Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti, Madu, Air Kelapa, Cokelat Bubuk, dan Alpukat Dapat Menyembuhkan Stroke

Kamis, 3 November 2022 13:49 WIB

Belum Ada Bukti, Madu, Air Kelapa, Cokelat Bubuk, dan Alpukat Dapat Menyembuhkan Stroke

Sebuah akun Facebook membagikan tips kesehatan berupa anjuran mengkonsumsi madu setiap hari dan mengoleskannya di bawah lidah 3 kali sehari dapat mengobati stroke.

Selain cara itu, stroke dapat diobati dengan mengkonsumsi air kelapa dan cilantro (daun ketumbar), bekam, akupuntur dan refleksi, serta mengkonsumsi cokelat bubuk dan alpukat yang dicampur kurma. 

Tangkapan layar unggahan yang beredar di Facebook tentang penyembuhan stroke

Sejak dibagikan pada 4 Juli 2019, unggahan ini sudah mendapat 578 tanggapan dan 217 kali dibagikan. Benarkah cara-cara di atas bisa menyembuhkan stroke?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo adalah klaim tersebut belum memiliki rujukan ilmiah. Bahkan penderita stroke harus membatasi jenis makanan tertentu agar tidak memperburuk kondisi kesehatan.

Dokter Spesialis Saraf sekaligus konsultan stroke, dr. Muhammad Akbar Sp.S(K), Ph.D., mengatakan, bahan-bahan di atas belum diteliti dan dipublikasikan di literatur medis pengobatan. Sehingga klaim itu tidak berbasis bukti.

“Pengobatan yang disebutkan itu, sepengetahuan saya tidak berbasis bukti (evidence based) dan tidak pernah dipublikasikan di Jurnal Kedokteran,” kata Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PP PERDOSSI) itu.

Menurut situs Kementerian Kesehatan, stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.

Gangguan saraf tersebut menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.  

Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Fajar Maskuri, dikutip dari situs Universitas Gajah Mada, mengatakan pemulihan penyakit stroke disebabkan beberapa faktor. Faktor pertama adalah pada derajat ringan, sedang, dan berat dari penyakit stroke itu sendiri. Jika stroke tersebut ringan maka pemulihan stroke akan lebih cepat dibandingkan yang berat. 

Faktor kedua adalah perihal seberapa cepat pasien stroke tersebut mendapatkan penanganan. Jika pasien stroke tersebut dapat ditangani dalam golden time period, maka kemungkinan pemulihan stroke akan lebih besar. Pemulihan stroke akan lebih baik atau tanpa meninggalkan cacat. 

Menurut dr Fajar, penanganan pasien stroke di awal waktu atau segera, dikenal dengan istilah golden time period. Golden time period adalah waktu yang paling bagus untuk menangani penyakit stroke. 

“Kalau kita bisa mencapai waktu ini maka hasilnya itu lebih bagus, dibandingkan ketika ditangani (atau dibawa ke dokter) setelah sehari, dua hari, atau bahkan setelah seminggu baru dibawa kerumah sakit, wah itu sudah terlambat,” tutur dr Fajar. 

Ia menambahkan, golden time period terjadi selama 3,5 jam setelah pasien mengalami gejala stroke.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan pengobatan stroke dengan madu, air kelapa, cokelat bubuk, dan alpukat adalah belum ada bukti.

Penanganan stroke terbaik adalah pasien dibawa ke rumah sakit atau ke dokter saat masa golden time atau 3,5 jam setelah mengalami gejala stroke. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id