Tidak Terbukti, Klaim Menghentikan Asupan Gula, Minum Perasan Lemon dan Minyak Kelapa Organik Dapat Membunuh Sel Kanker

Jumat, 1 Oktober 2021 10:29 WIB

Tidak Terbukti, Klaim Menghentikan Asupan Gula, Minum Perasan Lemon dan Minyak Kelapa Organik Dapat Membunuh Sel Kanker

Klaim bahwa menghentikan asupan gula dalam tubuh, meminum air perasan lemon serta minyak kelapa organik dapat menghilangkan kanker beredar di media sosial. Klaim tersebut dibagikan dengan mencantumkan pernyataan Dr. Guruprasad Reddy B V OSH Negara Medis Universitas Moskow, Rusia.

Di Facebook, klaim tersebut dibagikan akun ini pada 24 September 2018. Berikut narasi lengkapnya:

Dr. Gupta mengatakan, Tidak ada yang harus mati karena kanker kecuali karena kecerobohan :

1. Langkah pertama adalah menghentikan semua asupan gula, tanpa gula di tubuh Anda, sel kanker akan mati secara alami.

2. Mencampur seluruh buah lemon dengan secangkir air panas dan meminumnya selama sekitar 3 bulan sebelum makan dan kanker hilang, penelitian oleh Maryland College of Medicine mengatakan, ini 1000 kali lebih baik daripada kemoterapi.

3. Langkah ketiga adalah meminum 3 sendok minyak kelapa organik, pagi dan malam dan kanker akan hilang, Anda bisa memilih salah satu dari dua terapi ini setelah menghindari gula. Ketidaktahuan bukanlah alasan; Saya telah berbagi informasi ini selama lebih dari 5 tahun, mungkin saat ini baru sampai kepada Anda tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Biarkan semua orang di sekitar Anda tahu.

"Dr. Guruprasad Reddy B V, OSH NEGARA MEDIS UNIVERSITAS MOSKOW, RUSIA

1.Minum air jeruk nipis bisa mencegah kanker. TETAPI INGAT jangan tambahkan gula. Air lemon panas lebih bermanfaat daripada air lemon dingin.

2.PARE diiris sebanyak 5 iris lalu direndam dengan segelas air panas selama 30 menit lalu diminum setiap

3.UBI KAYU/SINGKONG yg segar tetapi harus direbus dengan panci terbuka, Vitamin B17 terdapat pada singkong yg dapat mematikan sel kanker

Sering makan malam bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker usus/lambung. Jangan pernah makan buah setelah makan. Buah harus dimakan sebelum makan. Jangan minum teh selama periode menstruasi. Kurangi minum susu kedelai, tidak boleh menambahkan gula atau telur ke susu kedelai. Jangan makan tomat dengan perut kosong. Minumlah segelas air putih setiap pagi sebelum makanan untuk mencegah batu empedu. Tidak boleh makanan 3 jam sebelum tidur. Hindari minuman keras, tidak ada khasiat nutrisi namun bisa menyebabkan diabetes dan hipertensi. Jangan makan roti saat sedang panas dari oven atau pemanggang roti. Jangan mengisi daya handphone Anda atau perangkat apa pun di sebelah Anda saat Anda tidur. Minum 10 gelas air putih setiap hari untuk asupan yg dibutuhkan tubuh juga mencegah kanker kandung kemih. Minum lebih banyak air di siang hari, kurangi di malam hari. Jangan minum lebih dari 2 cangkir kopi sehari, bisa menyebabkan insomnia dan peyakit lambung. Makanlah sedikit makanan berminyak atau hindari karena dibutuhkan 5-7 jam untuk mencerna membuat Anda merasa lelah. Setelah jam 5 sore, makan lebih sedikit. Enam jenis makanan yang membuat Anda bahagia: pisang, jeruk bali, bayam, labu, buah persik. Tidur kurang dari 8 jam sehari mengakibatkan memburuk fungsi otak kita. Usahakan beristirahat selama setengah jam akan membuat kita awet muda. Air jeruk nipis tanpa gula dapat menjaga kesehatan Anda dan membuat Anda hidup lebih segar. Air lemon panas membunuh sel kanker. Rendam irisan lemon sebanyak 3 iris dengan air panas jadikan itu minuman sehari-hari sebagai anti oxsidan. Rasa pahit dalam air lemon panas adalah zat terbaik untuk membunuh sel kanker. Air lemon dingin hanya mengandung vitamin C, tidak ada pencegahan kanker. Air lemon panas bisa mengendalikan pertumbuhan tumor kanker. Tes klinis telah membuktikan bahwa air lemon panas bekerja dgn baik utk mematikan sel kanker. Pengobatan ekstrak jenis Lemon ini hanya akan menghancurkan sel ganas, namun tidak mempengaruhi sel sehat. Selanjutnya ... asam sitrat dan polifenol lemon di jus lemon samping, dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, • pencegahan yang efektif terhadap trombosis vena dalam, memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah pengentalan darah.

