Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Lampu Lalu Lintas Jember Berteknologi Hologram?

Kamis, 7 November 2019 13:56 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Lampu Lalu Lintas Jember Berteknologi Hologram?

Sebuah video yang diklaim sebagai video lampu lalu lintas di Pasar Tanjung Jember yang dilengkapi dengan teknologi hologram beredar di media sosial. Dalam video yang berdurasi 31 detik itu terlihat bahwa, saat lampu lalu lintas berwarna merah, sebuah hologram muncul secara otomatis.

Hologram tersebut membentuk semacam layar di depan para pengendara, tepatnya di atas zebracross. Hologram itu juga memuat teks berjalan yang diiringi dengan lagu berisi imbauan kepada pengendara. “Hati-hati di jalanan, jangan ugal-ugalan. Bila naik kendaraan jangan kebut-kebutan. Jangan sampai orang bilang engkau pengganggu jalan. Seperti orang bingung tak tahu peraturan.”

Di YouTube, video itu viral setelah diunggah oleh kanal Warta Indo pada Rabu, 30 Oktober 2019 dengan judul “VIRAL!! Lampu Merah Unik Di Pasar Tanjung Jember”. Hingga artikel ini diunggah, video itu telah ditonton lebih dari 5 ribu kali. Di Facebook, video itu viral setelah diunggah oleh akun Pepih Nugraha pada tanggal yang sama. Saat ini, video itu telah dibagikan hingga 484 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan video di YouTube tentang lampu lalu lintas hologram di Jember.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait lampu lalu lintas di Jember yang disebut berteknologi hologram itu. Hasilnya, menurut situs Liputan6.com, video yang memperlihatkan lampu lalu lintas berteknologi hologram itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram milik Mochamad Ariyanto, @jalankedua, pada 15 Oktober 2019.

Dalam profilnya, Ariyanto menuliskan pekerjaannya, yakni sebagai seorang editor, dan memiliki minat dalam bidang visual effect dan digital art. Minatnya itu terlihat dari unggahan-unggahannya yang lain di akun Instagram miliknya itu.

Menurut Ariyanto, video yang memperlihatkan teknologi hologram di lampu lalu lintas tersebut merupakan suntingan. Ia membuat video itu karena terinspirasi dengan video suntingan lampu lalu lintas di Jepang karya Takayuki Yoshida.

"Awalnya, saya mau nulis editan hologram itu tentang keselamatan berlalu lintas. Tapi, karena lagunya Pak Walkot Depok dirasa mewakili itu semua, akhirnya saya kasih lagu Pak Walkot sekaligus liriknya," ujar Ariyanto seperti dikutip dari Liputan6.com.

Gambar tangkapan layar akun Instagram Mochamad Ariyanto.

Meskipun tidak memiliki teknologi hologram di lampu lalu lintasnya, Jember memiliki teknologi keamanan lalu lintas lainnya yang berupa Sensor Stop Before The Line (Storene). Sensor tersebut akan mengeluarkan peringatan jika ada pengendara yang memasuki area zebra cross.

Teknologi ini merupakan karya seorang siswa SMA 1 Jember. Beberapa waktu lalu, siswa tersebut menjuarai kontes inovasi keamanan lalu lintas yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan di Bogor, Jawa Barat.

Namun, saat ini, Storene baru dipasang di lampu lalu lintas SMP 2 Jember. Nantinya, teknologi ini akan diaplikasikan di beberapa persimpangan yang rawan terjadi pelanggaran lalu lintas.

Sementara itu, lagu yang dipakai dalam video suntingan tadi berjudul “Hati-hati”. Namun, lagu yang dinyanyikan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, itu hanya diputar di Depok. Pemerintah Kota Depok memutar lagu itu di lampu lalu lintas Ramanda Jalan Margonda saat lampu merah menyala dengan durasi 45-60 detik.

Pemasangan lagu "Hati-hati" di lampu lalu lintas itu merupakan program Pemerintah Kota Depok dalam penanganan masalah lalu lintas dengan konsep Joyfull Traffic Management (JoTram). Konsep JoTram tersebut merupakan gabungan dari berbagai program manajemen lalu lintas.

“Tujuannya agar para pengendara memiiki kesadaran dalam berkendara. Saat lampu merah menyala mereka di beri peringatan agar tertib lalu lintas,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana seperti dikutip dari Indosiar.

Namun, sejak awal November, lagu “Hati-hati” tidak lagi diputar di lampu lalu lintas Ramanda Jalan Margonda. Dadang menjelaskan bahwa pemutaran lagu itu mengganggu kegiatan keagamaan di masjid yang berada di dekat lampu lalu lintas Ramanda Jalan Margonda. Karena itu, saat ini, lagu tersebut serta lagu "Tiblantas" diputar di lampu lalu lintas Tugu Jam Jalan Kartini.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, narasi yang menyebut bahwa lampu lalu lintas di Pasar Tanjung Jember dilengkapi dengan teknologi hologram adalah keliru. Video yang memperlihatkan teknologi itu di lampu lalu lintas Jember adalah hasil suntingan karya Mochamad Ariyanto.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id