Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian Benar, Greta Thunberg Menghapus Cuitan tentang Perubahan Iklim pada 2018

Jumat, 24 Maret 2023 13:46 WIB

Sebagian Benar, Greta Thunberg Menghapus Cuitan tentang Perubahan Iklim pada 2018

Sebuah tangkapan layar dengan klaim bahwa remaja aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg menghapus cuitannya di Twitter, disebarkan oleh akun Unexplandi di Instagram pada 12 Maret 2023. Isi cuitan Greta itu menyebut manusia akan punah di tahun 2023 sebagai dampak perubahan iklim.  

Akun tersebut menulis narasi: “Pada hari Sabtu [11/3/2023], Jack Posobiec memposting tangkapan layar dari tweet 2018 yang sekarang sudah dihapus oleh aktivis iklim Greta Thunberg. Tweet itu terkait dengan artikel yang memprediksi manusia akan punah pada tahun 2023 karena perubahan iklim.

"Seorang ilmuwan iklim terkemuka memperingatkan bahwa perubahan iklim akan memusnahkan seluruh umat manusia, kecuali kita berhenti menggunakan bahan bakar fosil selama lima tahun ke depan." Posting Thunberg dibaca dari tweetnya tahun 2018 silam. #UNEXPLND”

Hingga artikel ini ditulis, unggahannya telah telah disukai 21,1 ribu kali dan mendapatkan puluhan kali komentar. Lantas benarkah Greta Thunberg menghapus tweetnya soal manusia akan punah pada 2023?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait Greta yang menghapus tweet lamanya manusia akan punah pada 2023 dari sumber kredibel. Hasilnya, telah banyak informasi Cek Fakta yang menemukan informasi terkait Greta tersebut keliru.

Postingan tentang Greta Thunberg yang menghapus pesan tweet soal manusia punah ramai menjadi perbincangan di sosial media bermula dari postingan Jack Posobiec di twitter pada 12 Maret 2023. 

Saat itu, Jack Posobiec dengan nama akun @Posobiec memposting screenshot tweet Greta Thunberg dan mempertanyakan mengapa ia menghapus pesan tersebut. Unggahannya tersebut lalu mendapatkan respon lebih dari 13.1 ribu kali di retweet dan 979 dikomentari serta 52,5 ribu kali disukai. 

Dikutip dari Cek Fakta Newsweek, situs web berita utama yang berbasis di New York, Amerika Serikat, postingan Jack Posobiec tersebut lalu dikutip sebuah situs berita berhaluan kanan The Post Millennial menjadi berita.  

Greta sendiri memang benar mengunggah sebuah cuitan tentang perubahan iklim pada 21 Juni 2018, mengutip pernyataan seorang ilmuwan iklim terkemuka yang memperingatkan perubahan iklim akan memusnahkan seluruh umat manusia kecuali manusia berhenti menggunakan bahan bakar fosil selama lima tahun ke depan. Tidak ada isi cuitan bahwa manusia akan musnah pada 2023.

Senada dengan hasil Cek Fakta The Associated Press, Greta Thunberg tidak pernah mengatakan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2023. Aktivis muda itu mengutip sebuah pidato seorang profesor kimia atmosfer dari Universitas Harvard, James Anderson. Ilmuwan itu mengatakan dunia memiliki waktu terbatas untuk bertindak membalikkan hilangnya volume es yang mengambang di Kutub Utara atau akan ada konsekuensi drastis. 

Artikel yang dikutip Greta Thunberg telah dihapus, tetapi diterbitkan oleh situs Grit Post pada Februari 2018 berjudul "Ilmuwan Iklim Teratas: Manusia Akan Punah jika Kita Tidak Memperbaiki Perubahan Iklim pada 2023," menurut sebuah versi website yang diarsipkan. 

Baris pertama dari cerita tersebut menyatakan: “Seorang ilmuwan iklim terkemuka memperingatkan bahwa perubahan iklim akan memusnahkan seluruh umat manusia kecuali kita berhenti menggunakan bahan bakar fosil selama lima tahun ke depan.”

Thunberg mencuit tautan ke artikel tersebut pada 21 Juni 2018, dengan baris pertama dalam tanda kutip, menurut versi tweet yang diarsipkan. Unggahan tersebut dapat ditemukan di profil Twitter Thunberg hingga setidaknya 7 Maret, menurut arsip. Namun, sejak itu telah dihapus. 

Snopes, situs berita Cek Fakta dalam laporannya menulis pada 21 Juni 2018, Greta Thunberg memang mencuit tautan ke artikel tentang manusia akan punah jika tidak memperbaiki perubahan iklim pada 2023. Namun Greta tidak menulis pada statusnya bahwa manusia akan punah pada 2023. 

Artikel yang diunggah Greta merupakan artikel yang dikutip dari situs web Grit Post dengan tajuk utama, "Ilmuwan Iklim Teratas: Manusia Akan Punah jika Kita Tidak Memperbaiki Perubahan Iklim pada 2023.". Artikel Grit Post sendiri mengulangi konten yang awalnya diterbitkan di Forbes tentang seminar yang diberikan oleh James Anderson, seorang profesor ilmu atmosfer Universitas Harvard, di Universitas Chicago pada tahun 2018.

Berdasarkan catatan Internet Archive, artikel Grit Post yang ditautkan oleh Greta Thunberg telah dihapus beberapa waktu setelah Juli 2020. Greta menghapus tweetnya setelah 7 Maret 2023. Thunberg tidak menanggapi permintaan komentar dari Snopes. 

KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan fakta Tempo klaim aktivis lingkungan Greta Thunberg yang telah menghapus tweet-nya soal manusia akan punah di tahun 2023 adalah sebagian benar.  

Greta Thunberg memang benar menghapus cuitan yang ia buat pada 2018 tentang dampak perubahan iklim. Tapi isi cuitannya tidak menyebut bahwa manusia akan punah pada 2023. 

Cuitan Greta Thunberg merujuk pidato seorang ilmuwan iklim terkemuka yang memperingatkan bahwa perubahan iklim akan memusnahkan seluruh umat manusia kecuali kita berhenti menggunakan bahan bakar fosil selama lima tahun ke depan. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id