Hingga artikel ini dimuat, klaim tersebut telah mendapat lebih dari 8.800 komentar dan dibagikan lebih dari 180 ribu kali.

Apa benar menghentikan asupan gula, minum air perasan lemon dan minyak kelapa organik dapat membunuh sel kanker?

Tangkapan layar unggahan dengan klaim sel kanker bisa dimatikan dengan tiga langkah

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri pemberitaan terkait melalui media kredibel. Hasilnya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran klaim tersebut. Klaim ini telah beredar di internet sejak 2011.

Seperti dilansir dari Kompas.com, klaim bahwa gula memberi makanan bagi sel kanker memang benar dalam arti sempit - dan mungkin tampak menakutkan. Namun tentu saja, hal ini tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya adalah bahwa selain bagi sel kanker, gula juga memberi makanan bagi sebagian besar sel dalam tubuh yang sangat penting untuk aktivitas sehari-hari kita.

Bentuk gula paling sederhana adalah gula molekul tunggal, seperti glukosa dan fruktosa. Ini bisa bersama-sama membentuk gula yang lebih kompleks seperti gula meja (sukrosa).

Semua karbohidrat juga mengandung gula. Artinya, makanan yang kita anggap tidak manis - seperti kentang, pasta, biji-bijian - akhirnya dicerna menjadi gula sederhana di dalam tubuh kita. Gula memainkan peran penting dalam mendorong sel tubuh. Glukosa, baik dimakan langsung atau hasil cerna dari karbohidrat, sangatlah penting untuk fungsi sel.

Inilah kunci kebenaran terkait kekhawatiran seputar gula dan kanker. Benar, gula memberi makanan bagi sel kanker. Namun gula menjadi bahan bakar yang sama bagi semua sel lainnya dalam tubuh kita. Tubuh kita tidak dapat mendikte sel mana yang mengirimkan energi dan sel mana yang tidak.

"Menghentikan gula agar jangan sampai ke sel kanker juga berarti sel sehat tubuh Anda akan kekurangan gula yang diperlukan," kata CEO Cancer Council Australia, Profesor Sanchia Aranda.

"Saya kira hal itu akan membuat Anda kehilangan berat badan. Akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda kurang efisien dan kemungkinan kanker justru akan berkembang," jelasnya.

Lebih dari itu, tubuh kita itu pandai - yaitu memiliki cara lain untuk mendapatkan glukosa. Bahkan jika kita coba memotong asupan gula, tubuh kita akan mengubah lemak dan protein menjadi glukosa jika diperlukan.

Meskipun gula memberi makanan bagi sel kanker, gambaran tentang bagaimana sel kanker tumbuh justru "jauh lebih rumit dari itu," kata ahli biologi kanker Universitas New South Wales Dr Darren Saunders.

