Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Tsunami Aceh Merupakan Hasil Ledakan Termonuklir

Selasa, 13 Juni 2023 18:13 WIB

Keliru, Tsunami Aceh Merupakan Hasil Ledakan Termonuklir

Sebuah akun Instagram, mengunggah potongan video yang diklaim bahwa tsunami Aceh karena ledakan nuklir, bukan bencana alam.  Selain di Instagram, video itu lebih dulu beredar pada 2 Juni 2022 di Tiktok.  

Pembicara dalam video ini mengatakan bahwa klaimnya itu bersumber dari buku Jerry D Gray. Dalam buku tersebut dijelaskan, tsunami di Aceh tahun 2004 itu bukan bencana alam tetapi hasil dari termonuklir. Bom termonuklir itulah yang menciptakan gelombang laut.

Benarkah tsunami Aceh tahun 2004 merupakan hasil termonuklir atau tsunami buatan? Berikut pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan hasil riset, pernyataan otoritas terkait, dan pemberitaan media-media kredibel di Indonesia.

Pada tahun 2021, klaim yang menyebutkan bahwa tsunami Aceh disebabkan termonuklir telah dibantah secara resmi oleh BMKG. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam pernyataan resmi mengatakan tsunami yang terjadi di Aceh pada pada tanggal 26 Desember 2004 disebabkan oleh aktivitas tektonik bawah laut.

Daryono megatakan, gempa  tektonik yang memicu tsunami Aceh pada 2004 merupakan rangkaian yang sudah berlangsung sejak 2002. Gempa pembuka (foreshocks) terjadi pada 2 November 2002, Gempa Simeulue  berkekuatan 7,0 skala richter. Setelah itu gempa kecil terus terjadi, hingga puncaknya, gempa berkekuatan 9,2 skala richter terjadi pada pukul 08.58.53 wib, tanggal 26 Desember 2004.

Peneliti Geoteknologi, Danny Hilman Natawidjaja, dalam Jurnal Riset menuliskan, mega-tsunami  yang terjadi di Aceh tahun 2004, dibangkitkan oleh gempa megathrust di zona subduksi Aceh-Andaman.

Laman National Science Foundation menuliskan, penyebab gempa yang menyebabkan tsunami di Aceh karena terjadi patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia. Patahan dimulai dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman, sekitar 720 hingga 780 mil atau 1.200 hingga 1.300 kilometer dengan durasi patahan sekitar 10 menit. Ini merupakan patahan terpanjang yang pernah diamati.

Dilansir Jurnal Lapan, berdasarkan pengamatan lapangan dan satelit, gempa berkekuatan 9,2 di Aceh, memicu gelombang tsunami raksasa yang merambat ke seluruh Samudera Hindia, menyebabkan genangan air yang ekstrim dan kehancuran di sepanjang pantai utara dan barat Sumatera. Dalam hitungan jam, tsunami menghancurkan pantai-pantai yang jauh di Thailand di sebelah timur serta Sri Lanka, India, dan Maladewa di sebelah barat.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan, unggahan dengan klaim “Tsunami Aceh merupakan tsunami buatan, hasil ledakan termonuklir” adalah Keliru.

Berdasarkan semua bukti dan penjelasan ilmiah dan lembaga terkait, tsunami Aceh pada 2004 dipicu gempa megathrust di zona subduksi Aceh-Andaman. Gempa tersebut terjadi karena patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia, dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id