Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian Benar, Ramuan Herbal, Tembaga Sulfat dan Kapur Sirih Bisa Obati Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) Pada Ternak

Kamis, 30 Juni 2022 11:08 WIB

Sebagian Benar, Ramuan Herbal, Tembaga Sulfat dan Kapur Sirih Bisa Obati Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) Pada Ternak

Sebuah video yang berisi narasi bahwa beberapa ramuan yang bisa mengobati Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak beredar di Facebook. Hingga pukul 08.20 WIB pada 29 Juni 2022, video tersebut sudah ditonton 861 netizen dengan 236 komentar. Sebagian besar warganet menyampaikan rasa terima kasih atas informasi yang dibagikan dan akan menyebarkan informasinya.

Video itu menjelaskan tiga macam ramuan untuk mengobati PMK pada hewan ternak sapi. Pertama, campuran Sintrom, jeruk nipis, garam dan air yang disemprotkan pada mulut hewan ternak. Lalu ramuan jamu dari campuran kunyit, temu ireng, temu lawak, gula merah dan garam disebut akan mengobati hewan yang terjangkit PMK. Yang ketiga adalah larutan tembaga sulfat, kapur sirih dan air. Larutan ketiga ini disiram ke kuku kaki hewan ternak.

[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan video dengan klaim Ramuan Herbal, Tembaga Sulfat dan Kapur Sirih Bisa Obati Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) Pada Ternak

PEMERIKSAAN FAKTA

Larutan tembaga sulfat atau larutan cuprisulfat memang dapat diberikan sebagai terapi pada kaki ternak yang telah terinfeksi. Sementara pemberian ramuan herbal berfungsi menaikkan imunitas hewan, bukan sebagai obat penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Bagi ternak yang telah terinfeksi virus, maka ada beberapa metode alternative pengobatan dan pengendalian dengan cara berikut ini

Pada situs Dinas Peternakan Jabar http://dkpp.jabarprov.go.id/post/694/penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-ruminansia disampaikan, pengobatan ternak terinfeksi seperti pada sapi, dapat dilakukan dengan memotong jaringan tubuh yang terinfeksi. Kemudian melakukan injeksi intravena preparat sulfadimidine. Sedangkan pada kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.

Selama masa pengobatan, hewan terserang penyakit harus menjalani karantina, yakni dipisahkan dari hewan yang sehat.

Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan. Memberi pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan pada kaki olesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama satu minggu. Setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali. Ini adalahi cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. drh. R. Wasito, MSc, PhD, dikutip dari laman Universitas Gajah Mada (UGM), mengatakan, PMK saat ini memang belum memiliki pengobatan yang spesifik. Obat antibiotik yang diberikan hanya dapat mematikan bakteri sekunder dan tidak dapat untuk mematikan virus. Di samping itu, virus PMK ini akan tetap menetap dalam hewan dalam waktu yang lama.

Sementara pemberian vaksin sebagai upaya pencegahan saat ini, dianggap belum bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap hewan. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, drh. Faralinda Sari, menjelaskan PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang hanya bisa dibunuh oleh imun tubuh ternak itu sendiri. Sehingga, cara terbaik bagi hewan yang sudah terjangkit ialah dengan meningkatkan stamina tubuhnya. 

"Caranya dengan memberikan vitamin-vitamin seperti B Complex, obat antiradang dan antibiotik. Antibiotik ini pun diberikan bila ada infeksi sekunder,” kata Faralinda kepada Tempo, Selasa, 28 Juni 2022.

Sedangkan bagi hewan yang belum tertular virus PMK, maka perlu diberi vaksin. Saat ini vaksin yang digunakan di Provinsi Riau adalah jenis Astrafor dari Boehringer.

Masalahnya saat ini, stok vaksin dan obat-obatan di sejumlah daerah terbatas bahkan ada yang kosong. Hal ini membuat sejumlah peternak beralih ke obat herbal untuk menaikkan imun ternak mereka. 

Ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi, Prof. drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD, mengatakan upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan meningkatkan imun tubuh hewan ternak. Menaikkan imun ternak bisa dilakukan dengan pemberian suplemen makanan yang aman. 

“Pada prinsipnya food suplement yang mampu meningkatkan imunitas tubuh akan punya manfaat. Begitu juga bahan yang bisa mematikan virus. Asal aman buat hewan, maka bisa diberikan,” kata Wiku Adisasmito melalui pesan WhatsApp, Selasa, 28 Juni 2022. Namun belum ada penelitian apakah ramuan herbal dapat membunuh virus penyebab PMK.

Mengenal PMK

PMK adalah penyakit infeksi virus (Famili Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah. Penularannya melalui tiga cara, yakni kontak langsung dengan hewan tertular, pemindahan dari perantara atau kontak tidak langsung, air dan melalui udara atau angin.

Virus ini memiliki waktu inkubasi dalam kurun waktu 2-14 hari. Dalam beberapa kasus, tanda gejalanya sudah muncul dalam waktu kurang dari 24 jam setelah virus menginfeksi. Virus ini akan berkembang dalam jaringan faring, kulit, dan menyebar keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah kemudian akan terbentuk lepuh pada faring.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa ramuan herbal, tembaga sulfat dan air kapur bisa mengobati PMK pada ternak, sebagian benar.  Larutan tembaga sulfat atau larutan cuprisulfat memang dapat diberikan sebagai terapi pada kaki ternak yang telah terinfeksi. Sementara pemberian ramuan herbal berfungsi menaikkan imunitas hewan, bukan sebagai obat penyakit mulut dan kuku (PMK). 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.