Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Cara Sederhana Deteksi Gejala Stroke dengan Gerakkan Jari Tangan

Senin, 21 November 2022 16:36 WIB

Keliru, Video Cara Sederhana Deteksi Gejala Stroke dengan Gerakkan Jari Tangan

Video berdurasi 30 detik diklaim merupakan cara sederhana untuk mendeteksi gejala stroke hanya dengan menggerakkan jari tangan, beredar di Facebook.  

Video tersebut berisi tutorial untuk mengenali gejala stroke dengan cukup membuka tangan jari telunjuk ke atas jari tengah. Lalu, jari manis menekan ke ibu jari.  

Lantas, benarkah dengan hanya menggerakkan jari tangan dapat mendeteksi gejala stroke?

Tangkapan layar video yang mengajarkan cara sederhana mengenali gejala stroke dengan menggerakkan jari tangan

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, menggerakkan jari tangan bukanlah cara untuk mendeteksi gejala stroke. Ririn Handayani, Dokter Umum Rumah Sakit Daerah Halmahera Tengah mengatakan, ada dua cara dalam mendeteksi gejala stroke. Pertama, dengan melihat gejala umum seperti memeriksa bibir saat tersenyum, mengangkat lengan dan mendengarkan ucapan.

Cara kedua, dengan pemeriksaan medis seperti neurologis, tes darah, dan tes pemindaian otak. “Jadi tidak benar kalau cara mendeteksi stroke cukup dengan menggerakkan jari tangan. Sebaiknya jangan percaya. Saran saya segeralah berkonsultasi dengan petugas medis untuk mengetahui gejala stroke,” kata Ririn yang dihubungi TEMPO, 18 November 2022. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga memberikan tips yang sama seperti pernyataan Ririn. Beberapa tes untuk mengetahui gejala stroke seperti melihat senyuman, meminta mengangkat kedua lengan tangan, mengidentifikasi ucapan cadel, dan membawa ke rumah sakit.

Dikutip dari Kontan, facial drooping alias wajah melorot di salah satu sisi menjadi salah satu indikasi terkena stroke. Mata dan mulut penderita terlihat turun ke bawah. Untuk mengidentifikasinya, penderita diminta untuk tersenyum. Bila wajahnya tidak simetris artinya dia mengalami gejala stroke. 

Indikasi kedua yakni arm weakness alias lengan lemah. Ini ditandai dengan penderita tidak mampu mengangkat kedua lengan sama tinggi. 

Ketiga adalah speech difficulties (sulit bicara). Penderita tidak bisa berbicara dengan jelas atau cadel. Paling parah, penderita tidak mampu berbicara sama sekali. 

Keempat adalah time (waktu). Saat mengalami gejala di atas segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. 

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non-traumatik.

Ada beberapa cara sederhana untuk mendeteksi stroke yaitu dengan melihat apakah senyum tidak simetris, gerak seluruh anggota tubuh melemah tiba-tiba, bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata/bicara, kebas atau baal, rabun, dan sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan. 

KESIMPULAN 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim cara mendeteksi stroke hanya dengan menggerakkan jari tangan, adalah keliru.  

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan tes sederhana untuk mendeteksi stroke yaitu dengan melihat senyum tidak simetris, gerak seluruh anggota tubuh melemah tiba-tiba, bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara, kebas atau baal, rabun, dan sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan. 

Dalam tes yang diberikan tersebut tidak menyebutkan cara menggerakkan jari tangan untuk mendeteksi stroke.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id