[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Pasien yang Terinfeksi Virus Corona di Indramayu, Tarakan, dan Bandung?
Kamis, 30 Januari 2020 16:07 WIB
Narasi yang menyebut bahwa sejumlah rumah sakit di Indonesia merawat pasien yang terinfeksi virus Corona 2019-nCoV bermunculan di media sosial dalam sepekan terakhir. RS Wahidin Sudirohusodo Makassar misalnya, pernah ramai dikabarkan merawat satu pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Pasien itu dikabarkan baru kembali dari Wuhan, Cina. Namun, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar telah membantah bahwa pasien yang sempat memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit itu positif terinfeksi virus Corona Wuhan.
Kabar lain yang diklaim terjadi di daerah lain pun bermunculan di linimasa media sosial. Berbagai klaim itu berpotensi menimbulkan kebingungan dan keresahan di masyarakat.
Berikut ini fakta-fakta dari sejumlah kabar yang beredar di media sosial mengenai pasien yang terinfeksi virus Corona Wuhan, khususnya di Indramayu, Tarakan, dan Bandung per 30 Januari 2020:
Klaim
Beredar kabar di Facebook bahwa RS Bhayangkara Indramayu sedang merawat pasien yang terinfeksi virus Corona Wuhan dengan narasi, "Yang bilang hoax mana suaranya? Coronavirus sudah ada di RS Bhayangkara. Untuk dokter jaga, mohon rawat pasien yang menderita. Info dari teman." Narasi itu disertai dengan gambar tangkapan layar sebuah tulisan tangan yang diklaim berasal dari dokter spesialis penyakit dalam.
Fakta
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu menegaskan, hingga saat ini, tidak ada pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan ataupun suspect virus Corona Wuhan yang dirawat di RSUD Indramayu, Jawa Barat. Sebelumnya, beredar kabar bahwa seorang pasien yang berinisial J, 68 tahun, datang ke RSUD Indramayu berdasarkan rujukan dari RS Bhayangkara Indramayu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Indramayu, Deden Bonni Koswara, berdasarkan hasil diagnosa dokter spesialis paru, pasien itu menderita TBC Sequelae atau TBC Paru dengan infeksi sekunder, yakni bronchopneumonia. "Kami pastikan pasien tidak terinfeksi Coronavirus karena tidak memenuhi kriteria Kementerian Kesehatan," ujarnya.
*****
Klaim
Beredar narasi di Facebook bahwa virus Corona Wuhan diduga telah menyebar ke Tarakan, Kalimantan Utara. Kabar itu menyebar setelah seorang mahasiswa kedokteran kembali dari Cina dan mengunjungi Tarakan.
Fakta
Seorang mahasiswa kedokteran yang baru pulang dari Liaoning, Cina, tersebut memang sempat dirawat di RSUD Tarakan karena pilek. Namun, setelah melalui berbagai pemeriksaan, mahasiswa tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai pasien yang terinfeksi virus Corona Wuhan. RSUD Tarakan telah memulangkan pasien tersebut pada 27 Januari 2020 untuk rawat jalan dalam pengawasan.
*****
Klaim
Narasi bahwa virus Corona Wuhan telah menyebar ke Bandung, Jawa Barat, beredar di Facebook. Narasi itu berbunyi, "Hati-hati virus corona sudah sampai Bandung." Informasi tersebut menyertakan isi sebuah percakapan yang menyebut RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah menangani satu pasien suspect virus Corona Wuhan dan satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan, rujukan dari RS Cahya Kawaluyaan, Parahyangan.
Fakta
RSHS Bandung memang sempat mengisolasi dua pasien yang diduga terinfeksi virus Corona Wuhan itu. Namun, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati Rokom, keduanya negatif alias tidak terkena virus Corona. Berdasarkan diagnosa awal terhadap sampel yang diterima Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes, kedua pasien ini menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa ada pasien yang terinfeksi virus Corona Wuhan di Indramayu, Tarakan, dan Bandung adalah narasi yang menyesatkan. Berdasarkan hasil laboratorium, pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit di tiga daerah itu negatif terinfeksi virus Corona Wuhan.
Meskipun belum ada kasus virus Corona Wuhan di Indonesia, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan diri agar tidak tertular virus tersebut. Berperilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan lewat hal-hal sederhana, seperti cuci tangan memakai sabun sebelum makan. Masyarakat juga diimbau menggunakan masker, melakukan aktivitas fisik, dan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala flu, demam, gangguan pernapasan, dan sakit tenggorokkan.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id