Dia mengatakan ada bukti kuat beberapa sel kanker juga mendapat makanan dari asam amino (blok protein) atau lipid (zat termasuk lemak dan minyak). Sumber-sumber makanan ini digunakan sebagai bahan bakar metabolik yang memberi daya pada proses yang dibutuhkan sel, dan sebagai bahan baku untuk membangun sel baru, sama seperti yang terjadi dengan gula.

Dikutip dari center4research.org, beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemon dan buah jeruk lainnya memiliki zat alami yang mungkin memiliki sifat melawan kanker, yaitu pektin jeruk yang dimodifikasi dan limonoid. Sifat-sifat ini belum diuji pada manusia.

Limonoid adalah bahan kimia yang ditemukan dalam kulit jeruk yang bertanggung jawab atas rasa pahit lemon. Penelitian telah menemukan bahwa pada tingkat yang sangat tinggi, limonoid mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel).

Namun, penelitian telah difokuskan pada hewan dan kultur kanker payudara manusia in vitro (sel kanker payudara dikeluarkan dari tubuh manusia dan dipelajari di laboratorium). Akibatnya, ada sedikit informasi tentang efektivitas limonoid dalam mencegah atau memerangi kanker pada manusia.

Meskipun lemon memiliki manfaat kesehatan, klaim bahwa "lemon adalah obat yang terbukti melawan semua jenis kanker" dan "lemon 10.000 kali lebih kuat daripada kemoterapi" tentu saja salah.

Selain itu, sementara beberapa penelitian telah melihat sifat anti-karsinogenik dari pektin dan limonoid jeruk yang dimodifikasi dan menemukan beberapa hasil yang menjanjikan, namun tidak cukup penelitian yang dilakukan untuk membuktikan efeknya pada manusia.

Kepala Pusat Penelitian Kimia Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI), Dr Broto Sugeng Broto Kardono belum dapat memastikan VCO memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Keraguan Broto, bukan tanpa alasan Menurut dia, sejauh ini masih sulit ditemukan adanya uji farmakologi mengenai VCO sebagai obat. Yang ada lebih umumnya masih sebatas pada empirical base.

"Yang betul-betul penelitian ilmiah farmakologi, susah didapatkannya dan mungkin masih sedikit, " tuturnya seperti dilansir dari situs resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI.

Selama ini, kata dia, VCO lebih banyak digunakan pada bidang makanan dan kosmetika. Sebagai domain makanan, minyak kelapa murni banyak dipakai untuk makanan tambahan (food supplement). Jadi, belum sampai dijadikan sebagai obat. Itu karena masih susah ditemukakan uji farmakologinya. "Setahu saya, belum ada penelitian (mengenai hal itu), " dia menuturkan.

Menurut Broto, sampai saat ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) belum menetapkan VCO sebagai obat. Para dokter pun belum ada yang meresepkan minyak kelapa murni untuk pasiennya sebagai obat. "Jadi, masih empirical base, seperti halnya buah merah yang diklaim banyak orang sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. "

LIPI, kata Broto, sudah melakukan penelitian atas manfaat minyak kelapa murni. Penelitian itu tidak untuk obat, tapi sebagai kosmetik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, VCO bagus untuk kulit.

Klaim berikutnya, bahwa Osh State Medical University terletak di Moskow, Rusia, juga tidak ditemukan. Dengan menggunakan mesin pencari Google, Tempo menemukan bahwa lembaga pendidikan dengan nama yang sama justru berada di Kyrgyzstan.

Sementara nama Dr. Guruprasad Reddy B V tidak ditemukan di pencarian situs resmi lembaga tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa menghentikan asupan gula, minum air perasan lemon dan minyak kelapa organik dapat membunuh sel kanker, tidak terbukti. Menghentikan asupan gula agar jangan sampai ke sel kanker juga berarti sel sehat tubuh akan kekurangan gula yang diperlukan sel lainnya. Sejauh ini belum ada hasil penelitian yang membuktikan efikasi air perasan lemon dan minyak kelapa murni membunuh sel kanker pada manusia.

TIM CEK FAKTA TEMPO