Keliru: Video Pemberangkatan Pengungsi Palestina ke Indonesia

Senin, 4 Agustus 2025 17:30 WIB

Keliru: Video Pemberangkatan Pengungsi Palestina ke Indonesia

SEBUAH video dengan klaim bahwa pengungsi asal Palestina dilepas menuju Indonesia, beredar di TikTok [arsip] pada 31 Juli 2025.

Video itu memperlihatkan pemberangkatan sejumlah orang dengan sebuah pesawat Iran Airline berkelir putih-biru. Pesawat itu diklaim mengangkut warga Palestina untuk mengungsi ke Indonesia di tengah genosida Israel yang terus berlanjut. “Acara pelepasan pengungsi Palestina menuju Indonesia. Release of Palestinian Gaza visitors,” demikian narasi yang tersematkan di video.

Namun, benarkah video itu memperlihatkan pemberangkatan pengungsi Gaza untuk diantar ke Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan pencarian terbalik Google dan pemberitaan dari media-media kredibel. Fakta menunjukkan, video tersebut bukan pemberangkatan pengungsi Palestina ke Indonesia.

Advertising
Advertising

Kejanggalan dalam video itu bisa ditemukan dengan pengamatan secara langsung. Terdapat perbedaan visual pesawat di bagian awal video dengan potongan video detik ke-16. Pada bagian awal saat pesawat berada di landasan pacu, pesawat berwarna putih dan terlihat nama maskapai Iran Air. Sementara saat pesawat berada di udara, terlihat warna biru pada bagian bawah dan ekor pesawat.

Tempo menelusuri foto pesawat Iran Air yang tampak pada bagian awal video. Foto tersebut identik dengan publikasi dari BBC edisi 13 Januari 2017. Foto tersebut menunjukkan saat Iran berhasil mendatangkan pesawat Airbus pertama yang mereka beli dari negara Barat di tengah blokade ekonomi yang dialami.

Sementara pesawat berekor biru muda yang muncul mulai detik ke-16, sesungguhnya merupakan video promosi pesawat Boeing 737 Max 8. Video ini pernah ditayangkan oleh Kumparan.

Boeing diproduksi perusahaan Amerika Serikat yang sering digunakan untuk penerbangan komersial, termasuk di Indonesia. Boeing seri 737 Max tersebut pernah dilarang beroperasi di Indonesia pada Maret 2019. Namun, larangan itu dicabut Kementerian Perhubungan pada Desember 2021.

Tidak Ada Pengungsian Warga Palestina ke Indonesia

Konten ini beredar setelah Presiden Indonesia Prabowo Subianto pernah melontarkan pernyataan kontroversial pada 16 April 2025. Ia menyatakan akan mengevakuasi seribu warga Gaza agar mendapatkan tempat yang layak setelah genosida dari Israel.

Dilansir Tempo 19 Juli 2025, Direktur badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea, dikabarkan meminta AS untuk melobi pemerintah Indonesia, Ethiopia, dan Libya agar mau menerima pengungsi Palestina.

Namun gagasan Prabowo tersebut menuai pro-kontra. Dikutip dari laman Universitas Gajah Mada, Guru Besar UGM Bidang Geopolitik Timur Tengah, Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, menyatakan gagasan tersebut harus dipikirkan secara matang. Sebab Indonesia harus mempertimbangkan jumlah pengungsi, permasalahan kondisi fisik dan mental pengungsi, biaya yang dikeluarkan, tempat yang belum disiapkan, serta beberapa hal teknis untuk membawa pengungsi ke Indonesia.

Siti menyarankan, daripada menerima pengungsi, Indonesia dapat meningkatkan jumlah kontribusi kepada lembaga yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East).

Selain itu, pemerintah sebaiknya lebih mendorong Mesir dan Yordania, sebagai negara tetangga untuk bersedia menerima pengungsi dari warga Gaza. Pasalnya, dari segi etnis, budaya, dan bahasa, sedikit memiliki memiliki kemiripan dan kesamaan. Bahkan jarak yang dekat antar kedua negara ini secara teknik akan lebih mudah dibandingkan dikirim ke Indonesia.

Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung Israel.

Israel dan AS untuk mengosongkan Gaza sehingga Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut. Dengan demikian, kata Anwar, Israel bisa menempatkan warga negaranya ke Gaza yang telah mereka duduki.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pemberangkatan pengungsi Palestina untuk dibawa ke Indonesia adalah klaim yang keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id