Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Kuburan Massal Bayi di Ponpes Al Zaytun

Rabu, 6 September 2023 12:59 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Kuburan Massal Bayi di Ponpes Al Zaytun

Salah satu akun Instagram [arsip] membagikan video yang diklaim sebagai lokasi kuburan massal bayi di Ponpes Al Zaytun, Indramayu.

Video tersebut berisi momen beberapa petugas kepolisian dan warga sedang menggali tanah di pemukiman masyarakat. Dalam unggahan itu juga dituliskan ‘Gempar ratusan bayi ditemukan pekerja saat bersih-bersih di perkebunan Al Zaytun Indramayu’.

Kemudian, narator video menjelaskan tentang ratusan makam bayi yang ditemukan pekerja saat aksi bersih-bersih di Ponpes Al Zaytun. Penemuan kuburan bayi pertama kali pada 19 Agustus 2023 terbungkus dengan kain daster berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian Polresta Indramayu.

Sejak diunggah pada Minggu, 3 September 2023, video pendek ini sudah disukai 4,026 pengguna Instagram dan terdapat 215 komentar. Namun, benarkah video kuburan massal bayi di Ponpes Al Zaytun?

PEMERIKSAAN FAKTA

Verifikasi Tempo menunjukkan, rekaman video itu sebenarnya penemuan kuburan bayi di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jadi bukan kuburan massal bayi di perkebunan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

Memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex.

Berita tentang peristiwa penemuan bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, itu sudah diterbitkan di media-media elektronik, seperti Kompas.com pada 23 Juni 2023, berjudul ‘Saat Bekas Kolam Ikan di Banyumas Berubah Jadi Kuburan 4 Bayi Misterius’. Di sana diterangkan, kerangka-kerangka bayi itu mulanya ditemukan pekerja yang hendak meratakan tanah pada Kamis, 15 Juni 2023. Tulang yang ditemukan pertama kali terlihat terbungkus kain dan dikubur di kedalaman sekitar 50 cm.

"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas. Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya," kata pemilik kebun, Prasetyo Tomo.

Menurut Tomo, kerangka tersebut hendak dibuang oleh pekerjanya, tetapi Tomo tak setuju dan ingin melaporkan temuan itu ke ketua RT terlebih dulu. Lalu, saat polisi melangsungkan penyelidikan, petugas menemukan kerangka-kerangka lainnya.

Dikutip dari Detik.com, penemuan empat kerangka bayi di Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, beberapa waktu lalu kini diketahui bertambah menjadi tujuh kerangka. Polisi sudah mengamankan wanita berinisial E yang mengaku bahwa dirinya pemilik kerangka bayi tersebut.

Selain itu, tersangka dari kasus pembunuhan tujuh bayi tersebut Rudi yang merupakan ayah kandung E, pun sudah diamankan polisi. Terbaru, kerangka bayi tersebut diketahui merupakan hasil hubungan inses antara Rudi dan E.

Kompol Agus mengatakan kerangka 7 bayi tersebut merupakan hasil inses antara Rudi dengan E yang merupakan anak kandungnya sendiri. "Betul, itu hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandung pelaku," terang Agus.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim kuburan massal bayi di Ponpes Al Zaytun, adalah keliru.

Rekaman video itu sebenarnya penemuan kuburan bayi di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jadi bukan seperti yang diklaim pembuat konten, yakni kuburan massal bayi di perkebunan pondok pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

Kemudian, total kerangka bayi yang ditemukan sebanyak 7 bayi, bukan ratusan seperti yang dituliskan dalam keterangan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id