Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Radiasi HP Menyebabkan Kematian

Sabtu, 23 Juli 2022 06:18 WIB

Menyesatkan, Radiasi HP Menyebabkan Kematian

Sebuah video beredar di media sosial Facebook dengan klaim radiasi HP (handphone) yang dapat menyebabkan kematian. 

Dalam video terlihat sejumlah warga dan dua orang petugas berseragam polisi berkerumun di luar sebuah kamar bangunan berlantai dua. Mereka ingin melihat dan mengetahui seorang pria yang diduga sudah tidak bernyawa terbaring miring di tempat tidur. 

Tampak dua unit handphone di dekat kepala korban. Salah satunya menyentuh kening korban.

Tangkapan layar sebuah video di Facebook yang mengklaim radiasi handphone sebabkan kematian

Hingga artikel ini diturunkan, video diunggah yang pada 19 Juli 2022 tersebut sudah diputar atau ditonton lebih dari 126 ribu kali.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fata Tempo berusaha mencari tahu siapa korban dalam video yang diunggah tersebut. Dari komentar beberapa orang di Facebook itu, diketahui bahwa korban adalah seorang tokoh agama di Larantuka. 

Hasil penelusuran Tempo menggunakan mesin pencarian Google, Portal Berita Katolik Indonesia, dan sesawi.net memberitakan kematian Imam Diosesan Keuskupan Larantuka, Flores Timur, NTT. 

Dikutip media lokal Sesawi.net, imam itu bernama Romo Bernadus “Edu” Bara Kerans Pr yang meninggal dalam usia 63 tahun, Kamis pagi, 14 Juli 2022 di kamarnya. 

Menurut keterangan seorang suster, Kamis pagi, Romo Edu Kerans dijadwalkan datang ke sebuah Biara untuk Perayaan Ekaristi. Namun hingga sampai waktunya misa, ia tak kunjung datang.

“Kami telepon berkali-kali handphone-nya, tidak merespon.Tahu-tahu siang hari kami terkejut mendapat kabar dia sudah meninggal dunia. Pintu kamarnya sampai dibuka paksa,” kata suster itu.

Romo Edu diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Ia pernah berobat di Jakarta untuk pemasangan ring, namun urung dilakukan.

Tim Cek Fakta Tempo mengkonfirmasi langsung informasi ini kepada Kapolres Flores Timur AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, Jumat, 22 Juli 2022. Ia membenarkan jenazah yang ditemukan meninggal dunia di kamar tersebut adalah Romo Bernadus Bara Kerans.

“Beliau ditemukan meninggal di kamarnya pada Hari Kamis, 14 Juli 2022. Hasil pemeriksaan, penyebab kematiannya karena penyakit jantung. Romo Bernadus memang ada riwayat penyakit jantung sebelumnya,” jelas Kapolres dalam pesan singkatnya.

Romo Bernadus sudah dimakamkan pada hari Jumat, 15 Juli 2022 di pemakaman khusus Romo di Larantuka, Kuburan Para Imam Paroki Katedral Renha Rosari Larantuka.

Bahaya Radiasi Handphone

Sementara itu, sejumlah penelitian menyebutkan tidak adanya hubungan antara radiasi ponsme dengan kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang.

The US Food and Drugs Administration (FDA) menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah berbobot yang menghubungkan paparan energi frekuensi radio dari penggunaan ponsel dengan masalah kesehatan pada atau di bawah batas paparan frekuensi radio yang ditetapkan oleh FCC.

Ponsel dan Energi Frekuensi Radio Ponsel memancarkan radiasi non-pengion tingkat rendah saat digunakan. Jenis radiasi yang dipancarkan oleh telepon seluler disebut juga sebagai energi frekuensi radio (RF).

Sementara itu National Cancer Institute menyebutkan bahwa saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia. Satu-satunya efek biologis yang diakui secara konsisten dari radiasi frekuensi radio pada manusia adalah pemanasan.

Laman Better Health Channel menjelaskan, radiasi adalah kombinasi energi listrik dan magnet yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan cahaya. Hal ini juga disebut sebagai radiasi elektromagnetik (EMR).

Radiasi diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar:

1. Radiasi pengion (IR) – yang mampu menyebabkan perubahan atom atau molekul dalam tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan seperti kanker. Contoh IR termasuk sinar-x dan sinar gamma

2. Radiasi non-pengion (NIR) – yang tidak menyebabkan perubahan ini, tetapi dapat mendorong molekul untuk bergetar. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan suhu, serta efek lainnya. Contoh NIR termasuk radiasi ultraviolet di bawah sinar matahari, cahaya tampak, bola lampu, radiasi inframerah, energi gelombang mikro dan energi frekuensi radio.

Ada banyak penelitian di seluruh dunia tentang radiasi RF dan efeknya pada tubuh. Ada perbedaan besar antara efek biologis – efek pada tubuh – dan efek kesehatan.

Misalnya, radiasi RF dari ponsel memiliki efek biologis menaikkan suhu di area otak yang terlokalisir sebesar sepersekian derajat. Efek biologis ini tidak secara otomatis membawa risiko kesehatan apa pun. Tubuh manusia diperlengkapi untuk menghadapi variasi suhu yang sangat luas tanpa mengalami bahaya.

Karena radiasi RF adalah bentuk radiasi non-pengion, tidak dapat menyebabkan kanker. Tidak ada cara biologis lain yang diketahui bahwa radiasi RF dapat bersifat karsinogenik.

Sementara penelitian terus berlanjut apakah penggunaan ponsel menyebabkan masalah kesehatan selain kanker atau tidak, belum ada implikasi kesehatan negatif yang ditemukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan video dan narasi yang diunggah akun Facebook di atas, Tempo menyimpulkan bahwa klaim radiasi handphone menyebabkan kematian adalah menyesatkan.

Penelitian internasional yang intensif tidak menemukan bukti yang meyakinkan bahwa ponsel merusak kesehatan dalam jangka pendek atau panjang, apalagi menyebabkan kematian.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.