Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Gambar 50 Massa Demonstrasi Al Zaytun Jilid 4 Hampir Tewas Dipukuli

Kamis, 3 Agustus 2023 20:59 WIB

Keliru, Gambar 50 Massa Demonstrasi Al Zaytun Jilid 4 Hampir Tewas Dipukuli

Sebuah video beredar di Facebook yang diklaim menunjukkan 50 orang demonstran Al Zaytun hampir tewas. Mereka disebut dipukuli dalam aksi demonstrasi jilid 4 untuk menuntut penutupan Ponpes Al Zaytun, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Video itu memperlihatkan suasana demonstrasi dan barisan polisi yang bertugas mengamankan. Ditampilkan juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj yang meminta pemerintah mengambil tindakan atas polemik Pesantren Al Zaytun.

Tulisan yang tersemat di dalamnya menjelaskan bahwa video tersebut merupakan properti dari Garuda TV. Sementara narator menyampaikan sejumlah informasi mengenai demonstrasi yang menuntut agar Pesantren Al Zaytun ditutup dan pemimpinnya, Panji Gumilang.

Namun, benarkah demonstrasi di pesantren itu memakan 50 korban hampir tewas karena dipukuli?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi klaim itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex, mengkonfirmasi gambar pada sumber yang relevan, dan membandingkannya dengan berita terkonfirmasi.

Ditemukan sejumlah fakta yang membantah klaim adanya 50 orang yang hampir meninggal karena dipukuli dalam demonstrasi jilid 4 menuntut penutupan Pesantren Al Zaytun dan penangkapan pimpinannya, Panji Gumilang.

Demonstrasi jilid 4 yang menuntut penutupan Ponpes Al Zaytun diikuti lebih sedikit orang daripada sebelumnya dan berlangsung kondusif. Sebagian foto yang digunakan dalam video itu juga sebenarnya terkait peristiwa lain.

Video 1

Thumbnail video yang beredar tersebut memperlihatkan sosok Panji Gumilang berkopiah hitam, polisi mengepalkan tangan, dan seorang polisi lain yang memiting pria berpakaian hitam.

Foto Panji Gumilang sama dengan berita Viva.co.id, yang tayang 18 Juni 2023, tentang pria itu yang sedang membentak aparat sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Sementara foto polisi yang mengepalkan tangan sama dengan unggahan Facebook akun Advocacy Officer ASEAN SOGIE Caucus, Lini Zurlia, 21 September 2019. Dia mengatakan foto itu kiriman dari mahasiswa terkait demontrasi Save KPK di Bogor. Demikian juga foto polisi memiting seorang pria berpakaian hitam.

“Kalau yang tengah ini kiriman dari kawan-kawan mahasiswa di Bogor. Semua yang baju hitam dan nggak diidentifikasi sebagai mahasiswa, karena nggak pakai almamater (saat itu) jadi sasaran amuk polisi,” kata Lini pada Tempo melalui aplikasi pesan, Rabu 2 Agustus 2023.

Dalam rangkaian demonstrasi Save KPK tahun 2019, Lini juga berpartisipasti aktif, salah satunya sebagai orator aksi di kawasan Senayan, Jakarta, pada 19 September 2019.

Video 2

Pada detik ke-16 video itu menunjukkan Panji Gumilang mengenakan topi dan memegangi tangan kirinya di luar ruangan. Video itu sama dengan berita di CNN Indonesia, yang tayang 30 Juli 2023.

Berita itu tidak mengatakan adanya 50 korban demonstrasi. Berita menyatakan, saat itu Panji Gumilang memperlihatkan tangannya yang dikatakan sakit di gerbang Ponpes Al Zaytun yang sudah dipasangi kawat berduri oleh polisi. Panji Gumilang pernah mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh Polri dengan alasan patah tulang tangan kiri.

Video 3

Pada detik ke-20, video di Facebook memperlihatkan tokoh NU Said Aqil Siradj yang meminta pemerintah turun tangan melakukan penindakan secara obyektif pada polemik Ponpes Al Zaytun yang dituduh sesat. 

Video itu sesungguhnya dipublikasikan saluran YouTube NU, namun tidak ada pernyataan jatuh korban 50 orang yang hampir meninggal dalam demonstrasi di Ponpes Al Zaytun.

Dilansir Tribunnews.com, demonstrasi jilid 4 yang menuntut penutupan Ponpes Al Zaytun digelar Sabtu, 29 Juli 2023. Kepolisian menyatakan bahwa massa demonstran dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI) berjumlah 50 orang.

Aksi demonstrasi kali itu berjalan tertib dan kondusif, alias tidak terjadi kericuhan. Massa membubarkan diri pukul 15.30 WIB. Jumlah massa juga tak sebanyak sebelumnya. Misalnya pada demonstrasi pertama pada 15 Juni 2023, yang jumlahnya mencapai ratusan sebagaimana diberitakan Tempo.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, video yang disebut menampilkan 50 orang dipukuli sampai hampir meninggal dalam demonstrasi jilid 4 di Pesantren Al Zaytun adalah klaim keliru.

Aksi demonstrasi jilid 4 di Ponpes Al Zaytun digelar tanggal 29 Juli 2023 oleh sekitar 50 orang, menurut kepolisian. Aksi itu pun berjalan tertib hingga peserta aksi membubarkan diri. Selain itu, foto dan video dalam unggahan itu telah terbukti merupakan kejadian lain.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id