Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Video dengan Klaim Rusia Gempur Gedung ICC di Den Haag dengan Rudal

Kamis, 30 Maret 2023 19:05 WIB

Menyesatkan, Video dengan Klaim Rusia Gempur Gedung ICC di Den Haag dengan Rudal

Sebuah laman Facebook mengunggah sebuah video berjudul “Rusia gempur gedung ICC Den Haag dengan rudal karena berani kirim surat penangkapan Putin”.

Video ini menarasikan bahwa Hakim ICC gemetar karena Rusia siapkan rudal untuk mengacak-acak markas ICC di Den Haag. Dikatakan bahwa Rusia marah bukan kepalang karena keputusan ICC mengeluarkan surat penangkapan Putin dianggap melewati batas. Rusia menilai ICC mencampuri urusan Rusia dan menetapkan standar ganda. 

Dikatakan pula, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa negaranya akan mengirimkan rudal hypersonic untuk menghancurkan gedung ICC.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo melakukan verifikasi terhadap narasi dan video tersebut dengan menggunakan Fake News Debunker by Invid, Google Image, Yandex Images, Google Translate dan pemberitaan media-media kredibel.

Klaim: Rusia mengancam akan menembakan misil atau rudal ke markas ICC di Den Haag

Fakta: Klaim tersebut diambil dari pernyataan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang disebarkan melalui video di telegram @medvedev_telegram.

Dilansir kanal telegram @medvedev_telegram, pernyataan Dmitry Medvedev tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan tentang respon Rusia atas surat  penangkapan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova yang dikeluarkan ICC.

Dilansir Newsweek, Dmitry Medvedev, Mantan Presiden Rusia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia mengatakan semangat hakim ICC sia-sia.

"Aduh, Tuan-tuan, semua orang berjalan di bawah Tuhan dan roket. Sangat mungkin untuk membayangkan penggunaan 'Onyx' hipersonik yang ditargetkan dari Laut Utara dari kapal Rusia ke gedung pengadilan Den Haag," kata Dmitry Medvedev. 

Dilansir AFP, Dmitry Medvedev memperingatkan, semua kekuatan Rusia, rudal dan yang lainnya akan terbang ke Bundestag, jika suatu saat Jerman menangkap Putin dalam kunjungannya.

Video 1

Pada detik ke-54, fragmen video menampilkan sekelompok orang yang sebagian besar mengenakan jas hitam sedang mendengarkan penjelasan dari seorang pria.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan video yang diunggah Kanal TV Rusia Smotrim pada tanggal 9 Februari 2023.

Dilansir Smotrim, video tersebut terkait kunjungan Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev ke Pabrik Mekanik Omsk. Pabrik tersebut memproduksi tank modern untuk tentara Rusia. 

Video 2

Pada menit ke-04:48, fragmen video menampilkan sejumlah pria yang mengenakan jas terlihat berdiri memperhatikan sejumlah misil atau rudal.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan unggahan media Oroszhirek di laman website dan Twitter. Dilansir Orosz Hirek, video tersebut merupakan kunjungan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang saat ini menjabat Wakil Presiden Dewan Keamanan, ke salah satu pabrik rudal. Ini merupakan reaksi atas tuduhan barat yang mengatakan stok misil Rusia menipis.

Dilansir Reuters, pada tanggal 9 Februari 2023, Dmitry Medvedev mengunjungi pabrik persenjataan Rusia di wilayah Omsk. 

Video 3

Pada menit ke-07:35, fragmen video memperlihatkan Presiden Vladimir Putin berjalan dengan sejumlah orang dalam sebuah ruangan.

Video tersebut identik dengan unggahan Kantor Berita AP tanggal 15 Maret 2023. Dilansir AP, video tersebut terkait kunjungan Putin di pabrik helikopter Rusia di Siberia.

Berdasarkan penelusuran Tempo, pada tanggal 17 Maret 2023, Pre-Trial Chamber II Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova. Keduanya dianggap melakukan tindak kriminal dalam invasi Rusia atas Ukraina.

Menanggapi hal tersebut, Rusia menilai tindakan ICC "keterlaluan dan tidak dapat diterima." Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan keputusan tersebut tidak ada artinya bagi Rusia termasuk dalam sudut pandang hukum. 

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev kepada media mengatakan, tindakan ICC tersebut merupakan deklarasi perang kepada Rusia. Dalam video yang diunggah ke Telegram, ia mengatakan tidak segan menggunakan misil nuklir untuk diarahkan ke markas ICC di Den Haag.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, video dengan narasi Rusia gempur Gedung ICC Den Haag dengan rudal karena berani kirim surat penangkapan Putin adalah menyesatkan.

Setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Alekseyevna Lvova-Belova, Russia bereaksi dengan mengacam akan menembakan misil ke markas ICC di Den Haag. Penembakan tersebut belum terjadi dan masih berupa ancaman.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id