Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Homoseksual Jadi Pemicu Utama Penyebaran dan Peningkatan Kasus Cacar Monyet

Selasa, 26 Juli 2022 20:19 WIB

Menyesatkan, Homoseksual Jadi Pemicu Utama Penyebaran dan Peningkatan Kasus Cacar Monyet

Beredar video di media sosial Facebook bahwa pemicu utama penyebaran cacar monyet (monkeypox) adalah hubungan homoseksual.

Dalam video seorang pria menginformasikan bahwa WHO menetapkan status wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Hubungan homoseksual diduga sebagai pemicu utama penyebaran penyakit tersebut. 

Informasi itu diklaim merujuk riset yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine.

Tangkapan layar video dari podcast sebuah radio yang membicarakan homoseksualitas menjadi penyebab utama cacar monyet  

PEMERIKSAAN FAKTA

Monkeypox atau yang dikenal dengan cacar monyet tidak disebabkan oleh hubungan homoseksual. Badan Kesehatan Dunia telah menyatakan bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau dengan bahan yang terkontaminasi virus tersebut.

Tempo memeriksa klaim dalam video itu yang merujuk penelitian di New England Journal of Medicine. Penelitian itu menyebutkan bahwa dari 16 ribu kasus cacar monyet yang dikonfirmasi oleh WHO, hubungan seksual sesama laki-laki diduga menjadi pemicu utama penyebaran cacar monyet dan peningkatan kasus cacar monyet di seluruh dunia.

Dengan kata kunci “Monkeypox”, Tempo mendapatkan penelitian terbaru tentang cacar monyet berjudul, Monkeypox Virus Infection in Humans across 16 Countries — April–June 2022. Penelitian tersebut dilakukan secara kolaborasi oleh para ahli di Inggris.

Berikut ini adalah beberapa fakta dalam penelitian tersebut: 

1. Penelitian ini tidak menyebutkan bahwa kelompok hubungan seksual sesama laki-laki menjadi pemicu utama penyebaran cacar monyet dan peningkatan kasus di seluruh dunia. 

Hasil penelitian sebenarnya menunjukkan dari 98% orang yang terinfeksi cacar monyet adalah pria gay atau biseksual, 75% berkulit putih, dan 41% memiliki infeksi virus HIV. Data itu diambil dari 528 kasus infeksi pada 27 April dan 24 Juni 2022 di 16 negara. 

2. Klaim berikutnya menyatakan bahwa 90 persen kasus cacar monyet ditularkan melalui hubungan seksual. 

Hasil penelitian memang menunjukkan bahwa penularan virus cacar monyet melalui kontak dekat seksual terjadi pada 95% orang. Tetapi ini bukan konfirmasi bahwa cacar monyet adalah infeksi menular seksual.

Riwayat seksual tercatat pada 406 dari 528 orang. Di antara 406 orang tersebut, jumlah rata-rata pasangan seks dalam 3 bulan sebelumnya sebanyak 5 pasangan, 147 (28%) melaporkan bepergian ke luar negeri pada bulan sebelum diagnosis, dan 103 (20%) telah menghadiri pertemuan besar (>30 orang), seperti acara Pride.

Bukan disebabkan oleh homoseksual

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), monkeypox disebabkan oleh jenis virus zoonosis atau virus yang ditularkan ke manusia dari hewan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan, virus cacar monyet tersebut adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus yang menyebabkan cacar. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar, tetapi lebih ringan. Cacar monyet jarang berakibat fatal, bahkan tidak berhubungan dengan cacar air.

Cacar monyet ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Meskipun dinamai "cacar monyet", sumber penyakit ini tetap tidak diketahui. Namun, hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia (seperti monyet) mungkin menyimpan virus dan menginfeksi manusia.

Kasus cacar monyet pertama pada manusia tercatat pada tahun 1970. Sebelum wabah tahun 2022, cacar monyet telah dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika tengah dan barat.

Homoseksual adalah kelompok berisiko tinggi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa risiko cacar monyet tidak terbatas pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi, memiliki risiko tertular. Ahli kesehatan saat ini masih meneliti munculnya laporan kasus di komunitas gay dan biseksual, untuk memastikan langkah pencegahan dan penghentian wabah. 

Artikel kesehatan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga juga membantah bahwa penyakit cacar monyet disebabkan karena hubungan seksual sesama jenis yang dilakukan pria dengan pria. Para peneliti menyatakan bahwa cacar monyet bukanlah penyakit homoseksual, 

Demikian juga dengan BBC, yang menyebut cacar monyet bukanlah jenis infeksi menular seksual. Namun virus tersebut dapat ditularkan melalui kontak dekat saat berhubungan seksual, menyentuh kulit dan handuk atau menggunakan tempat tidur orang yang telah terinfeksi. Menurut otoritas kesehatan Inggris, pria gay dan biseksual menjadi kelompok berisiko tinggi.  

Inggris dan Prancis telah mendorong vaksinasi untuk mencegah meluasnya cacar monyet, terutama kepada kelompok berisiko tinggi yakni pada laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki lain, orang trans yang memiliki banyak pasangan seksual, termasuk bagi orang-orang yang terlibat atau bekerja di prostitusi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video berisi klaim bahwa homoseksual menjadi pemicu utama penyebaran dan peningkatan kasus cacar monyet, adalah menyesatkan

Penelitian di New England Journal of Medicine yang dirujuk, tidak memberi kesimpulan seperti klaim di atas. Kelompok homoseksual justru menjadi kelompok berisiko tinggi dapat tertular virus cacar monyet. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.