Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Klaim Sperma Pria yang Tak Ingin Disuntik Vaksin Covid-19 Berharga di Masa Depan

Kamis, 27 April 2023 06:15 WIB

Menyesatkan, Klaim Sperma Pria yang Tak Ingin Disuntik Vaksin Covid-19 Berharga di Masa Depan

Sebuah akun di Instagram  menyebarkan video berisi tangkapan layar sejumlah artikel tentang rencana Taipan Cina melelang sperma orang yang tidak disuntik vaksin Covid-19 melalui platform daring. Akun tersebut memberikan narasi di bagian awal sebagai berikut:

Siap siap work from home nih. “sperm”, “Bitcoin”, dan “Gold”. Benarkah Sperma Pria yang Tak Divaksin Bakal Super Berharga di Masa Depan? Jika kabar ini benar dan sudah ada bukti, maka bagi anda yang belum di vaksin, sperma anda sangat berharga, dan siap2 jadi laki2 impian dimasa depan.”

Berikutnya, pemilik akun menyertakan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 tidak berbahaya bagi sperma.

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan sejumlah riset telah membuktikan bahwa vaksin Covid-19 tidak mempengaruhi sperma pria. 

Berita tentang taipan asal Cina yang akan mendonasikan spermanya memang benar terjadi dan telah dipublikasikan di sejumlah media seperti CNN Indonesia, Detik, dan Vonmagz. CNN Indonesia menulis lelang itu akan dilakukan oleh Guo Wengui, seorang taipan Cina yang diasingkan di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini karena dugaan penipuan. Rencananya, lelang akan dilakukan pada awal Juni ini di platform Getter. Lelang sperma itu dilakukan berdasarkan anggapan yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan.

Akan tetapi dalam berita tersebut, CNN juga menulis pernyataan editor kesehatan di NewsGuard John Gregory. John mengatakan bahwa Wengui menggunakan narasi palsu yang meyakini bahwa vaksin Covid-19 dapat merusak kesuburan.

"Pemberi informasi anti-vaksin mendorong klaim itu, bahkan di tengah banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin tidak merusak kesuburan," kata Gregory. Wengui sendiri dikenal sebagai salah seorang kaum anti-vaksin. Ia berulang kali menyatakan bahwa vaksin adalah senjata biologis.

Penelitian dari tim Departemen Urologi University of Miami Florida menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada sperma 45 laki-laki sehat yang diteliti sebelum dan sesudah mereka mendapatkan dua kali dosis vaksin mRNA COVID-19. Hal itu karena vaksin mengandung mRNA dan bukan virus hidup, maka kecil kemungkinan vaksin akan mempengaruhi parameter sperma. 

Penelitian berjudul “Sperm Parameters Before and After COVID-19 mRNA Vaccination” itu dipublikasikan di jurnal medis, JAMA, yang diterbitkan oleh Asosiasi Medis Amerika pada  pada 20 Juli 2021.  

Dalam studi tersebut Penelitian tersebut dilakukan oleh sukarelawan sehat berusia 18 hingga 50 tahun pada 17 Desember 2020 hingga 12 Januari 2021. Para sukarelawan itu telah dijadwalkan mendapatkan  vaksinasi mRNA COVID-19 melalui brosur yang ditempelkan di seluruh rumah sakit universitas dan email internal. 

Para peneliti menyampaikan hasil riset tersebut memiliki keterbatasan mengenai jumlah pria yang diteliti tergolong sedikit, tidak bisa menggeneralisasi di luar pria muda dan sehat, serta kelompok kontrol yang kurang. Selain itu, meskipun analisis air mani merupakan dasar dari evaluasi kesuburan pria, analisis ini merupakan prediktor yang tidak sempurna untuk potensi kesuburan.  

Albert Hsu, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di MU Health Care merekomendasikan vaksin COVID untuk pria yang mengkhawatirkan kesuburan mereka karena kemungkinan dampak penyakit COVID-19 terhadap sistem reproduksi. Beberapa penelitian telah menunjukkan virus SARS-COV-2 justru dapat mempengaruhi hormon pria yang diperlukan untuk produksi sperma normal, dan ada banyak laporan tentang pria yang mengalami nyeri testis atau skrotum setelah terkena penyakit COVID-19.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi unggahan yang mengklaim bahwa sperma pria yang tak divaksin berharga di masa depan adalah menyesatkan.

Hasil riset menunjukan bahwa vaksin Covid-19 tidak berpengaruh terhadap kualitas sperma. Justru virus Covid-19 mampu mengganggu organ reproduksi pria yang terinfeksi hingga beberapa waktu ke depan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id