohingya meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Banyak dari mereka yang berjalan berhari-hari melewati hutan dan melakukan perjalanan laut yang berbahaya melintasi Teluk Benggala untuk mencapai tempat yang lebih aman di Bangladesh. 

Seringkali perahu-perahu ini ditangkap oleh pihak berwenang Malaysia, tetapi ketika mereka kembali ke Bangladesh, mereka dihalangi oleh pihak berwenang Bangladesh dan terdampar di laut selama berminggu-minggu-bahkan berbulan-bulan. Saat ini sebagian dari mereka terdampar di Indonesia, termasuk di Aceh, NTB, NTT, dan Sulawesi.

Sumber Video

Berdasarkan Penelusuran Tempo, video tersebut merupakan tayangan TvOne pada 15 Januari 2024, berjudul "BOM Waktu Etnis Rohingya”

Dalam tayangan ini, Etnis Rohingya dituding sengaja membocorkan kapal mereka agar bisa mendarat di Deli Serdang. Warga Desa Kwala Besar, Deli Serdang  keberatan dengan kedatangan mereka dan meminta warga Rohingya segera pergi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video yang diberi keterangan “Rohingya sebagai keturunan Sengkuni” adalah menyesatkan.

Warga etnis Rohingya berasal dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Mereka melarikan diri karena konflik bersenjata yang terjadi sejak tahun 2017. Terusir dari kampung halaman dan jadi pengungsi membuat mereka tidak memiliki kewarganegaraan (stateless). 

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id