[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pangeran Uni Emirat Arab Positif Terinfeksi Virus Corona pada Awal Maret 2020?

Senin, 9 Maret 2020 15:17 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pangeran Uni Emirat Arab Positif Terinfeksi Virus Corona pada Awal Maret 2020?

Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed, dikabarkan positif terinfeksi virus Corona penyebab Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) sejak Rabu, 4 Maret 2020. Informasi itu terdapat dalam sebuah artikel di situs Beritaterheboh.com yang berjudul "Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona".

Artikel itu dimuat pada 5 Maret 2020. Menurut artikel tersebut, kabar mengenai terinfeksinya Pangeran Mohamed bin Zayed oleh virus Corona itu dibagikan oleh aktivis hak asasi manusia terkemuka UEA, Abdullah Al-Tawil, dalam cuitannya di Twitter.

Gambar tangkapan layar artikel di situs Beritaterheboh.com yang memuat narasi keliru mengenai Pangeran Uni Emirat Arab.

Apa benar Pangeran UEA, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19?

PEMERIKSAAN FAKTA

Advertising
Advertising

Untuk memverifikasi informasi bahwa Pangeran UEA, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama UEA. Tempo juga mengecek akun Twitter resmi yang terverifikasi milik Pangeran Mohamed bin Zayed, @MohamedBinZayed.

Lewat penelusuran di media arus utama UEA, tidak ditemukan informasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed positif terinfeksi virus Corona Covid-19 sejak 4 Maret 2020. Sebaliknya, sejak Februari hingga 8 Maret kemarin, dalam pemberitaan maupun tweet yang diunggahnya, Pangeran Mohamed bin Zayed masih aktif beraktivitas, terutama dalam mengatasi penularan Covid-19.

Pada 3 Maret lalu, Pangeran Mohamed bin Zayed berkomunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte. Kemudian, pada 4 Maret, ia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, dan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.

Pada 5 Maret, Pangeran Mohamed bin Zayed menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Sementara pada 6 Maret, dia menerima secara langsung kunjungan Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) David Beasley. Keduanya membahas kerja sama antara UEA dan WFP untuk memberikan bantuan kepada korban dampak krisis dan epidemi di seluruh dunia.

Dalam cuitannya, Pangeran Mohamed bin Zayed pun mengunggah foto di mana ia dan Beasley duduk saling berhadapan. "The UAE has always been and remains committed to supporting humanitarian initiatives globally," ujar Pangeran Mohamed bin Zayed di Twitter.

Lalu, pada 8 Maret 2020, Pangeran Mohamed bin Zayed juga berkomunikasi melalui telepon dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanum. Mereka membahas perkembangan terbaru wabah virus Corona Covid-19 dan upaya internasional untuk mengatasinya. Dia pun mengkonfirmasi bahwa UEA telah siap menghadapi epidemi ini dan mendukung WHO di semua lini.

Hingga 9 Maret 2020, tercatat sebanyak 45 kasus positif terinfeksi virus Corona Covid-19 di UEA. Tujuh di antaranya telah sembuh.

Akun penyebar hoaks telah ditutup

Situs Buzz Feed News juga telah memverifikasi klaim bahwa Pangeran UEA, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Menurut hasil penelusuran mereka, klaim itu hanyalah rumor belaka.

Gambar tangkapan layar artikel di situs Buzz Feed News.

Rumor tersebut pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter bernama "Karen Ann Caryl" yang menyebut dirinya sebagai peneliti dan jurnalis khusus masalah Yaman dan negara-negara Teluk. Akun tersebut dibuat pada 1 Agustus 2018, dan memiliki hampir 23 ribu pengikut.

Akun itu menulis dalam bahasa Arab pada 4 Maret 2020 bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi (ibu kota UEA), Mohammed bin Zayed, dipindahkan dari Rumah Sakit Cleveland di Abu Dhabi, setelah berjam-jam mengalami masalah kesehatan, ke sebuah tempat karantina di istananya.

Akun ini juga menyebut bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 yang ditularkan oleh seorang pekerja asal Filipina di istana keluarganya. Saksi mata mengkonfirmasi bahwa Pangeran Mohamed bin Zayed belum terlihat selama beberapa hari.

Cuitan itu pun diamplifikasi oleh sejumlah akun Twitter dan tiga media arus utama pada 5 Maret 2020. Beberapa di antaranya adalah Al Bawaba, media yang berbasis di Yordania, dan N12, stasiun televisi asal Israel. The Daily Sabah, surat kabar pro-pemerintah terbesar di Turki, juga mengunggah cerita tersebut dengan mengutip N12.

Padahal, berdasarkan pencarian dengan image reverse tools terhadap foto profil akun Karen Ann Caryl, akun Twitter tersebut diketahui palsu. Foto itu adalah foto seorang manajer pemasaran yang tinggal di New Jersey dan memiliki nama yang berbeda. Twitter pun telah menangguhkan akun Karen Ann Caryl tersebut pada 5 Maret 2020.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa Pangeran Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed, positif terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah narasi yang keliru. Akun Twitter yang pertama kali menyebarkan informasi palsu tersebut adalah akun palsu yang saat ini telah ditutup.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id