Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Tutorial Tes Kesehatan Paru-paru dengan Menahan Napas Berlevel

Jumat, 4 Agustus 2023 21:13 WIB

Keliru, Tutorial Tes Kesehatan Paru-paru dengan Menahan Napas Berlevel

Sebuah video tutorial tes kesehatan paru-paru dengan menahan nafas, beredar di WhatsApp dan media sosial Facebook. Tes tersebut dapat memperlihatkan apakah paru-paru seseorang berstatus normal, kuat atau super kuat.

Dalam video itu ditampilkan seorang pria mengambil nafas dalam-dalam, lalu menahannya selama mungkin. Kemudian ditampilkan gambar penghitung durasi dengan 10 poin.

Pria itu mengatakan, apabila pemirsa berhasil menahan nafas sampai penghitung waktu itu mencapai poin 3, maka paru-parunya normal. Bila berhasil menahan nafas sampai poin 5 berarti paru-parunya kuat, dan bila mampu terus sampai poin 10 dianggap super kuat.

Tempo menerima permintaan pembaca melalui Chatbot Cek Fakta Tempo untuk memeriksa kebenaran video tutorial tes kesehatan paru-paru ini. Benarkah klaim  tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi klaim dalam video itu dengan mengkonfirmasi pada pakar yang relevan dan membandingkannya dengan keterangan kredibel dari sejumlah pakar di internet. Hasilnya, tes durasi menahan nafas tidak cukup untuk membuktikan kesehatan paru-paru.

Dilansir Tempo, dokter Spesialis Paru, dr Eva Dri Diana, Sp.P mengatakan kesehatan paru-paru seseorang tidak bisa dipastikan hanya dengan uji menahan nafas. Dia mengatakan, kemampuan bernafas seseorang secara medis diketahui melalui prosedur spirometri.

“Dengan bantuan alat inilah, kita bisa mengetahui pernafasan seseorang normal atau bermasalah,” kata dokter yang bertugas di Jakarta, dalam berita yang tayang 19 Oktober 2022 itu.

Artikel dari situs web Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) juga mengatakan tes menahan nafas dalam beberapa detik itu tidak bisa membuktikan kemampuan paru-paru. Kemampuan pernafasan seseorang bisa diketahui melalui tes spirometri.

Tes spirometri dilakukan dengan menarik dan menghembuskan nafas dari mulut menggunakan corong, sementara hidung orang tersebut ditutup dengan klip. Corong tersebut tersambung dengan selang ke alat pengukur kemampuan pernafasan. Orang yang mengalami batuk, rasa berat di dada dan sesak nafas disarankan mengikuti tes spirometri.

Dokter Spesialis Paru di RSUD Blambangan, Banyuwangi, dr Ririek Parwita Sari SpP mengatakan tes durasi tahan nafas bisa digunakan untuk mengukur lama waktu menahan napas saja. Namun jika ingin mengetahui kelayakan paru-paru secara medis, pasien bisa mengikuti tes spirometri.

“Kalau sekedar tahan napas dengan latihan rutin juga bisa. Kalau mau tahu kelayakan paru, (bisa dilakukan) dengan spirometri. Bisa ke rumah sakit yang ada fasilitas spirometri dan tidak bisa dilakukan sendiri,” kata dr Ririek pada Tempo melalui aplikasi perpesanan, Jumat, 4 Agustus 2023.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, bisa disimpulkan bahwa tutorial tes durasi waktu menahan nafas dalam video yang beredar, bisa menunjukkan kesehatan dan kekuatan paru-paru adalah klaim yang keliru.

Tes lama menahan nafas tersebut bisa menunjukkan seberapa lama orang tersebut bisa menahan nafas, namun tidak untuk membuktikan kesehatan atau kekuatan paru-parunya. Untuk mengetahui kesehatan pernafasan atau fungsi paru-paru seseorang secara medis, dokter menyarankan untuk menggunakan tes spirometri.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id