Keliru, Video Berisi Klaim Iran Bunuh Ratusan Prajurit Israel
Jumat, 28 April 2023 16:31 WIB
Sebuah akun Facebook membagikan video dengan narasi tentara Iran membunuh ratusan prajurit Israel. Video tersebut berjudul “Tak Sempat Angkat Senjata, Ratusan Tentara Israel Langsung Tewas”.
Dalam video, terdapat beberapa potongan video Presiden Iran, pejabat negara dan sejumlah pesawat tempur, kebakaran dan ledakan bom yang menghancurkan gedung-gedung bertingkat.
Narator pada video mengatakan: "Pasukan Iran terus menggempur posisi militer Israel yang mencoba menekan Iran dalam operasi khusus yang berlangsung sejak kemarin lalu. Serangan-serangan udara Iran berhasil menghantam objek penting di Israel.
Sejak diunggah pada 21 April 2023, video ini sudah disukai 30 ribu lebih netizen dan ditonton 809 ribu kali. Benarkah itu video serangan Iran ke dua Gudang amunisi Israel?
PEMERIKSAAN FAKTA
Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut bukan berisi tentang serangan Iran terhadap dua gudang amunisi Israel, tetapi itu adalah serangan Israel ke jalur Gaza pada 14 Mei 2021 dan kebakaran gudang besar di California.
Tidak hanya itu, pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani di awal video juga tidak membicarakan tentang serangan ke Israel. Presiden Iran di hadapan para para duta besar berbicara tentang kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video dengan tangkapan layar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search dan mesin pencarian Google.
Video 1
Tempo menemukan bahwa Presiden Iran tersebut tidak membahas soal Israel. Narasi yang disampaikan narator tidak sesuai dengan faktanya. Potongan video itu sebelumnya sudah diunggah di kanal YouTube AP Archive pada tanggal 15 Februari 2018 dengan judul “Iranian president Hassan Rouhani Gives Speech to Foreign Ambassadors”.
Berdasarkan keterangan video, pada Sabtu, 10 Februari 2018, Duta Besar negara asing mengunjungi Presiden Iran Hassan Rouhani pada sebuah upacara di Teheran, menjelang peringatan 39 Tahun Revolusi Islam negara itu.
Selama formalitas tahunan, Rouhani menyinggung Amerika Serikat terhadap kesepakatan nuklir Iran, memperingatkan AS akan menderita "kerugian besar" jika memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berulang kali menyebut perjanjian nuklir penting tahun 2015 itu sebagai "kesepakatan yang buruk" dan mengatakan dia mungkin membatalkannya.
Video 2
Potongan video ini adalah ledakan yang terjadi di California, Amerika Serikat. Dalam keterangan video yang diunggah akun YouTube LiveNOW from FOX pada 1 April 2021 menyebutkan bahwa kebakaran besar terjadi di halaman palet menghancurkan beberapa rumah terdekat di Compton, Rabu 311 Maret 2021 malam.
Petugas pemadam kebakaran menanggapi panggilan di Blok 1200 North Rose Avenue sekitar pukul 5 sore. Ledakan dan kebakaran ini bukan terjadi pada gudang amunisi Israel lantaran serangan udara oleh Iran seperti yang diklaim video di atas.
Video 3
Selanjutnya, video ini adalah ledakan bom di tengah pemukiman yang menghancurkan gedung bertingkat di Kota Gaza. Bagian video ini juga tidak ada kaitannya dengan serangan pesawat tanpa awak ke Israel. BBC TV melaporkan secara langsung peristiwa runtuhnya bangunan tersebut pada tanggal 15 Mei 2021 dengan judul “Israel-Gaza: Strike collapses building during live BBC report”.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Iran hancurkan dua gudang amunisi Israel adalah keliru.
Video tersebut bukan berisi serangan udara Iran terhadap gudang amunisi Israel, melainkan serangan Israel ke jalur Gaza pada Mei 2021 lalu.
Tidak itu saja, kolase video pejabat militer Amerika Serikat yang diunggah itu juga tidak bicara soal Iran dan Israel. Tetapi, dia membahas tentang kesepakatan nuklir antara Iran dan AS dalam sebuah forum yang dihadiri oleh para duta besar negara asing pada Februari 2018.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]