Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Rumah Rocky Gerung Dikepung Orang Dayak

Senin, 4 September 2023 15:17 WIB

Keliru, Rumah Rocky Gerung Dikepung Orang Dayak

Video berdurasi 10 menit 35 detik dengan klaim aksi pengepungan kediaman Rocky Gerung oleh orang Dayak, beredar di Facebook. Tampak sejumlah orang dari Suku Dayak tengah menggelar atraksi.

Narasi dalam video menceritakan Suku Dayak menggelar aksi di depan rumah Rocky Gerung guna mengecam pernyataannya terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan. Suku Dayak tak terima Presiden Joko Widodo dihina lantaran programnya membangun Ibu Kota Nusantara.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 128 ribu kali dan mendapatkan respon 780 komentar. Lantas benarkah Rumah Rocky Gerung Dikepung Orang Dayak karena pernyataannya terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan?

PEMERIKSAN FAKTA

Mula-mula Tim Cek Fakta Tempo menelusuri informasi terkait pengepungan kediaman pengamat politik Rocky Gerung oleh orang Suku Dayak dari sumber kredibel. 

Hasilnya tidak ditemukan informasi valid yang menyebutkan suku dayak mengepung kediaman Rocky Gerung. Sebelumnya rumah Rocky Gerung memang diketahui sempat didemo sejumlah massa pada 3 Agustus 2023, namun aksi tersebut tidak berhubungan dengan suku dayak. 

Panglima Jilah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Agustinus sendiri, pada Rabu, 9 Agustus 2023 melaporkan Rocky Gerung terkait dengan dugaan muatan atau pernyataan yang mengandung ujaran kebencian. 

Tempo lalu memverifikasi video yang dibagikan dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InvID. Gambar hasil fregmentasi kemudian ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex Image. Hasilnya video tersebut diketahui merupakan kumpulan video dari peristiwa yang berbeda. 

Video pada menit ke-02:31 misalnya, merupakan video Presiden Joko Widodo saat menerima gelar adat dayak Raja Haring Hatungku Tungket Langit, di Palangkaraya pada 20 Desember 2016. Video tersebut diunggah Sekretariat Presiden 21 Desember 2016 dan tidak terkait dengan peristiwa Rocky Gerung.

Video lainnya pada menit ke-04:45, merupakan video saat Presiden Jokowi menerima anak-anak Papua di Istana Merdeka pada 11 Oktober 2019. Saat itu, Presiden Joko Widodo mewujudkan janjinya untuk mengundang sejumlah anak-anak asal Papua berkunjung ke ibu kota, Jakarta. 

Sejumlah 30 anak diterima oleh Presiden Joko Widodo. Video tersebut diunggah Sekretariat Presiden pada kanal YouTube resminya pada 11 Oktober 2019 dan tidak terkait dengan peristiwa Rocky Gerung.  

Sementara video pada menit ke-05:02 merupakan video saat Rocky Gerung memberikan orasi pada acara konsolidasi akbar Serikat pekerja logam, elektronik dan mesin di Bekasi. Video ini diunggah kanal YouTube Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia pada 1 Agustus 2023. 

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 10 menit 35 detik dengan narasi rumah Rocky Gerung dikepung orang Dayak karena pernyataannya terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), adalah keliru. 

Video tersebut merupakan kumpulan video dari peristiwa dan waktu yang berbeda. Gambar pada awal video bahkan diketahui merupakan hasil rekayasa digital.

Kediaman Rocky Gerung sebelumnya diketahui sempat didemo sejumlah massa pada 3 Agustus 2023, namun aksi tersebut tidak berhubungan dengan suku dayak. Panglima Jilah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Agustinus sendiri memilih untuk melaporkan Rocky Gerung ke polisi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id