[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada Modus Pembobolan Saldo di Grab Lewat Pesan Pop-up?
Selasa, 31 Desember 2019 11:12 WIB
Video yang menyebut adanya modus baru untuk membobol saldo di aplikasi ojek online Grab lewat pesan pop-up beredar di grup-grup percakapan WhatsApp. Dalam video berdurasi sekitar 1 menit itu, narator mengatakan bahwa modus itu menyasar para pengemudi Grab melalui order fiktif.
Video itu juga menampilkan gambar tangkapan layar halaman pesan di Grab. Terdapat pesan pop-up yang muncul di halaman tersebut. Pesan pop-up itu bertuliskan "GRBC4R MASPION PLAZA 6282186981166". Di bawah pesan tersebut, terdapat tombol "Oke".
Adapun pernyataan lengkap narator dalam video itu adalah sebagai berikut:
"Halo teman-teman SGC. Ini ada info terbaru penipuan Grab. Yang biasa berjalan kan, Grab itu minta nomor yang dikirim lewat SMS, disuruh disebutkan. Sekarang mereka makin canggih, mohon hati-hati ya. Kalau dapat order fiktif, tiba-tiba muncul kayak tulisan di atas, itu ada pop-up GRBC4R MASPION PLAZA dengan nomor telepon sekian, ada tombol oke, itu jangan dipencet. Nanti kalau om-om semua pencet, itu handphonoe om langsung mati dan langsung di-hack. Saldo ovo, saldo dompet tunai, itu bakal dikuras sama mereka. Jadi, saran saya diperhatikan, jangan sampai dipencet. Mending keluar aja terus langsung di-cancel orderan itu karena itu orderan penipu OVO. Hati-hati ya, ini sudah mulai canggih mereka. Jadi, kalau yang terburu-buru dapat message kayak begitu, tolong diabaikan saja, jangan dipencet oke-nya ya. Terima kasih, mudah-mudahan enggak ada masalah apa-apa."
Benarkah modus pembobolan saldo di Grab lewat pesan pop-up itu benar-benar terjadi?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memastikan kebenaran isu tersebut, Tempo menghubungi Public Relation Manager Grab Indonesia, Andre Sebastian. Menurut Andre, informasi itu hoaks. "Tidak benar dan itu sudah beredar setahun yang lalu. Tahun lalu, kami sudah menyampaikan pernyataan atas informasi tersebut," ujar Andre pada Senin, 30 Desember 2019.
Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo, Grab pernah menyelidiki informasi tersebut. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa manajemen Grab tidak pernah menerima adanya laporan dari mitra pengemudi yang menyebut bahwa hal tersebut benar terjadi pada mereka.
Meskipun begitu, Grab tetap meminta mitra pengemudi selalu waspada dan tidak memberikan data pribadi atau data rahasia apabila dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai perwakilan Grab, baik melalui telepon, pesan pendek, maupun saluran komunikasi lainnya.
"Jika masyarakat atau mitra pengemudi memiliki informasi lainnya terkait hal ini, dimohon untuk segera melaporkannya ke layanan konsumen Grab yang dapat dihubungi melalui fitur Help Center di aplikasi Grab untuk dapat segera ditindaklanjuti," ujar manajemen Grab.
Situs Mobimoto.com juga pernah memuat berita yang berisi penjelasan manajemen Grab Indonesia tersebut, yakni pada 19 Maret 2019. Manajemen Grab memastikan bahwa informasi yang disebutkan dalam video yang viral di atas tidak dimungkinkan terjadi di platform Grab.
Order Fiktif Ojol
Order fiktif yang menimpa para pengemudi ojek online, baik Grab maupun Gojek, memang marak terjadi. Pelaku kerap menggunakan modus order fiktif ini untuk meraup keuntungan. Namun, ada pula beberapa pihak, terutama YouTuber, yang mengerjai atau melakukan prank terhadap pengemudi ojol dengan cara order fiktif.
Maraknya kasus order fiktif tersebut membuat manajemen Grab dan Gojek merancang strategi khusus. Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen, mengklaim bahwa perusahaan telah memiliki sistem yang kuat dan mampu menghentikan order fiktif, bahkan sebelum sampai ke pengguna aplikasi.
Alvita juga mengatakan bahwa pelanggan ataupun mitra pengemudi yang terbukti curang, termasuk order fiktif, bakal dikenakan sanksi. "Sanksi mulai dari pemblokiran akun hingga diproses lebih lanjut melalui pihak berwajib," ujar Alvita pada 17 Desember 2019 seperti dikutip dari laman Katadata.
Sementara itu, Head of Marketing GrabFood Grab Indonesia, Hadi Surya Koe, mengatakan bahwa perusahaannya telah menyediakan jalur khusus komunikasi untuk mitra pengemudi yang menerima order fiktif. Nantinya, Grab akan menginvestigasi laporan itu.
Jika hasil penelusuran menunjukkan bukti-bukti akurat dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Grab akan menghubungi mitra yang bersangkutan dan memberikan ganti rugi penuh. Selain itu, perusahaan akan meninjau aktivitas pelanggan. “Grab akan mengambil langkah tegas berupa penangguhan hingga non-aktif akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif,” ujarnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, informasi bahwa ada modus pembobolan saldo di Grab lewat pesan pop-up merupakan informasi yang keliru. Hasil penyelidikan manajemen Grab Indonesia menunjukkan bahwa tidak pernah ada laporan dari mitra pengemudi yang menyebut bahwa hal tersebut benar terjadi pada mereka.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id