Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Pesan WhatsApp Berisi Klaim Cuci Ginjal Alamiah dengan Daun Seledri

Senin, 4 Juli 2022 07:06 WIB

Keliru, Pesan WhatsApp Berisi Klaim Cuci Ginjal Alamiah dengan Daun Seledri

Belum lama ini, beredar sebuah pesan di grup WhatsApp dengan judul ‘Tips Cuci Ginjal Alamiah, Mudah Dan Sangat Murah’. Pesan tersebut berisi klaim cara mencuci ginjal secara alami menggunakan daun seledri. 

“Jika kita cuci ginjal ke RS. Biaya-nya tdk kurang dari Rp. 10.000.000. Tapi dgn Cara Herbal tdk sampai Rp.10.000,” demikian isi pesan berantai tersebut yang diterima Jumat 30 Juni 2022.

Dalam pesan tersebut, daun seledri yang digunakan harus dididihkan selama 10 menit lalu dituangkan dalam botol dan disimpan di dalam kulkas hingga dingin. Air rebusan seledri tersebut mesti diminum setiap hari. “Seledri dikenal sebagai obat alami terbaik untuk mencuci ginjal,” demikian klaimnya. 

PEMERIKSAAN FAKTA

Manfaat daun seledri baik untuk membantu membersihkan ginjal dalam konteks jika ginjal seseorang masih dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akan tetapi daun seledri tidak dapat digunakan sebagai obat saat ginjal mengalami kelainan. 

Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, Syafrizal Nasution. Menurut dia, daun seledri memiliki banyak kandungan seperti elektrolit, kalium, magnesium, serat, dan antioksidan. Kandungan tersebut dapat bermanfaat untuk mempertahankan kerja ginjal tetap baik.

Selain itu, daun seledri memiliki fungsi lainnya untuk merangsang mengeluarkan urin dan mencegah terjadinya batu ginjal. Artinya, seledri memang membantu membersihkan ginjal, tetapi dalam konteks pencegahan bagi seseorang yang ginjalnya masih berfungsi dengan baik.  

Sebuah pesan berantai di WhatsApp mengklaim daun seledri dapat mencuci ginjal, tak perlu ke rumah sakit.

Namun menggunakannya untuk mengobati seseorang yang memiliki kelainan ginjal, Syafrizal mengatakan bahwa daun seledri justru harus dihindari. “Karena akan memberi beban pada ginjal,” katanya dihubungi Tempo 2 Juli 2022.

Istilah mencuci ginjal pun kurang tepat, yang benar adalah mencuci darah. Munculnya keharusan seseorang untuk mencuci darah, menjadi indikator adanya kelainan atau kerusakan pada ginjal. 

“Jangan cepat-cepat cuci darah adalah asumsinya salah. Kalau sudah ada indikasi segera cuci darah, jangan coba dulu seledri. Itu sesuatu yang salah. Seledri tidak akan bisa masuk (baca: berpengaruh, Red) apalagi dapat mengeluarkan racun, ketika sudah berada dalam tahapan gagal ginjal,” katanya menjelaskan.

Cuci darah dan biayanya di rumah sakit

Dikutip dari Tempo 23 April 2022, ginjal merupakan alat vital manusia yang paling penting. Sebagai bagian dari sistem ekskresi, ginjal memiliki fungsi detoksifikasi yang menyaring racun dalam darah dan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Darah yang sudah tersaring akan kembali dialirkan ke dalam tubuh, sedangkan limbah yang tersaring akan dibuang melalui urin. 

Pasien tengah melakukan perawatan cuci darah di Klinik Hemodialisis Tidore, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020. Dengan cara ini, BPJS berharap ada kemudahan bagi pasien JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat) mengakses layanan cuci darah. TEMPO/Tony Hartawan

Namun seseorang bisa mengalami penyakit ginjal kronik yang menyebabkan ginjal tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) Aida Lydia, dalam acara Media Briefing Hari Kesehatan Ginjal di Jakarta pada 11 Maret 2020, ada tiga jenis terapi untuk seseorang yang memiliki penyakit ginjal kronik yakni hemodialisis (cuci darah), peritoneal dialisis (CAPD), dan transplantasi ginjal. Dari tiga jenis tersebut, hemodialisis atau cuci darah menjadi pengobatan favorit masyarakat Indonesia.

Terapi hemodialisis dapat memperpanjang usia pasien namun tidak dapat mengembalikan fungsi ginjal seutuhnya. Hemodialisis hanya dapat menggantikan fungsi ginjal sebagai penyaring racun. Namun tidak untuk fungsi ginjal lainnya, seperti mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan elektrolit, dan memproduksi sel darah.

Di Indonesia, BPJS Kesehatan menjamin berbagai pelayanan kesehatan gagal ginjal mulai dari transplantasi ginjal dengan biaya sekitar Rp 378 juta untuk satu kali tindakan, cuci darah/hemodialisis dengan biaya Rp 92 juta/per tahun jika dilakukan 2 kali seminggu per pasien, dan layanan CAPD dengan biaya Rp 76 juta/per tahun untuk satu pasien.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta tersebut, Tempo menyimpulkan,  pesan berantai dengan klaim bahwa cuci ginjal secara alami dengan daun seledri adalah keliru.  

Daun seledri baik digunakan untuk melakukan pencegahan gagal ginjal, bukan untuk mengobati jika seseorang menderita penyakit ginjal kronik.  

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.