Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti, Daging Ikan Berbintik Putih Mengandung Parasit atau Cacing Pita Sehingga Dilarang Dimasak dan Dimakan

Selasa, 13 Juni 2023 17:55 WIB

Belum Ada Bukti, Daging Ikan Berbintik Putih Mengandung Parasit atau Cacing Pita Sehingga Dilarang Dimasak dan Dimakan

Sebuah unggahan di Facebook menampilkan foto dua potong daging ikan yang memiliki bintik-bintik putih yang dikatakan sebagai parasit cacing pita yang berbahaya bila dimakan, bahkan setelah dimasak. 

Unggahan itu tidak menyebutkan jenis ikan apa yang ditampilkan foto tersebut, dimana lokasi penemuannya dan sumber sumber atas klaim yang disertakan. Beberapa akun Facebook lain pun membagikannya, seperti ini, ini, ini, dan sebagian lain berbahasa asing seperti unggahan ini.

Unggahan tersebut mengatakan daging ikan dalam kondisi itu berbahaya bila dikonsumsi, bahkan setelah dimasak.  Namun, benarkah klaim itu?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo mengkonfirmasi klaim-klaim itu pada pakar bidang perikanan. Di samping itu, tidak ditemukan asal gambar tersebut dari sumber-sumber kredibel, sehingga belum bisa dipastikan keaslian gambarnya.

Dosen Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Mega Yuniartik, mengatakan belum ada referensi ilmiah yang mengidentifikasi bintik putih pada daging ikan itu sebagai parasit cacing pita. Demikian juga dampaknya bagi kesehatan hewan dan manusia yang mengkonsumsinya.

Dia meragukan klaim bahwa bintik putih itu sebagai cacing pita, karena bentuknya yang berbeda. Namun untuk memastikannya, hanya bisa dilakukan dengan pengambilan sampel dan pengujian di laboratorium.

“Setelah saya cari di referensi, belum ada sih (penelitiannya). Kalau ada sampelnya bisa dicoba diidentifikasi di laboratorium,” kata Mega melalui pesan, Jumat 9 Juni 2023.

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, mengatakan pihaknya juga belum bisa memastikan keaslian gambar tersebut. Dia menyarankan masyarakat memilih ikan yang kondisinya masih baik sebelum membelinya.

Misalnya dengan memeriksa aroma ikan dan memilih yang tidak berbau busuk, yang sisik dan kulitnya tidak rusak serta tidak mengeluarkan lendir. Selain itu insangnya berwarna merah, bukannya gelap. Bila menemukan ikan dalam kondisi tidak baik, masyarakat disarankan tidak membeli dan mengkonsumsinya.

“Mohon pastikan agar ikan aman dikonsumsi karena ikan yang tidak layak atau rusak akan berakibat terhadap kesehatan kita. Ketika mau membeli, dicek benar, ibu-ibu biasanya jeli dalam memilih,” kata Permana melalui telepon, Senin 12 Juni 2023.

Dia menjelaskan, bila gambar yang beredar di Facebook itu asli dan ada dugaan mengandung parasit cacing pita, maka harus diuji laboratorium untuk memastikannya. Untuk saat ini, pihaknya menyarankan masyarakat tidak mengonsumsi ikan yang kondisinya tidak baik.

Di sisi lain dikutip dari website resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dosen Departemen Perikanan UGM Dr. Ir. Murwantoko mengatakan, bahwa pada umumnya parasit cacing pada ikan akan mati bila dimasak dengan suhu 100 derajat celcius atau setara dengan suhu air mendidih.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan daging ikan berbintik putih mengandung parasit cacing pita yang berbahaya bagi manusia dan hewan, bahkan setelah dimasak, belum ada bukti yang memadai.

Para pakar menyatakan untuk memastikan klaim itu, sampel daging ikan berbintik putih yang fotonya beredar di Facebook itu harus dites di laboratorium. Di samping itu, masyarakat tetap dianjurkan memilih ikan dalam kondisi baik dan memasaknya dengan benar sebelum dikonsumsi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id