[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pesan Berantai Soal Minum Kopi Bisa Tangkal Covid-19 Ini?

Jumat, 9 Oktober 2020 14:35 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pesan Berantai Soal Minum Kopi Bisa Tangkal Covid-19 Ini?

Pesan berantai yang berisi klaim bahwa minum kopi tiga kali sehari bisa menangkal Covid-19 beredar di internet pada awal Oktober 2020. Pesan berantai itu diunggah dalam sebuah thread di forum Kaskus yang berjudul "Antara Kopi & Covid-19". Thread ini dibuat oleh akun Ebunjren pada 1 Oktober 2020.

Thread itu diawali dengan tulisan "Breaking News dari CNN". Kemudian, terdapat subjudul yang berbunyi "Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19". Khasiat minum kopi terhadap penderita Covid-19 tersebut diklaim berasal dari penemuan dokter asal Cina, Li Wenliang.

Berikut narasi lengkap dalam thread tersebut:

Breaking News dari CNN
Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19

Dr. Li Wenliang, dokter pahlawan China yang dihukum karena mengatakan yang sebenarnya tentang Virus Corona dan kemudian meninggal karena penyakit yang sama, telah mendokumentasikan file kasus untuk tujuan penelitian dan dalam file kasus tersebut mengusulkan penyembuhan yang secara signifikan akan mengurangi dampak COVID- 19 Virus pada tubuh manusia.

Advertising
Advertising

Bahan kimia *Methylxanthine*, *Theobromine* dan *Theophylline* merangsang senyawa yang dapat menangkal virus ini pada manusia dengan sistem kekebalan minimal rata-rata.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa kata-kata rumit yang sangat sulit dipahami oleh orang-orang di China ini sebenarnya disebut KOPI di India, YA, KOPI reguler kami memiliki semua bahan kimia ini di dalamnya.

Methylxanthine utama dalam COFFEE adalah kafein stimulan. Methylxanthines lain yang ditemukan dalam KOPI* adalah dua senyawa kimiawi yang serupa, Theobromine dan Theophylline. Tanaman KOPI menciptakan bahan kimia ini sebagai cara untuk menangkal serangga dan hewan lainnya. Siapa yang tahu bahwa semua solusi untuk virus ini adalah secangkir KOPI sederhana dan itulah alasan mengapa begitu banyak pasien di China disembuhkan. Staf rumah sakit di China sudah mulai menyajikan KOPI kepada pasien 3 kali sehari, Dan efeknya akhirnya di Wuhan Pusat Pandemi ini telah diatasi dan penularan ke komunitas hampir berhenti.

Gambar tangkapan layar sebagian thread di Kaskus yang dibuat oleh akun Ebunjren.

Apa benar pesan berantai yang berisi klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula memasukkan kata kunci "Li Wenliang methylxanthine Covid-19" di mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan bahwa pesan berantai serupa pernah beredar di internet pada akhir Maret 2020. Namun, ketika itu, minuman yang diklaim mengandung methylxanthine dan dapat menangkal Covid-19 adalah teh.

Klaim ini telah diverifikasi oleh Tempo pada 26 Maret 2020, dan menyatakan bahwa pesan berantai itu keliru. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Li Wenliang meneliti efek bahan kimia dalam teh, seperti methylxanthine, terhadap pasien Covid-19. Li Wenliang pun merupakan dokter spesialis mata, bukan ahli virus. Selain itu, menurut laporan BBC, klaim bahwa rumah sakit di Cina merawat pasien Covid-19 dengan memberikan teh tidak benar.

Tempo kemudian mengecek klaim dalam thread di atas bahwa CNN-lah yang memberitakan penemuan Li Wenliang soal khasiat minum kopi terhadap penderita Covid-19. Lewat pemeriksaan di situs dan akun-akun media sosial CNN, tidak ditemukan berita yang berisi rekomendasi dari Li Wenliang bahwa minum kopi tiga kali sehari bisa menangkal Covid-19.

Terkait klaim "minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19", Tempo menelusurinya dengan memasukkan kata kunci "drinking coffee three times a day to prevent Covid-19" di Google Scholar. Namun, hingga kini, belum ditemukan studi yang menyebut, dengan mengkonsumsi kopi tiga kali sehari, seseorang bisa terbebas dari Covid-19.

Penelusuran dilanjutkan dengan memasukkan kata kunci yang sama di mesin pencarian Google. Dilansir dari Maldita, organisasi cek fakta Spanyol, minum minuman panas seperti kopi atau teh tidak akan mencegah infeksi Covid-19. Menurut koordinator kelompok kerja Kegiatan Pencegahan dan Kesehatan Masyarakat dari Perhimpunan Dokter Perawatan Primer Spanyol, Jose Ignacio Peis, "asupan cairan tidak ada hubungannya dengan proses infeksi".

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrients pada 2013 dengan judul “Health Benefits of Methylxanthines in Cacao and Chocolate”, methylxanthine memang merupakan salah satu komponen utama yang terkandung dalam kopi, teh, dan coklat. Selain itu, dalam tiga minuman tersebut, terkandung kafein, theophylline, dan theobromine.

Namun, dilansir dari artikel di situs Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) pada 23 November 2017, menurut British Medical Journal (BMJ), jawaban dari pertanyaan "haruskah dokter merekomendasikan minum kopi untuk mencegah penyakit?" dan "haruskah kita mulai minum kopi karena alasan kesehatan?” adalah tidak, dari bukti-bukti yang tersedia.

Hingga kini, masih belum ada bukti yang kuat bahwa kopi membawa manfaat kesehatan yang signifikan. Meskipun begitu, menurut studi para peneliti University of Southampton dan University of Edinburgh yang diterbitkan di BMJ, mengkonsumsi kopi “secara umum aman” dan “lebih menguntungkan kesehatan daripada membahayakan”.

Dikutip dari Hopkins Medicine, ahli nutrisi Universitas John Hopkins Diane Vizthum mengatakan "kafein adalah hal pertama yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata kopi". Tapi kopi juga mengandung antioksidan dan zat aktif lainnya yang dapat mengurangi peradangan internal dan melindungi seseorang dari penyakit.

Sejauh ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum ada vaksin maupun obat yang secara khusus bisa mencegah serta mengobati Covid-19. Para pasien Covid-19 hanya mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala. Saat ini, beberapa kandidat vaksin serta obat Covid-19 masih dalam proses uji klinis.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, pesan berantai yang berisi klaim bahwa "minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19" tersebut keliru. Klaim serupa, dengan jenis minuman teh, pernah beredar pada Maret 2020. Namun, klaim itu telah dibantah oleh sejumlah organisasi cek fakta. Tidak ada pula bukti bahwa Li Wenliang, dokter asal Cina yang diklaim sebagai penemu khasiat kopi tersebut, meneliti efek bahan kimia dalam kopi, seperti methylxanthine, terhadap pasien Covid-19. Selain itu, hingga kini, belum ada studi yang menunjukkan bahwa methylxanthine, theobromine, dan theophylline yang terkandung dalam kopi dapat menangkal Covid-19.

SITI AISAH

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id