Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Metro TV Manipulasi Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019

Jumat, 26 Mei 2023 11:50 WIB

Keliru, Metro TV Manipulasi Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019

Sebuah akun Facebook menyebarkan video berisi klaim bahwa stasiun Metro TV telah memanipulasi hasil hitung cepat Pemilihan Presiden 2019 atau Pilpres 2019. Dalam narasinya, video berdurasi 1 menit 37 detik menyebut angka kemenangan yang seharusnya dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Video itu berisi tayangan hasil hitung cepat Pilpres 2019 oleh METRO TV pada 17 April 2019. Terdapat grafis perolehan suara calon presiden Prabowo Subianto yang unggul dalam penghitungan suara hitung cepat sejumlah lembaga survei, dengan tingkat keunggulan diatas 54 persen. 

Video diunggah 20 Mei 2023 memuat teks bertuliskan, “Menolak Lupa ...!! Jejak Digital pilpres 2019 !! Siaga dan waspada perhitungan pada pilpres 2024 nanti."

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah 3 ribu kali dibagikan dan mendapatkan 92 komentar. Lantas benarkah Metro TV manipulasi hasil penghitungan suara yang sebelumnya memenangkan Prabowo pada pemilihan Presiden 2019?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan cekfakta Tempo, klaim bahwa MetroTV memanipulasi hasil hitung cepat kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pernah beredar pada 2019. 

Metro TV sendiri sebelumnya telah memberikan bantahan terkait informasi yang mengatakan pihaknya memanipulasi hasil penghitungan suara yang sebelumnya memenangkan Prabowo pada pemilihan Presiden 2019. 

Melalui akun instagram MetroTV, awalnya Metro TV memang memuat kekeliruan saat menayangkan grafis data hasil sementara hitung cepat Pilpres 2019. Dalam tayangan tersebut terdapat perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar hasil sementara penghitungan cepat Pilpres 2019 pada pukul 15.12 WIB. 

Setelah menemukan kekeliruan itu, Metro TV kemudian memberikan klarifikasi bahwa grafis data hasil quick count yang menampilkan kemenangan Prabowo-Sandi adalah kesalahan teknis.

“Terdapat kesalahan teknis dalam penayangan grafis data hasil sementara penghitungan cepat Pilpres 2019 pada pukul 15.12 WIB. Di dalam tayangan tersebut terdapat perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar,” tulis Metro TV dalam video klarifikasinya.

Dalam video klarifikasi itu, Metro TV juga telah menampilkan grafis data hasil quick count yang benar. Yakni:

LSI Denny JA:Jokowi - Ma’ruf Amin = 55,61 %Prabowo - Sandiaga Uno = 44,39 %

Indo Barometer: Jokowi - Ma’ruf Amin = 54,35 %Prabowo - Sandiaga Uno = 45,65 %

Charta Politica: Jokowi - Ma’ruf Amin = 54,35 %Prabowo - Sandiaga Uno = 45,65 %

SMRC:Jokowi-Ma’ruf Amin = 54,83 %Prabowo - Sandiaga Uno = 45,17 %

Poltracking:Jokowi - Ma’ruf Amin = 55,26 %Prabowo - Sandiaga Uno = 44,74 %

Vox Pol:Jokowi - Ma’ruf Amin = 56,16 %Prabowo - Sandiaga Uno = 43,84 %

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan Tempo, video berdurasi 01.37 detik yang menampilkan tayangan hasil hitung cepat hasil Pilpres 2019 pada 17 April 2019 di stasiun Metro TV diklaim telah dimanipulasi adalah keliru.

Video tersebut merupakan video lawas yang pernah ramai beredar pada Pemilihan Presiden Republik Indonesia 17 April 2019. 

Metro TV sendiri sebelumnya telah memberikan bantahan terkait informasi yang mengatakan pihaknya memanipulasi hasil penghitungan suara yang sebelumnya memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Menyangkut grafis data hasil sementara quick count Pilpres 2019 yang ditampilkan, sesungguhnya itu merupakan kesalahan teknis dalam penayangan grafis data. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id