[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Pemakaman Massal Pasien Corona di Italia yang Meninggal?

Video yang memperlihatkan sebuah proses pemakaman massal beredar di media sosial Facebook dan Instagram. Video tersebut diklaim sebagai video pemakaman massal pasien yang terinfeksi virus Corona Covid-19 di Italia yang meninggal.

Dalam video itu, terlihat sejumlah petugas dengan pakaian pelindung di dalam sebuah gedung yang di dalamnya terdapat puluhan jenazah di dalam kantong putih dan hitam. Terlihat pula cuplikan yang memperlihatkan sebuah truk yang memasukkan puluhan jenazah ke sebuah lubang yang cukup besar.

Di Facebook, video yang berdurasi 23 detik ini diunggah salah satunya oleh akun Rizky Prahesanandi, yakni pada 26 Februari 2020. Akun tersebut menuliskan narasi, "Korban dan pemakamam masal korban Covid-19 di Italia." Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 600 kali. Adapun video tersebut telah ditonton lebih dari 7 ribu kali.

Sementara di Instagram, salah satu akun yang membagikan video yang sama adalah akun @th35ilent_9rey. Akun ini menuliskan narasi, "Saking banyaknya korban, akhirnya Italia menyiapkan kuburan massal bagi para korban pandemi virus Covid-19." Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 1.700 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Instagram @th35ilent_9rey yang memuat narasi sesat mengenai video yang diunggahnya.

Apa benar video di atas adalah video pemakaman massal pasien Corona di Italia yang meninggal?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk mengecek klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri asal-usul video di atas dengan tool InVID. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut bukanlah video pemakaman massal pasien Corona di Italia yang meninggal. Video itu merupakan cuplikan dari sebuah serial televisi berjudul "Pandemic" yang tayang pada 2007.

Dilansir dari situs film IMDb, Pandemic bercerita tentang virus flu burung yang menyebar di Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam serial itu, diceritakan pula seorang dokter dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) yang berusaha mencari vaksin virus tersebut. Serial ini dibintangi oleh Tiffani Thiessen, French Stewart, dan Faye Dunaway.

Organisasi pemeriksa fakta AS, Snopes, menemukan bahwa video serial televisi tersebut pernah diunggah kembali oleh kanal YouTube Movie Central pada Februari 2020 dalam dua bagian. Potongan adegan yang diunggah oleh akun Facebook Rizky Prahesanandi dan akun Instagram @th35ilent_9rey terdapat pada bagian kedua di sekitar menit ke-60.

Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Movie Central yang berisi video serial televisi "Pandemic".

Selain di Indonesia, potongan video tersebut juga menyebar di India sejak 26 Maret 2020 lalu. Menurut laporan cek fakta dari India Today, akun yang menyebarkan video tersebut adalah akun Facebook Moinuddin Hasan Altaf. Akun ini mengaitkan video tersebut dengan kondisi terkini di Italia di mana angka kematian akibat Corona telah mencapai lebih dari 7.500 orang.

India Today pun menelusuri asal-usul potongan video tersebut berdasarkan petunjuk dari reporter wanita dalam video itu yang menyebut "virus Riptide". Berdasarkan penelusuran India Today, istilah tersebut digunakan dalam serial televisi berjudul "Pandemic". Dalam serial itu, virus Riptide diklaim sebagai cabang dari virus flu burung.

Adapun per 30 Maret 2020 pukul 11.00 WIB, dikutip dari data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University di Arcgis.com, jumlah kasus positif terinfeksi virus Corona Covid-19 di Italia mencapai 97.689 kasus. Adapun yang meninggal mencapai 10.779 orang dan yang sembuh mencapai 13.030 orang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim yang menyertai video di atas, bahwa video itu merupakan video pemakaman massal pasien yang terinfeksi virus Corona Covid-19 di Italia yang meninggal, keliru. Video itu adalah cuplikan dari adegan di serial televisi berjudul "Pandemic" yang tayang pada 2007.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

Catatan Redaksi: Artikel ini diubah pada bagian kesimpulan pada 30 Maret 2020 pukul 17.15 WIB. Redaksi mohon maaf.