Keliru, Tsunami Makassar Setinggi 20 Meter pada 14 Desember 2021

Rabu, 15 Desember 2021 16:07 WIB

Keliru, Tsunami Makassar Setinggi 20 Meter pada 14 Desember 2021

Sebuah blog yang beralamat di https://tmpkmedia.blogspot.com/ memuat informasi berjudul Tsunami Makassar Setinggi 20 Meter, BMKG Himbau Jangan Panik: Ada Waktu Evakuasi 15 Menit? pada 13 Desember 2021. 

Informasi itu berisi penjelasan dua alinea yang tidak lengkap. Dua alinea itu  memuat penjelasan:

Netizen di wilayah Makassar hingga Gowa mengaku merasakan gempa, yang berpusat di sekitar Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12).

Usai gempa Magnitudo 7,5 tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan perin….

Kalimat pada paragraf kedua terpotong dan Tempo tidak menemukan penjelasan lanjutan dari isi informasi tersebut. Selain narasi, informasi juga memuat foto yang menampakkan gambar mirip gelombang akan menerjang rumah penduduk.

 Tangkapan layar unggahan artikel dengan judul "Tsunami Makassar Setinggi 20 meter, BMKG Himbau Jangan Panik: Ada Waktu Evakuasi 15 menit?"

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan fakta oleh Tempo menunjukkan informasi tersebut tidak berdasarkan atas fakta alias palsu. Tidak ada tsunami setinggi 20 meter yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika juga tidak pernah merilis adanya tsunami 20 meter dan perintah evakuasi. 

BMKG memang mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami melalui akun Twitter @infoBMKG  pada 14 Desember 2021 untuk wilayah Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Maluku. Keluarnya peringatan Dini Tsunami itu menyusul gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 (yang dimutakhirkan menjadi M 7,4), yang berpusat di 7.59 LS 122.26 Bujur Timur di kedalaman 12 kilometer, pada pukul 10.20 WIB. 

Tangkapan layar unggahan Twitter BMKG terkait Peringatan Dini Tsunami pada 14 Desember 2021 untuk wilayah Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Namun gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami setinggi 20 meter. Menurut BMKG, dikutip dari CNN Indonesia, tsunami lemah terdeteksi di dua desa yakni di Marapokot pada pukul 10.36 WIB dengan ketinggian 0,07 meter.

Kemudian di Desa Reo pukul 10.39 WIB setinggi 0,07 meter. 

Maropokot, merupakan salah satu desa di Kecamatan Aesesa, Kab. Nagekeo, NTT. Sementara, Reo, ada di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT.

BMKG kemudian mengakhiri peringatan dini tsunami pasca gempa NTT dengan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 14 Desember 2021, pukul 11.20 waktu setempat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Selasa, 14 Desember 2021, mengatakan, hingga pukul 13.20 WITA saat ini atau dua jam setelah kejadian gempa bumi pukul 11.20 WITA, tidak ada kenaikan muka air laut. “Maka, peringatan tsunami dinyatakan telah berakhir. Jadi saya ulangi, peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," kata dia.

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan klaim terjadi Tsunami Makassar Setinggi 20 Meter adalah keliru. BMKG memang mengeluarkan peringatan dini tsunami pada 14 Desember 2021, setelah kejadian gempa bumi M 7,4. Namun gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami setinggi 20 meter.

Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), tsunami minor terdeteksi di Marapokot dan Reo dengan ketinggian 7 centimeter. Setelah dua jam gempa NTT, peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir.

Tim Cek Fakta Tempo