Benar: Buramnya Citra Satelit Pulau Gag Raja Ampat di Google Maps 2025

Kamis, 19 Juni 2025 14:31 WIB

Benar: Buramnya Citra Satelit Pulau Gag Raja Ampat di Google Maps 2025

SEJUMLAH gambar beredar di WhatsApp, TikTok, dan Facebook yang diklaim memperlihatkan citra satelit Pulau Gag, di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, di Google Maps yang di-blur.

Gambar tangkapan layar itu memperlihatkan Pulau Gag yang tampak buram. Narasi yang disertakan menyatakan kondisi itu aneh dan disengaja karena di peta digital lainnya, pulau tersebut tampak jernih.

Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah tampilan citra satelit Pulau Gag sengaja di-blur di Google Maps?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi itu dengan membandingkan citra satelit melalui Google Maps, Google Earth, dan Bing Map dari Microsoft. Selain itu, Tempo juga mewawancarai peneliti dan meminta konfirmasi dari Google dan pemerintah.

Advertising
Advertising

Hasilnya, citra satelit Pulau Gag di Google Maps pada 2025 memang buram. Namun belum ada bukti, buramnya citra satelit tersebut karena ada permintaan dari pihak lain.

Perbandingan Citra Satelit Pulau Gag

Citra satelit Pulau Gag dapat diakses di Google Earth sejak tahun 1984. Pada periode berikutnya, tampilan citra satelit lebih jelas. Pembaruan Google Earth tahun 2014, memperlihatkan resolusi visual yang meningkat, meski terdapat area yang buram.

Area hutan yang gundul di Pulau Gag, mulai tampak tahun 2018. Tahun-tahun berikutnya, alih fungsi hutan terlihat semakin luas dengan area yang buram masih sama seperti tahun 2014. Saat ini, Google Earth belum menampilkan citra satelit Pulau Gag tahun 2025.

Sementara, citra satelit Pulau Gag pada 2025, dapat diakses lewat Google Maps. Saat Tempo mengakses citra satelit Pulau Gag pada 11 Juni 2025, area buram tampak lebih luas, bahkan menutupi hampir seluruh pulau seluas 6.500 hektare tersebut.

Tempo membandingkan dengan citra satelit yang disediakan oleh Bing Maps. Hasilnya, citra satelit Pulau Gag lebih jelas dan detail. Saat peta diperbesar, terlihat lubang-lubang galian serta truk pengangkut.

Analisis peneliti

Hasil analisis Kelompok Pembela Hak Digital Masyarakat Asia Tenggara (SAFEnet), buramnya citra satelit Pulau Gag di Google Maps 2025, karena ada intervensi atau kesengajaan. Kesimpulan itu setelah SAFEnet membandingkan riwayat citra satelit di Google Earth dan Google Maps.

Kepala Divisi Keamanan Digital SAFEnet, Daeng Ipul, mengatakan resolusi dan ketajaman citra satelit Google Earth meningkat pada 2023. Namun pada 2024, kualitas dan resolusi citra satelit justru menurun. “Pengaburan mulai terjadi, tapi belum secara penuh,” kata Daeng Ipul, 17 Juni 2025.

Kualitas citra satelit, semakin rendah di tahun 2025. Lapisan penutup (masking) transparan terlihat padat, mengakibatkan topografi dan infrastruktur penambangan nikel di Pulau Gag, tak lagi tampak seperti tahun sebelumnya. Menurut Daeng, ini menandakan adanya penggunaan teknik desain grafis (masking vektor) atau pengaturan data spasial (raster aktif), untuk menutup area tertentu.

“Tapi apa alasan pemburaman, kami tentu tidak bisa mengetahuinya,” kata Daeng Ipul. Dia meminta Google agar lebih transparan terkait adanya permintaan pemburaman citra satelit di Pulau Gag di Google Maps.

Dikutip dari Laporan Tempo edisi 17 Juni 2025, peneliti penginderaan jauh yang juga Kepala Pusat Riset Geoinformatika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Muhammad Rokhis Khomaruddin, menduga buramnya tampilan Pulau Gag di Google Earth terjadi karena penggunaan data citra satelit beresolusi rendah. Menurut Rokhis, setiap platform peta memiliki perbedaan dalam menampilkan data. Hal itu disebabkan antara lain oleh kebijakan penyedia data dan ketersediaan data.

“Bisa saja tampilan Pulau Gag di Google Earth berbeda dengan di Bing Maps, meski datanya berasal dari Maxar Technologies. Tinggal dilihat kapan akuisisi datanya dan berapa resolusinya,” ucap Rokhis pada 16 Juni 2025.

Dia menambahkan, memang ada kecenderungan platform peta menampilkan gambar satelit yang tidak realtime, melainkan yang sudah direkam sebelumnya. "Resolusinya berbeda. Google menggunakan resolusi lebih rendah."

Rokhis membedakan antara kasus buramnya gambar Pulau Gag dan pemburaman citra satelit obyek-obyek vital negara, seperti pangkalan militer. Dia menunjukkan tembakan layar Google Earth ke area Kompleks Komando Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur. Pada gambar pangkalan militer itu, Google Earth menampilkannya sebagai area peta buta dengan keburaman 100 persen.

Tanggapan Pemerintah dan Google

Google menjelaskan di halaman mereka, bersedia melayani permintaan pemburaman rumah atau obyek private tertentu di Google Maps atau Google Street View. Pengguna juga dapat meminta pengubahan data atau melaporkan konten Google Maps yang dianggap bermasalah seperti spam, data berkualitas buruk, atau citra satelit yang telah kedaluarsa.

Namun, mereka tidak melayani secara langsung terhadap permintaan memburamkan citra satelit. Permohonan pemburaman tampilan peta udara, bisa diajukan pemerintah kepada pihak ketiga yang menyediakan data untuk Google Maps. Citra satelit dan udara tersedia disediakan oleh penyedia pihak ketiga, secara komersial.

Communications Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, dalam laporan Tempo edisi 17 Juni, menjelaskan, keburaman citra satelit di Google Earth dan Google Maps dapat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya kondisi cuaca saat pengambilan gambar, perbedaan resolusi, usia data, atau proses teknis.

“Hal itu disebabkan gambar-gambar tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk lembaga negara, organisasi survei geologi, dan penyedia citra komersial,” kata Feliciana.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Sunindyo Suryo Herdadi, menyatakan lembaganya tidak pernah mengajukan permohonan pemburaman citra satelit Pulau Gag.

“KESDM tidak pernah mengajukan permintaan ke Google atau pihak lain terkait hal tersebut,” kata Sunindyo melalui WhatsApp, Selasa, 18 Juni 2025.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi citra satelit Pulau Gag, Raja Ampat, di Google Maps buram adalah benar.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id