Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Unggahan tentang Daftar Nilai Denda Tilang Terbaru 2023

Jumat, 2 Juni 2023 18:49 WIB

Keliru, Unggahan tentang Daftar Nilai Denda Tilang Terbaru 2023

Sebuah pesan menyebar berantai di aplikasi WhatsApp berisi klaim tentang nilai terbaru denda pelanggaran lalu lintas atau denda tilang. Nilai denda yang tertera beragam mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 70 ribu.

Dalam pesan itu juga memuat informasi bahwa Kapolri menginstruksikan bawahannya untuk melaporkan mereka yang menyuap petugas kepolisian dan hadiah yang disiapkan sebesar Rp 10 juta. Hal itu menyebabkan personil kepolisian yang berusaha warga agar menyuap, lalu akan dilaporkan.  

Narasi yang sama juga ditemukan di sejumlah unggahan Facebook, yang bisa dilihat di tautan ini, dan ini. Benarkah klaim tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi klaim-klaim yang beredar itu dengan mencari data pembanding di laman resmi kepolisian. Ditemukan informasi dari sumber kredibel maupun website resmi kepolisian, yang membantah klaim daftar nilai tilang terbaru tersebut, maupun jebakan suap pada pelanggar hukum.

Nilai denda pelanggaran aturan lalu-lintas yang beredar di media sosial, berbeda dengan isi UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Juga, tidak ada program Polri yang menjanjikan hadiah untuk personil yang melaporkan upaya penyuapan.

Dilansir Tempo, daftar nilai denda pelanggaran aturan lalulintas terbaru masih merujuk pada Undang-undang (UU) No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Nilai denda yang tertera dalam artikel itu sama dengan publikasi Polri, namun berbeda dengan angka-angka yang beredar di media sosial.

Misalnya, denda tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam narasi yang beredar sebesar Rp 25 ribu. Padahal dalam UU LLAJ hukumannya penjara maksimal satu bulan atau denda Rp 250 ribu. Juga motor yang tanpa spion atau klakson yang disebut nilai dendanya Rp 50 ribu, padahal sanksinya penjara maksimal satu bulan atau denda Rp 350 ribu.

Selain itu, dikutip dari Antara, Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusuf, menyatakan tidak ada kebijakan atau program hadiah Rp 10 juta untuk personil kepolisian yang melaporkan upaya suap terhadapnya, hingga bisa memicu munculnya jebakan suap.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, klaim yang mengatakan terdapat daftar nilai denda tilang terbaru dan adanya bonus Rp 10 juta bagi personil kepolisian yang melaporkan pelanggar hukum yang mencoba menyuap adalah keliru.

Penegakan hukum lalu lintas oleh Polri tetap sesuai dengan isi UU No 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Publikasi dari Polri pun telah memaparkan daftar denda untuk para pelanggar lalu lintas yang tertangkap, yang nilainya berbeda dengan yang beredar di media sosial.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id