Keliru: Iring-iringan Kendaraan Militer Cina Menembus Blokade Israel di Gaza

Senin, 2 Juni 2025 19:29 WIB

Keliru: Iring-iringan Kendaraan Militer Cina Menembus Blokade Israel di Gaza

KOLASE foto yang diklaim sebagai kendaraan militer Cina membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, beredar di TikTok [arsip] pada 22 Mei 2025.

Konten itu memperlihatkan sejumlah truk, pesawat, dan kapal laut yang diklaim melaju ke arah Gaza untuk menembus blokade Israel. Disebutkan kendaraan militer Cina itulah satu-satunya yang bisa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, benarkah konten itu adalah kendaraan Cina yang bergerak membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan membandingkannya dengan informasi kredibel dan aplikasi pemindaian konten AI atau kecerdasan buatan. Hasilnya, konten tersebut bukan dari bagian Cina mengirimkan bantuan langsung ke Gaza. Hingga awal Juni 2025, Israel masih mempersulit pengiriman bantuan kemanusian yang disalurkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa. Sistem baru distribusi bantuan Gaza saat ini melibatkan swasta yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.

Advertising
Advertising

Tidak ada satu pun negara yang dilaporkan dapat menembus Gaza secara langsung untuk menyalurkan bantuan.

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-bangsa hingga 30 Mei 2025, Israel masih membatasi operasi bantuan dari PBB ke Gaza, meski otoritas Israel mengumumkan telah membuka blokade. Menurut juru bicara OCHA, Jens Laerke di Jenewa, Swiss, dari hampir 900 truk bantuan yang disetujui masuk dari sisi Israel, kurang dari 600 truk yang diturunkan ke Gaza.

Namun hanya sedikit yang berhasil didistribusikan ke Gaza, dibandingkan dengan kebutuhan saat ini. Bantuan yang datang itu harus berada di rute yang padat dan tidak aman, menyebabkan bantuan makanan datang secara bertahap ke wilayah yang berada di ambang bencana kelaparan.

Banyak truk yang juga diserbu oleh orang-orang yang putus asa di sepanjang jalan. Pada hari Rabu akhir Mei, kerumunan orang yang kelaparan menyerbu gudang Program Pangan Dunia PBB (WFP) di Deir Al-Balah di Gaza tengah, tempat stok tepung terigu yang terbatas telah ditempatkan sebelumnya untuk digunakan oleh beberapa toko roti yang dapat melanjutkan operasi. Insiden itu dilaporkan menewaskan dua orang.

Laerke mengatakan, lebih dari 80 persen Jalur Gaza saat ini berada di dalam zona militerisasi Israel atau di bawah perintah pengungsian. Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada 18 Maret, hampir 635.000 orang di daerah kantong itu telah mengungsi lagi.

Di tengah sulitnya PBB menyalurkan bantuan kemanusiaan, Israel dan Amerika Serikat mengimplementasikan sistem baru untuk mendistribusikan makanan dan pasokan lainnya kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Menurut The New York Times, distribusi bantuan yang disalurkan oleh Gaza Humanitarian Foundation tersebut kacau sejak awal beroperasi.

Pejabat PBB mengatakan bahwa sebanyak 50 orang tampaknya ditembak dan terluka di dekat lokasi distribusi pada hari pertama operasinya pada 27 Mei 2025. Organisasi bantuan swasta tersebut membantah laporan itu, dengan mengatakan bahwa tidak ada yang terluka.

Jonathan Whittall, seorang pejabat senior PBB bidang kemanusiaan, menggambarkan program bantuan itu dalam konferensi pers sebagai “kelangkaan yang dirancang,” dengan empat pusat distribusi di Gaza tengah dan selatan yang dijaga oleh kontraktor keamanan swasta Amerika Serikat.

Peluncuran inisiatif bantuan Israel ini terjadi di tengah peringatan berulang dari PBB bahwa 2 juta warga Palestina yang terperangkap di wilayah seluas 140 mil persegi tersebut mendekati ambang kelaparan, setelah blokade berbulan-bulan oleh Israel terhadap masuknya bantuan ke Jalur Gaza.

Gambar 1

Tempo menemukan beberapa kejanggalan pada fragmen yang diklaim dari Cina. Pada fragmen dengan foto Presiden Cina Xi Jin Ping tersebut, justru terlihat simbol bendera Mesir pada paket bantuan yang disebut menuju Gaza.

Gambar 2

Tempo kemudian mengecek fragmen gambar Xi Jinping di depan iring-iringan mobil militer berbendera Cina. Pendeteksi gambar kecerdasan buatan, AI or Not, menyimpulkan, 96 persen kemungkinan fragmen tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).

Menurut AI or Not, Kemungkinan besar gambar itu melibatkan aplikasi 4o milik Open AI, dengan probabilitas 56 persen. Ada juga kemungkinan sebesar 31 persen gambar itu dibuat menggunakan Stable Diffusion.

Gambar 3

Demikian juga gambar yang menunjukkan kapal perang tipe frigate bernama Daqing (576) milik People's Liberation Army Navy atau Angkatan Laut Cina. Saat dipindai menggunakan AI or Not, hasilnya 96 persen gambar itu buatan kecerdasan buatan.

Pembuatan gambar itu kemungkinan besar menggunakan aplikasi 4o juga, dengan besar probabilitas 74 persen. Sementara kemungkinannya dibuat menggunakan Stable Diffusion sebesar 13 persen.

Sebelumnya Tempo juga telah membantah narasi serupa, yakni di antaranya menyatakan Cina menembus blokade Israel di Gaza untuk kirimkan bantuan, Xi Jinping perintahkan militernya berangkat ke Gaza, dan Cina kirim pilot jet tempur perempuan ke Gaza.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan iring-iringan kendaraan militer ke Gaza yang menembus blokade Israel untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan adalah keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id