Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bank Mandiri Terkena Serangan Siber dan Terancam Bangkrut?

Kamis, 15 Agustus 2019 12:01 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bank Mandiri Terkena Serangan Siber dan Terancam Bangkrut?

Narasi yang menyebutkan bahwa Bank Mandiri terancam bangkrut pasca serangan siber beredar luas di media sosial. Narasi itu juga dibagikan Luqman Ibrahim Soemay melalui artikel opininya yang dimuat di laman fnn.co.id pada Selasa 13 Agustus 2019.

Gambar tangkapan layar beberapa unggahan artikel tentang terancam bangkrutnya Bank Mandiri (kiri) dan gambar tangkapan layar artikel opini oleh Luqman Ibrahim Soemay di situs fnn.co.id (kanan)

Dalam tulisannya, Luqman mengaku memperoleh informasi dari seseorang yang ia sebut sebagai sumber di dalam Bank Mandiri.

“Sumber di dalam, Bank Mandiri memang sedang menuju liang kebangkrutan. Pasalnya, secara teknis keamanan, sistem IT Bank Mandiri sangat tidak mungkin untuk bisa dipulihkan. Kejadian ini murni akibat serangan dari dalam Mandiri sendiri,” kata Luqman membuka opininya.

Luqman menuturkan keanehan utamanya adalah sampai detik ini pemerintah selaku pemegang saham pengendali tidak melakukan pemecatan terhadap direksi Bank Mandiri. Tidak ada pula pemberhentian sementara minimal terhadap Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri.

Hingga kini, menurut Luqman, peristiwa “blackout” di Bank Mandiri juga tidak ada kelanjutannya. Padahal, kabarnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Otoritas Jasa Keuangan telah memanggil Direksi Bank Mandiri. Tidak jelas apakah pemanggilan itu terkait dengan sanksi atau siasat untuk meredam gejolak di publik.

Sumber yang disebut oleh Luqman mengatakan Bank Mandiri bukan hanya merugi sekitar Rp 10 miliar. Bank Mandiri kehilangan dana pihak ketiga hingga Rp 9 triliun. Sampai pekan pertama Agustus, dana Rp 9 triliun itu belum bisa di-trackback ke Bank Mandiri.

Luqman pun mengatakan, "Kalau soal Bank Mandiri rugi Rp 10 miliar itu perkara yang mudah. Sedangkan bagaimana dengan yang Rp 9 triliun tersebut? Tampaknya tim IT bank pelat merah ini memang tidak mampu mengembalikannya lagi ke Bank Mandiri."

PEMERIKSAAN FAKTA

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas membantah isu tentang serangan siber dan terancam bangkrutnya Bank Mandiri tersebut.

"Pesan gelap di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp yang menginformasikan bahwa Bank Mandiri mengalami kerugian, akan segera bangkrut, dan akan diambil Cina adalah tidak benar," kata Rohan di Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2019.

Rohan menuturkan bahwa Bank Mandiri akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak pelaku penyebaran isu tersebut. Bank Mandiri pun mengimbau masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan berita bohong itu karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Menurut Rohan, tindakan penyebaran isu tersebut merupakan upaya pendiskreditan dengan tujuan merusak kepercayaan masyarakat, baik kepada Bank Mandiri, perekonomian Indonesia, ataupun pemerintah.

"Bank ini adalah bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta Bank Indonesia. Dengan kondisi ini, tidak mungkin segala kejadian tidak dimonitor dan diawasi oleh kedua institusi tersebut," ujar Rohan.

Oleh karena itu, pesan yang beredar di media sosial itu seperti diskenariokan oleh pihak tertentu yang memiliki iktikad yang tidak baik untuk mengganggu perekonomian dan pemerintah.

Sebelumnya, pada 20 Juli lalu, sistem Bank Mandiri memang mengalami gangguan yang membuat saldo nasabah bertambah maupun berkurang secara drastis. Namun, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunadi memastikan gangguan atau error saldo nasabah yang terjadi pada 20 Juli silam bukan akibat ulah hacker atau peretas.

"Ini tidak ada kaitannya dengan cyber security atau hacker. Ini murni kita lakukan pemeliharaan sistem reguler ada kesalahan kecil yang berdampak ke saldo nasabah," kata Hery di Gedung Ombudsman Jakarta, Senin, 29 Juli 2019.

KESIMPULAN

Berdasarkan sumber yang ada, narasi yang menyatakan bahwa Bank Mandiri terkena serangan siber dan terancam bangkrut merupakan pernyataan yang tidak akurat.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id