Keliru, Video Ikan di Tuban yang Diklaim Tercemar Limbah Nuklir Jepang
Senin, 18 September 2023 19:38 WIB
Sebuah video tumpukan ikan nelayan Tuban beredar di WhatsApp yang diklaim ikan-ikan tersebut terkontaminasi limbah nuklir dari Jepang. Lokasi perekaman video itu disebutkan berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Video memperlihatkan orang-orang berkumpul di pantai, sementara ikan-ikan bertumpuk di atas pasir dan mobil. Narasi yang disertakan sebagai berikut: “Sore hari ini jangan makan ikan laut. Limbah racun nuklir dari jepang sdh masuk ke Indonesia. Foto Nelayan di Tuban Jatim.”
Namun, benarkah ikan-ikan itu terkontaminasi limbah nuklir asal Jepang?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, ikan dalam video itu tidak tercemar limbah nuklir asal Jepang. Seperti diberitakan oleh situs Bloktuban.com, ikan-ikan itu ditangkap seorang nelayan asal Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, bernama Sutrisno. Ia menangkap sekitar 2,5 kilogram ikan mayung pada 12 September 2023.
Sutrisno berhasil menjaring gerombolan ikan yang beratnya antara 5 sampai 10 kilogram per ekor. Hasil pemeriksaan awal Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, ikan-ikan tersebut tidak terindikasi terkontaminasi limbah.
Tempo meyakini bahwa video itu berasal dari Tuban setelah memverifikasi lokasi dengan mencocokkan motif lantai trotoar tepi pantai di video, sama dengan foto-foto yang diambil di pantai utara Kabupaten Tuban.
Video yang beredar, pada detik ke-11 memperlihatkan lantai trotoar di pantai tempat pendaratan ikan-ikan yang diklaim terkontaminasi limbah nuklir. Motif lantai trotoar itu sama dengan foto Pantai Tuban yang ada di Google Maps.
Dilansir website Pemkab Tuban 14 September 2023, Kepala Bidang Perikanan DKP2P Tuban, Linggo Indarto, bahwa ikan-ikan tersebut ditangkap dalam kondisi hidup dan segar. Kemungkinan besar, kata dia, ikan-ikan jenis mayung atau jabal roti itu sedang dalam masa pemijahan, berkumpul di permukaan air laut sehingga lebih mudah ditangkap.
"Jadi mungkin ini sedang pemijahan sehingga banyak nelayan yang menangkap ikan dengan kuantitas yang tinggi,” kata Linggo.
Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Agus Supriyanto, telah mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium. Namun berdasarkan pengamatan awal, tidak ada indikasi ikan-ikan itu terkontaminasi limbah.
Jepang memang tengah menuai banyak protes setelah memutuskan membuang limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudra Pasifik, sebagaimana diberitakan Tempo. Kekhawatiran utama pihak yang kontra adalah potensi gangguan kesehatan manusia yang mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi limbah tersebut.
Namun, klaim ikan laut di Tuban terkontaminasi limbah nuklir Jepang tidak memiliki dasar dan telah dibantah nelayan penangkapnya, maupun hasil pengamatan awal yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
KESIMPULAN
Berdasarkan verifikasi Tempo, bisa disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan ikan-ikan yang ada dalam video yang beredar terkontaminasi limbah nuklir asal Jepang adalah keliru.
Ikan-ikan itu ditangkap dalam kondisi segar oleh nelayan lokal bernama Sutrisno. Pengamatan awal oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur menyimpulkan bahwa ikan-ikan tersebut tidak terkontaminasi limbah.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]