Keliru: Video Rusia Bantu Iran Menyerang Amerika Serikat dan Israel
Jumat, 11 Juli 2025 17:33 WIB

SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook (satu, dua, dan tiga), memuat klaim bahwa Rusia menyerang Amerika Serikat dan Israel untuk membantu Iran.
Video itu tampak direkam dari dekat jalan raya dan memperlihatkan serangan rudal di angkasa saat malam hari. “Hari ini. Rusia akhirnya resmi bantu Iran dan menyatakan perang dengan Israel dan AS,” demikian isi narasi yang beredar.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan rudal Rusia yang diarahkan ke AS dan Israel?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, dan menelusuri pemberitaan kredibel. Hasilnya, konten itu bukan serangan Rusia terhadap Amerika Serikat dan Israel.
Frame 1
Video yang beredar memperlihatkan rudal-rudal yang diluncurkan ke udara dan memendarkan cahaya. Visual tersebut mirip dengan konten dari akun Instagram saeen.news dan YouTube @worldcrisis3. Keduanya memberikan keterangan, visual tersebut bagian dari serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar pada 24 Juni 2025. Serangan Iran tersebut untuk membalas Amerika Serikat yang menargetkan tiga fasilitas nuklirnya pada 23 Juni.
Frame 2
Video yang beredar juga memiliki kesamaan dengan konten dari akun X seriousfunnyguy. Akun ini juga memberikan keterangan tentang serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar. Pemilik akun mengatakan, video itu direkam temannya yang tinggal di Doha, ibu kota Qatar yang dekat dengan lokasi sasaran serangan tersebut.
Kedua visual sama-sama memperlihatkan bentuk dan warna pembatas jalan, cahaya dari gedung-gedung perkotaan, dan cahaya rudal yang diluncurkan ke udara.
Visual serupa juga ditayangkan oleh BBC, yang membahas serangan Iran ke pangkalan militer AS Al-Udeid di Qatar, Senin, 23 Juni 2024. Tak ada laporan keterlibatan Rusia secara langsung dalam serangan tersebut.
Sejumlah serangan berhasil dicegat sistem pertahanan udara setempat, sehingga menciptakan ledakan di udara. Demikian juga pernyataan para saksi yang mendengar bunyi ledakan keras di udara saat itu.
Iran menyatakan bahwa aksinya itu sebagai balasan serangan AS pada fasilitas-fasilitas nuklir mereka sebelumnya. Konflik itu termasuk dalam perang 12 hari yang berawal dari serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025.
Dilansir The Business Standard, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan AS ke Iran tidak dapat dibenarkan. Ia mengatakan pihaknya siap mendukung rakyat Iran. Namun Rusia tidak pernah mengerahkan armada militernya untuk menyokong Iran hingga gencatan senjata pada 25 Juni 2025.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan serangan Rusia ke AS dan Israel untuk membantu Iran adalah klaim yang keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id