Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Video Pasukan Pengamanan Aksi Demo 11 April 2022

Kamis, 14 April 2022 10:53 WIB

Keliru, Klaim Video Pasukan Pengamanan Aksi Demo 11 April 2022

Sebuah video yang memperlihatkan pasukan anti huru hara tengah melakukan long march sambil menyanyikan yel-yel beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi pasukan pengamanan aksi demo 11 April 2022 mulai bergerak.

Di Facebook, video tersebut dibagikan akun pada 11 April 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Pasukan pengamanan aksi demo tgl 11 april 2022 mulai bergerak.”

Hingga artikel ini dimuat, video berdurasi 26 detik tersebut telah disaksikan lebih dari 190 kali dan mendapat 43 komentar. Apa benar ini video pasukan pengamanan aksi demo 11 April 2022?

Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai persiapan pengamanan demo 11 april

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya video tersebut ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.

Hasilnya, video tersebut merupakan long march pasukan pengamanan tahapan Pemilu 2019.

Video yang identik dengan kualitas gambar lebih baik pernah diunggah ke Internet oleh akun terverifikasi TMC Polda Metro Jaya pada 22 Mei 2019.

“TNI-Polri siap untuk menjaga stabilitas keamanan di tahapan-tahapan Pemilu 2019 selanjutnya. TNI-Polri tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas semua upaya yang akan mengganggu ketertiban Masyarakat serta aksi2 inkonstitusional yg merusak proses demokrasi. NKRI harga mati!,” bunyi tweet tersebut.

Video serupa pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Sinatrya Tyas pada 22 Mei 2019 dengan judul, “TNI-POLRI Jakarta Siaga 1.”

Selanjutnya, pada hari yang sama (22 Mei 2019) video identik juga diunggah ke Youtube oleh kanal Video Tutorial Update Indonesia dengan judul, “RICUH PENGAMANAN DEMO DI BAWASLU RI 22 MEI.”

Foto yang identik dengan klip video tersebut pernah dimuat situs berita Beritasatu.com pada 22 Mei 2019 dengan keterangan, “Aparat kepolisian bersiaga di sekitar Gedung Bawaslu, 21 Mei 2019. (Foto: TMC Polda Metro).”

Dilansir dari Beritasatu.com, ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil pengitungan suara KPU, di sekitar Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).

Setelah itu, massa berangsur-angsur membubarkan diri. Namun, dikabarkan ada sekelompok orang yang tetap bertahan dan mencoba memprovokasi aparat keamanan. Akhirnya, polisi melakukan pembubaran paksa.

Polisi melakukan pembubaran secara paksa terhadap sejumlah orang yang melakukan provokasi, di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ada beberapa orang yang diamankan di Polda Metro Jaya.

"Bahwa aksi demo kemarin sudah tertib dan bubar dengan damai, tetapi malamnya ada segelintir orang yang sengaja membuat provokasi agar membuat warga terlibat. Semua sudah bisa kita atasi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (22/5/2019).

Menurut Argo, personel kepolisian masih lengkap melakukan pengamanan, dan dikendalikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan.

"Personel pengamanan Brimob, Sabhara semua masih lengkap dikendalikan oleh Kapolres Jakpus selaku kepala pengamanan obyek," tandasnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pasukan pengamanan aksi demo 11 April 2022, keliru. Video tersebut telah beredar di internet sejak 22 Mei 2019 dan sama sekali tidak terkait dengan pengamanan aksi demo 11 April 2022, melainkan pasukan pengamanan Pemilu 2019.

TIM CEK FAKTA TEMPO

__________

Riset Penulisan Cek Fakta

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarakat.

Anda bisa berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut: Survei CekFakta